MOH. IDRUS, MA.Pd
E-Mail: mohammadidrus[aT]gmail.com
MOH. IDRUS, lahir di Jakarta tanggal 12 Maret 1983. Saat ini adalah Guru PAI Sekolah Dasar di Jakarta. Menyelesaikan Program Magister Agama Konsenterasi pendidikan Islam di Sekolah Pascasrajana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Daftar Buku
Jumlah buku:11. PENDIDIKAN AGAMA KONTEKSTUAL : Studi Atas Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar
Buku ini merupakan gambaran implementasi pendidikan agama dengan pendekatan kontekstual di sekolah dasar. Dengan pendekatan kontekstual menjadikan pembelajaran pendidikan agama di sekolah lebih menarik dan bermakna dalam proses internalisasi nilai-nilai keagamaan. Pendidikan agama dengan pendekatan kontekstual dalam buku ini merujuk kepada teori Contextual Teaching and Learning (CTL) yang dicetuskan oleh Eline B. Johnson. Dengan CTL pendidikan agama dapat tersampaikan dengan beberapa model pembelajaran seperti Cooperative Learning, Problem Based Learning, dan Direct Instructions. Dengan model pembelajaran tersebut menjadikan pembelajaran pendidikan agama lebih variatif dan dapat mendorong peserta didik lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran tersebut juga membuat pembelajaran pendidikan agama lebih berpusat pada peserta didik sehingga peserta didik dapat mengeksploitasi potensi yang ada pada dirinya.
Buku ini merupakan gambaran implementasi pendidikan agama dengan pendekatan kontekstual di sekolah dasar. Dengan pendekatan kontekstual menjadikan pembelajaran pendidikan agama di sekolah lebih menarik dan bermakna dalam proses internalisasi nilai-nilai keagamaan. Pendidikan agama dengan pendekatan kontekstual dalam buku ini merujuk kepada teori Contextual Teaching and Learning (CTL) yang dicetuskan oleh Eline B. Johnson. Dengan CTL pendidikan agama dapat tersampaikan dengan beberapa model pembelajaran seperti Cooperative Learning, Problem Based Learning, dan Direct Instructions. Dengan model pembelajaran tersebut menjadikan pembelajaran pendidikan agama lebih variatif dan dapat mendorong peserta didik lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran tersebut juga membuat pembelajaran pendidikan agama lebih berpusat pada peserta didik sehingga peserta didik dapat mengeksploitasi potensi yang ada pada dirinya.