Didi Suhendi
E-Mail: didi_suhendi22[aT]yahoo.com
Dr. Didi Suhendi, S.Pd., M.Hum. dilahirkan di Jagapura Kidul, Gegesik, Cirebon pada tanggal 22 Oktober 1969. Ia anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Padi Nata dan Sawilah. Pendidikan SD sampai dengan SLTA di tempuhnya di Cirebon. Sekolah Dasar diselDaftar Buku
Jumlah buku:11. Pengantar Teori dan Aplikasi Struktur Naratif dan Kritik Sastra Feminis
Buku ini merupakan pengantar teori struktural naratif model Chatman dan teori kritik sastra feminis ideologis. Bukan hanya berupa konsep-konsep teori tersebut, buku ini secara gamblang memberikan model aplikasi terhadap novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Tidak sedikit buku-buku sejenis yang membicarakan isu-isu perempuan yang lebih dahulu muncul dibandingkan kehadiran buku ini. Namun, tidak seperti kebanyakan buku-buku tersebut yang hanya membicarakan image perempuan, buku ini lebih jauh menyingkap bentuk-bentuk kekerasan gender yang disebabkan oleh relasi timpang laki-laki dan perempuan. Selain itu, analisis struktural yang ada dalam buku ini benar-benar menerapkan basis teori yang sesungguhnya, yaitu mengupas keterjalinan setiap unsur internal dalam mendukung makna totalitas karya sastra. Misalnya, apa signifikansi munculnya flashback atau foreback dalam menopang tema gender? Mengapa teks menghadirkan latar laut dan rerimbunan hutan jati untuk mendeskripsikan nasib tokoh utama? Apa makna tersirat dari simbol-simbol itu? Semua pertanyaan semacam itu akan ditemukan dalam buku ini.
Buku ini merupakan pengantar teori struktural naratif model Chatman dan teori kritik sastra feminis ideologis. Bukan hanya berupa konsep-konsep teori tersebut, buku ini secara gamblang memberikan model aplikasi terhadap novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Tidak sedikit buku-buku sejenis yang membicarakan isu-isu perempuan yang lebih dahulu muncul dibandingkan kehadiran buku ini. Namun, tidak seperti kebanyakan buku-buku tersebut yang hanya membicarakan image perempuan, buku ini lebih jauh menyingkap bentuk-bentuk kekerasan gender yang disebabkan oleh relasi timpang laki-laki dan perempuan. Selain itu, analisis struktural yang ada dalam buku ini benar-benar menerapkan basis teori yang sesungguhnya, yaitu mengupas keterjalinan setiap unsur internal dalam mendukung makna totalitas karya sastra. Misalnya, apa signifikansi munculnya flashback atau foreback dalam menopang tema gender? Mengapa teks menghadirkan latar laut dan rerimbunan hutan jati untuk mendeskripsikan nasib tokoh utama? Apa makna tersirat dari simbol-simbol itu? Semua pertanyaan semacam itu akan ditemukan dalam buku ini.