slogan leutika prio

Dyns Berlian

Dyns BerlianE-Mail: dynsberlian[aT]yahoo.com

YONIS AFANDI lahir di Bukittinggi 17 juni 1982 berlatar pendidikan dikweek school Bukittinggi, (SMUN2 bukittinggi ). Kecintaan pada membaca dan menulis yang adalah salah satu pendorong untuk menulis bait – bait aksara dan merangkumnya dalam buku ini, dengan mengunakan nama pena Dyns Berlian , diwaktu sengang berusaha menuliskan bait – bait aksara tentang rasa, cinta, keindahan Alam karunia Sang Khaliq dan tetang kondisi social dan lingkungkan, sejumlah bait aksara perjalanan Sang Kembara jiwa, menuju destinasi dialam raya dan bersiap menuju destiniasi akhir dikehariban Sang khaliq. Untuk berkorespondensi dapat melalui kontac ke e-mail : dynsberlian@yahoo.com Teriring Salam dan Doa buatmu adinda tercinta. +Kopi Hangat Buatmu Sahabat Jiwa Kembara, Salam santuku Dyns Berlian 2013 Bukittinggi, Sumatera Barat.




Daftar Buku

Jumlah buku:1

1. Aksara-Aksara Jiwa Sahabat Kembara
Aksara-Aksara Jiwa Sahabat KembaraAksara – aksara jiwa sahabat kembara merupakan kumpulan puisi yang tertuang dari tinta aksara kembara dalam bait – bait syair puisi ungkapan jiwa, rangkaian bait pusi aksara – aksara jiwa perjalanan Sang kembara miniti langkah dalam pencarian diri, deru langkah pencarian titik destinasi Illahi, pengembaraan jiwa dilangkah cinta kembara jiwa. Dimana ungkapan cinta, rasa rindu,wujud rasa syukur, kegelisahan jiwa, keprihatinan terhadap kondisi alam yang tergerus oleh tirani, imprialis coorporasi abad ini, ungkapan - ungkapan jiwa yang teruntai dalam bait – bait aksara jiwa tentang perjalanan sang ufuk berpadu sang embun – embun penyejuk jiwa kembara jiwa, indah pelita cahya karunia Sang Khaliq, diantara rona indahnya jingga senja menyatu gerbang – gerbang malam diantara destinasi karang jiwa, diantara setapak cadas perjalanan bertatakan kerikil – kerikil debu dunia, rona malam berselimut kabut asa diantara cahya purnama jiwa dikedipan pelita bintang jiwa dalam lukisan kalam langit yang jabarkan indahnya Karunia cinta Sang khaliq bagi jiwa – jiwa insan yang mensyukuri karunia-NYA meski langkah berada diantara kerikil – kerikil tajam dunia, cadas kehidupan, terjal tebing destinasi pengembaraan, diantara deruan sang bayu ditarian safana jiwa, hempasan badai diantara layaran jiwa saat langkah terus berjalan bersiap diri menuju destinasi akhir damai kehariban Sang Khaliq saat jiwa –jiwa dipangil menghadap pada Sang Pemilik Alam Semesta.

Leutika Leutika