Prast Respati Zenar
E-Mail: nun_walqalami[aT]yahoo.co.id
Prast Respati Zenar mendedikasikan diri sebagai guru di SIKK (Sekolah Indonesia Kota Kinabalu) yang beralamat di Jln. Sulaman Alamesra, Block H Lot. 47 Ground Floor, Lorong Plaza Utama 1, Kota Kinabalu, Sabah Malaysia 88859. Dan diberi amanah untuk mengelola beberapa CLC (Community Learning Centre) yang berada di tengah-tengah ribuan keluarga TKI di pedalaman perkebunan kelapa sawit. Lelaki pengejar mimpi ini masih terus merajut asa dan berjuang untuk mencapai mimpi-mimpinya yang belum terwujud, termasuk menjadi penulis terkenal seperti Andrea Hirata dan bisa keliling dunia melalui goresan penanya.Daftar Buku
Jumlah buku:11. Dalam Dekapan Embun Ilalang
Saya pernah tinggal selama 3 tahun di pedalaman. Saya pun pernah menuliskan banyak cerita pilu orang-orang terbuang saat masih bertugas di sana. Tapi saya belum pernah tahu bahwa di suatu tempat di sana, ada sebagian dari saudara kita yang rela menukar nyawa demi separuh harapan yang tak pasti. Adalah PRAST RESPATI ZENAR, seorang perekam jejak (saya katakan demikian), yang berada langsung di ladang konflik. Seorang yang berhasil menuliskan kembali asa-asa orang Indonesia di perbatasan Indonesia-Malaysia, sebuah ladang konflik yang nyata. Kita butuh jendela hati yang resah untuk merasakan pesan hikmah Tuhan yang tersirat dalam skenario hidup. Buku kumpulan cerpen “Dalam Dekapan Embun Ilalang” mencoba menerka rahasia-rahasia hikmah itu. Tidak sebatas cerita, tepatnya. Buku yang menggugah. (Panji Pratama, Guru Bahasa Indonesia SMUN Nagrak Sukabumi) ~O~ “Ungkapan samudra petuah dari sang Cikgu menuntun kita pada kesucian hati. Mengkhayati apa makna hidup kita sebenarnya. Dengan penyampaian sederhana nan bijak dapat kita serap semua ilmu kebajikan meski hanya tersirat melalui sekilas kisah kehidupan. Tarian pena Cikgu yang membuatnya kian bernyawa. Saya, dia, dan kalian patut mendapatkan petuahnya. Good Job Cikgu Prast!” (Petra Shandi, Pegawai Swasta, Penulis novel “Cattelya”)
Saya pernah tinggal selama 3 tahun di pedalaman. Saya pun pernah menuliskan banyak cerita pilu orang-orang terbuang saat masih bertugas di sana. Tapi saya belum pernah tahu bahwa di suatu tempat di sana, ada sebagian dari saudara kita yang rela menukar nyawa demi separuh harapan yang tak pasti. Adalah PRAST RESPATI ZENAR, seorang perekam jejak (saya katakan demikian), yang berada langsung di ladang konflik. Seorang yang berhasil menuliskan kembali asa-asa orang Indonesia di perbatasan Indonesia-Malaysia, sebuah ladang konflik yang nyata. Kita butuh jendela hati yang resah untuk merasakan pesan hikmah Tuhan yang tersirat dalam skenario hidup. Buku kumpulan cerpen “Dalam Dekapan Embun Ilalang” mencoba menerka rahasia-rahasia hikmah itu. Tidak sebatas cerita, tepatnya. Buku yang menggugah. (Panji Pratama, Guru Bahasa Indonesia SMUN Nagrak Sukabumi) ~O~ “Ungkapan samudra petuah dari sang Cikgu menuntun kita pada kesucian hati. Mengkhayati apa makna hidup kita sebenarnya. Dengan penyampaian sederhana nan bijak dapat kita serap semua ilmu kebajikan meski hanya tersirat melalui sekilas kisah kehidupan. Tarian pena Cikgu yang membuatnya kian bernyawa. Saya, dia, dan kalian patut mendapatkan petuahnya. Good Job Cikgu Prast!” (Petra Shandi, Pegawai Swasta, Penulis novel “Cattelya”)