Edy Priyatna
E-Mail: edypriyatna[aT]yahoo.com
Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok. Lahir di Jakarta 27 Oktober 1960. Sangat suka menulis apalagi kalau banyak waktunya dan suka sekali memberikan komentar. Menulis sejak tahun 1979 saat aktif di ‘Teater Bersama’ Bulungan JakartDaftar Buku
Jumlah buku:31. Buku Pertama di Desa Rangkat
Desa Rangkat yang sudah dikenal di Kompasiana sebagai komunitas para kompasianer yang bergabung di Facebook, telah berulang tahun yang pertama pada tanggal 20 Oktober 2011 yang lalu. Pada momen yang sangat baik ini para Rangkater (sebutan akrab warga Desa Rangkat) telah mengadakan acara Syukuran Ulang Tahun Desa Rangkat tersebut pada tanggal 22 Oktober 2011 di Villa Lacitra, Kota Bunga 2, Cipanas, Jawa Barat.
Desa Rangkat yang sudah dikenal di Kompasiana sebagai komunitas para kompasianer yang bergabung di Facebook, telah berulang tahun yang pertama pada tanggal 20 Oktober 2011 yang lalu. Pada momen yang sangat baik ini para Rangkater (sebutan akrab warga Desa Rangkat) telah mengadakan acara Syukuran Ulang Tahun Desa Rangkat tersebut pada tanggal 22 Oktober 2011 di Villa Lacitra, Kota Bunga 2, Cipanas, Jawa Barat.
2. Singgah ke Desa Rangkat
Pada tanggal 02 dan 03 Juli 2011 yang lalu, ‘Desa Rangkat’, sebuah komunitas para penulis Kompasiana, telah melaksanakan kopdar pertamanya di Ganjuran, Sumbermulyo, Bambanglipuro Bantul. DI Yogyakarta (di tempat kediaman sesepuh ‘Desa Rangkat’, Bapak E. Astokodatu). ‘Desa Rangkat’ adalah wadah komunitas warga Kompasiana dalam menuangkan segala ide dan imajinasi kreatif akan sebuah desa yang tumbuh kembang bersama rasa Toleransi, Kesamaan, Persaudaraan dan Persahabatan juga rasa Kekeluargaan yang dijunjung tinggi. ‘Desa Rangkat’ merupakan desa yang dibangun dan dibesarkan melalui hati dan rasa dengan prinsip Diskusi Elok Sarat Asah-asih-asuh dalam meRANGkai KATa. Pertemuan ‘Desa Rangkat’ telah dihadiri oleh dua puluh sembilan warga dari berbagai daerah antara lain dari Jakarta, Depok, Bekasi, Bandung, Semarang, Klaten, Temanggung, Situbondo, Jember, Surabaya, Palembang, Makassar, Gorontalo, Menado dan tuan rumah DI Yogyakarta. Mengingatkan kita pada semboyan : “A Happiness is When We Make Somebody Else Happy” (Kebahagiaan hakiki adalah pada saat kita mampu membuat orang lain berbahagia). Semboyan tersebut sarat makna filosofis, yang belum tentu dapat dicerna dengan modal kecerdasan saja. Perlu kebersihan hati dan kepekaan rasa, agar kita bisa berbagi dengan sesama. Maka terbangunglah Desa Rangkat yang awalnya adalah kumpulan RANGkaian KATa, berupa puisi. Kemudian setelah Mommy mengangkatku menjadi Kepala Desa, sekaligus suami dalam setting Desa Rangkat, maka kuusulkan agar Desa Rangkat dijadikan akronim dari Diskusi Elok Sarat Asah-asih-asuh dalam meRANGkai KATa di komp
Pada tanggal 02 dan 03 Juli 2011 yang lalu, ‘Desa Rangkat’, sebuah komunitas para penulis Kompasiana, telah melaksanakan kopdar pertamanya di Ganjuran, Sumbermulyo, Bambanglipuro Bantul. DI Yogyakarta (di tempat kediaman sesepuh ‘Desa Rangkat’, Bapak E. Astokodatu). ‘Desa Rangkat’ adalah wadah komunitas warga Kompasiana dalam menuangkan segala ide dan imajinasi kreatif akan sebuah desa yang tumbuh kembang bersama rasa Toleransi, Kesamaan, Persaudaraan dan Persahabatan juga rasa Kekeluargaan yang dijunjung tinggi. ‘Desa Rangkat’ merupakan desa yang dibangun dan dibesarkan melalui hati dan rasa dengan prinsip Diskusi Elok Sarat Asah-asih-asuh dalam meRANGkai KATa. Pertemuan ‘Desa Rangkat’ telah dihadiri oleh dua puluh sembilan warga dari berbagai daerah antara lain dari Jakarta, Depok, Bekasi, Bandung, Semarang, Klaten, Temanggung, Situbondo, Jember, Surabaya, Palembang, Makassar, Gorontalo, Menado dan tuan rumah DI Yogyakarta. Mengingatkan kita pada semboyan : “A Happiness is When We Make Somebody Else Happy” (Kebahagiaan hakiki adalah pada saat kita mampu membuat orang lain berbahagia). Semboyan tersebut sarat makna filosofis, yang belum tentu dapat dicerna dengan modal kecerdasan saja. Perlu kebersihan hati dan kepekaan rasa, agar kita bisa berbagi dengan sesama. Maka terbangunglah Desa Rangkat yang awalnya adalah kumpulan RANGkaian KATa, berupa puisi. Kemudian setelah Mommy mengangkatku menjadi Kepala Desa, sekaligus suami dalam setting Desa Rangkat, maka kuusulkan agar Desa Rangkat dijadikan akronim dari Diskusi Elok Sarat Asah-asih-asuh dalam meRANGkai KATa di komp
3. Gempa
Banyak kata-kata bermakna yang indah untuk dinikmati dalam buku kumpulan puisi dan cerpen “Gempa” ini. “Tak dapat dihindari”, menjadi ungkapan rasa bagi setiap insan yang menginginkan cinta sejati.
Banyak kata-kata bermakna yang indah untuk dinikmati dalam buku kumpulan puisi dan cerpen “Gempa” ini. “Tak dapat dihindari”, menjadi ungkapan rasa bagi setiap insan yang menginginkan cinta sejati.