Sri R.M Simanungkalit
E-Mail: rumahdiawan[aT]yahoo.com
Lahir di Padangsidimpuan pada tanggal 23 Maret 1976 sebagai anak bungsu dari 4 bersaudara dengan nama lengkap Sri Rezeki Mariswaty Simanungkalit. Belakangan lebih dikenal dengan nama Sri RM.Daftar Buku
Jumlah buku:11. Layang-layang Merah Jambu
“Karya Sri RM mengalir seperti air.” (Idris Pasaribu, novelis, pengasuh rubrik Rebana Harian Analisa) “Sri RM Simanungkalit adalah seniman yang lugas dan si tukang cerita tentang lika-liku hidup masyarakat Sumatera Utara saat ini lewat mata pena sastranya. Karyanya menghujam nurani pembaca, tidak terlupakan…” (Grace Siregar, perupa, penggiat Galeri Tondi-Medan, tinggal di Inggris) “Cerpen-cerpen Sri RM mengangkat realita kultur sosiopsikologis masyarakat perkotaan di Sumatera Utara dari sudut pandang seorang perempuan.” (Jones Gultom, sastrawan, wartawan Medan Bisnis) “Cerpen-cerpen Sri RM sangat menarik dari sisi lokalitas sosial kultur. Perhatian yang cukup besar atas masalah gender dan hubungan dalam kekeluargaan terefleksikan dalam tulisan-tulisannya. Sri RM punya integritas dan menawarkan ciri lokal yang mungkin dianggap sepele di sastra Medan.” (Thompson HS, penyair, PLOT – Siantar) “Cerpen-cerpen Sri RM tampil dengan pilihan sikap. Apa yang ditulisnya dapat tertangkap sebagai refleksi atas persentuhannya dengan masyarakat, mencerminkan arus pemikirannya yang kritis dan dewasa. Jika cerpen-cerpen Sri RM sampai ke hadapan pembaca dalam bentuk apa pun itu, saya percaya, dia bermaksud menyiram batin kita dengan renungan-renungan yang berkualitas. Bukan hendak mencari popularitas.” (Aisah Basar, guru, cerpenis, pekerja teater - Sibolga) “Sri RM berhasil memotret realitas yang ada pada masyarakat di Sumatera Utara, khususnya beratnya beban yang harus dipanggul perempuan berikut konflik keluarga yang melingkupinya. Penderitaan perempuan dalam cerpen-cerpen yang ditulis
“Karya Sri RM mengalir seperti air.” (Idris Pasaribu, novelis, pengasuh rubrik Rebana Harian Analisa) “Sri RM Simanungkalit adalah seniman yang lugas dan si tukang cerita tentang lika-liku hidup masyarakat Sumatera Utara saat ini lewat mata pena sastranya. Karyanya menghujam nurani pembaca, tidak terlupakan…” (Grace Siregar, perupa, penggiat Galeri Tondi-Medan, tinggal di Inggris) “Cerpen-cerpen Sri RM mengangkat realita kultur sosiopsikologis masyarakat perkotaan di Sumatera Utara dari sudut pandang seorang perempuan.” (Jones Gultom, sastrawan, wartawan Medan Bisnis) “Cerpen-cerpen Sri RM sangat menarik dari sisi lokalitas sosial kultur. Perhatian yang cukup besar atas masalah gender dan hubungan dalam kekeluargaan terefleksikan dalam tulisan-tulisannya. Sri RM punya integritas dan menawarkan ciri lokal yang mungkin dianggap sepele di sastra Medan.” (Thompson HS, penyair, PLOT – Siantar) “Cerpen-cerpen Sri RM tampil dengan pilihan sikap. Apa yang ditulisnya dapat tertangkap sebagai refleksi atas persentuhannya dengan masyarakat, mencerminkan arus pemikirannya yang kritis dan dewasa. Jika cerpen-cerpen Sri RM sampai ke hadapan pembaca dalam bentuk apa pun itu, saya percaya, dia bermaksud menyiram batin kita dengan renungan-renungan yang berkualitas. Bukan hendak mencari popularitas.” (Aisah Basar, guru, cerpenis, pekerja teater - Sibolga) “Sri RM berhasil memotret realitas yang ada pada masyarakat di Sumatera Utara, khususnya beratnya beban yang harus dipanggul perempuan berikut konflik keluarga yang melingkupinya. Penderitaan perempuan dalam cerpen-cerpen yang ditulis