Gustu Sasih
E-Mail: gustusasih[aT]yahoo.com
Gustu. Namanya tercantum dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (YHPI, 2017). Puisi-puisinya telah diumumkan di sejumlah surat kabar dan media online. Juga tergabung dalam beberapa antologi bersama.Daftar Buku
Jumlah buku:11. Puisi 2 Dimensi
Bentuk (tipografi) yang saya buat, bukan semata-mata untuk mempercantik tampilan, bukan sekadar untuk menarik perhatian; tapi lebih dari itu, bentuk-bentuk tersebut merupakan simbol-simbol yang saya tampakkan wujudnya; yaitu simbol-simbol yang selama ini hanya bersembunyi di belakang diksi. Dengan kehadirannya yang secara visual di hadapan sidang pembaca, saya harapkan simbol-simbol tersebut akan mampu memberikan kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih besar. Yang berlaku selama ini, untuk memahami maksud sebuah puisi, pembaca diwajibkan membaca dulu puisi yang dimaksud; baru kemudian dilanjutkan dengan langkah-langkah berikutnya. Hal tersebut tidak berlaku ketika mereka berhadapan dengan Puisi 2 Dimensi saya. Pembaca tidak wajib membaca teks puisi saya; sebab selain dengan metode lama seperti tersebut di atas, dengan menghadirkan kumpulan Puisi 2 Dimensi ini, saya sekaligus memperkenalkan metode baru dalam memahami puisi, tentu saja hanya berlaku khusus untuk Puisi 2 Dimensi seperti dalam kumpulan ini; yaitu dengan memahami atau menafsirkan bentuk, sebagaimana ketika kita dihadapkan pada karya berupa lukisan. Ya, bentuk-bentuk tersebut adalah tipografi yang berbicara.
Bentuk (tipografi) yang saya buat, bukan semata-mata untuk mempercantik tampilan, bukan sekadar untuk menarik perhatian; tapi lebih dari itu, bentuk-bentuk tersebut merupakan simbol-simbol yang saya tampakkan wujudnya; yaitu simbol-simbol yang selama ini hanya bersembunyi di belakang diksi. Dengan kehadirannya yang secara visual di hadapan sidang pembaca, saya harapkan simbol-simbol tersebut akan mampu memberikan kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih besar. Yang berlaku selama ini, untuk memahami maksud sebuah puisi, pembaca diwajibkan membaca dulu puisi yang dimaksud; baru kemudian dilanjutkan dengan langkah-langkah berikutnya. Hal tersebut tidak berlaku ketika mereka berhadapan dengan Puisi 2 Dimensi saya. Pembaca tidak wajib membaca teks puisi saya; sebab selain dengan metode lama seperti tersebut di atas, dengan menghadirkan kumpulan Puisi 2 Dimensi ini, saya sekaligus memperkenalkan metode baru dalam memahami puisi, tentu saja hanya berlaku khusus untuk Puisi 2 Dimensi seperti dalam kumpulan ini; yaitu dengan memahami atau menafsirkan bentuk, sebagaimana ketika kita dihadapkan pada karya berupa lukisan. Ya, bentuk-bentuk tersebut adalah tipografi yang berbicara.