Abdul Mutaqin
E-Mail: abdul_mutaqin[aT]yahoo.com
Abdul Mutaqin. Lahir Bogor, 1972. Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1999. Ini buku ke-3nya setelah buku Rehat Bersama Kyai Kocak, Indie Publishing, 2011. Dan RBKK2: Puasa Kompak Lebaran 2 Shift, Jakarta, Halaman Moeka Publishing, 2012.Daftar Buku
Jumlah buku:21. Rehat Bersama Bocah Kocak
Geng Kocak adalah kumpulan bocah-bocah cerdas verbal, jail, dan suka membuat siapapun lawan bicaranya semaput. Syifa, Greges, Empi, Akiem, Boim, Darsi, Doni, Nyaho dan Dudung adalah mereka. Sekumpulan anak cadel yang luar biasa kocaknya di samping sifat-sifat di atas. Membaca tingkah mereka yang menggemaskan, serasa ingin bertemu langsung dengan mereka dan menjiwel pipinya. Tapi percayalah, mereka tidak ada. Mereka tokoh fiktif yang hanya ada dalam cerita ini. Jadi, sia-sia mencari mereka meskipun dikejar sampe ke ujung benua. Awalnya, kisah mereka hanya coretan iseng penulisnya di Facebook. Tapi setelah dua judul diposting, penulisnya tertarik mengembangkan cerita mereka. Jadilah buku ini yang semula hanya sekedar ada di angan-angan. Aksi kocak mereka tidak mengenal tempat. Saat kelas mereka kosong, saat belajar dengan guru, saat istirahat, bahkan saat mereka berada di tengah-tengah keluarga mereka pun, kekocakkan mereka bisa membuat orang tua mereka speachless. Penulis tidak sekedar menghadirkan kisah mereka yang kocak, tetapi secara halus menyelipkan pesan-pesan moral yang ringan tetapi cukup penting. Bukan mustahil, ada di antara guru dan orang tua menjumpai anak-anak seperti karakter Bocah-Bocah Kocak ini. Ya sudah, supaya lebih seru, langsung aja baca kisahnya Syifa, Greges, Empi, Akiem, Boim, Darsi, Doni, Nyaho dan Dudung. Ikuti cerita kocak meeka yang membuat guru-guru kewalahan, orang tua terbengong-bengong dan sesama mereka sendiri saling kecele khas keluguan anak-anak. Selamat mesem-mesem sambil rehat bersama mereka.
Geng Kocak adalah kumpulan bocah-bocah cerdas verbal, jail, dan suka membuat siapapun lawan bicaranya semaput. Syifa, Greges, Empi, Akiem, Boim, Darsi, Doni, Nyaho dan Dudung adalah mereka. Sekumpulan anak cadel yang luar biasa kocaknya di samping sifat-sifat di atas. Membaca tingkah mereka yang menggemaskan, serasa ingin bertemu langsung dengan mereka dan menjiwel pipinya. Tapi percayalah, mereka tidak ada. Mereka tokoh fiktif yang hanya ada dalam cerita ini. Jadi, sia-sia mencari mereka meskipun dikejar sampe ke ujung benua. Awalnya, kisah mereka hanya coretan iseng penulisnya di Facebook. Tapi setelah dua judul diposting, penulisnya tertarik mengembangkan cerita mereka. Jadilah buku ini yang semula hanya sekedar ada di angan-angan. Aksi kocak mereka tidak mengenal tempat. Saat kelas mereka kosong, saat belajar dengan guru, saat istirahat, bahkan saat mereka berada di tengah-tengah keluarga mereka pun, kekocakkan mereka bisa membuat orang tua mereka speachless. Penulis tidak sekedar menghadirkan kisah mereka yang kocak, tetapi secara halus menyelipkan pesan-pesan moral yang ringan tetapi cukup penting. Bukan mustahil, ada di antara guru dan orang tua menjumpai anak-anak seperti karakter Bocah-Bocah Kocak ini. Ya sudah, supaya lebih seru, langsung aja baca kisahnya Syifa, Greges, Empi, Akiem, Boim, Darsi, Doni, Nyaho dan Dudung. Ikuti cerita kocak meeka yang membuat guru-guru kewalahan, orang tua terbengong-bengong dan sesama mereka sendiri saling kecele khas keluguan anak-anak. Selamat mesem-mesem sambil rehat bersama mereka.
2. Ada Setan di Sidang Paripurna
Buku ini adalah fiksi humor tentang setan. Kuntil, Dedem, Gendruwo,Wewe,Poco,Misis Han adalah sebagian tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam buku ini. Meskipun semua tokoh dalam naskah ini adalah makhluk halus yang konotasinya menakutkan, tapi dalam buku ini mereka ditampilkan kadang kocak, lucu dan kritis. Digambarkan bahwa mereka memiliki Dewan Perwakilan Makhluk Halus, sebagaimana dalam dunia manusia ada Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam sidang paripurna mereka, topik yang sidangkan adalah perilaku manusia yang sudah hampir menyerupai perilaku setan. Setiap faksi menyoroti berbagai isu-isu oknum anggota DPR manusia dan manusia secara umum. Mereka mengkritik polah tingkah manusia yang sudah menyerupai setan. Sidang ditingkahi dengan berbagai aksi interupsi, rusuh, berkelahi sampai rebutan menu kopi break. Dalam sidang paripurna itu ada sesi mendengarkan pandangan setan ahli seperti Khanzab. Khanzab adalah salah satu anak Iblis. Ia adalah setan spesialis penggoda solat. Khanzab dihadirkan untuk didengar penjelasannya bagaimana strateginya mengacaukan solat seseorang. Pada bagian ini, anggota parlemen makhluk halus mendapat penjelasan dari para setan ahli yang disederhanakan dengan visi dan misi setan atas manusia. Berturut-turut akan dihadirkan setan spesialis zina, spesialis khomer, spesialis dusta, spesialis pengganggu rumah tangga, spesialis malas dan semua sisi kehidupan manusia yang hendak diganggu setan.Pada bagian akhir dihadirkan Iblis yang menegaskan kembali visi dan misi setan atas manusia.Pesan buku ini adalah mengajak manusia menjauhi setan.
Buku ini adalah fiksi humor tentang setan. Kuntil, Dedem, Gendruwo,Wewe,Poco,Misis Han adalah sebagian tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam buku ini. Meskipun semua tokoh dalam naskah ini adalah makhluk halus yang konotasinya menakutkan, tapi dalam buku ini mereka ditampilkan kadang kocak, lucu dan kritis. Digambarkan bahwa mereka memiliki Dewan Perwakilan Makhluk Halus, sebagaimana dalam dunia manusia ada Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam sidang paripurna mereka, topik yang sidangkan adalah perilaku manusia yang sudah hampir menyerupai perilaku setan. Setiap faksi menyoroti berbagai isu-isu oknum anggota DPR manusia dan manusia secara umum. Mereka mengkritik polah tingkah manusia yang sudah menyerupai setan. Sidang ditingkahi dengan berbagai aksi interupsi, rusuh, berkelahi sampai rebutan menu kopi break. Dalam sidang paripurna itu ada sesi mendengarkan pandangan setan ahli seperti Khanzab. Khanzab adalah salah satu anak Iblis. Ia adalah setan spesialis penggoda solat. Khanzab dihadirkan untuk didengar penjelasannya bagaimana strateginya mengacaukan solat seseorang. Pada bagian ini, anggota parlemen makhluk halus mendapat penjelasan dari para setan ahli yang disederhanakan dengan visi dan misi setan atas manusia. Berturut-turut akan dihadirkan setan spesialis zina, spesialis khomer, spesialis dusta, spesialis pengganggu rumah tangga, spesialis malas dan semua sisi kehidupan manusia yang hendak diganggu setan.Pada bagian akhir dihadirkan Iblis yang menegaskan kembali visi dan misi setan atas manusia.Pesan buku ini adalah mengajak manusia menjauhi setan.