Kris Budiman
E-Mail: kristologie[aT]gmail.com
Kris Budiman adalah seorang penulis dan dosen di Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta. Buku-bukunya yang telah terbit, antara lain: Semiotika Visual, Lumbini: Sebuah Novel, dan Relief Kekasih.Daftar Buku
Jumlah buku:31. Exploring Ketandan
Ketandan bukanlah sebuah kawasan yang beridentitas tunggal, bukan pula kawasan yang eksklusif secara etnis. Ketandan adalah sebentang panorama urban majemuk yang tetap menantang untuk dieksplorasi. Buku ini berisi sembilan foto-esai yang melukiskan fragmen-fragmen dunia sosial di Kampung Ketandan, Yogyakarta. Lebih Berat Bersaing dengan Diri Sendiri Kisah Hidup Pak Mansyur Bisnis dan Identitas Identitas Pedagang Keliling Para Pedagang Kecil Interaksi di Antara Penjual dan Pembeli Beratnya Hidup Pak Ngatiman Gaya Hidup Bertato Seorang Juru Parkir Makanan dan Kelas Sosial
Ketandan bukanlah sebuah kawasan yang beridentitas tunggal, bukan pula kawasan yang eksklusif secara etnis. Ketandan adalah sebentang panorama urban majemuk yang tetap menantang untuk dieksplorasi. Buku ini berisi sembilan foto-esai yang melukiskan fragmen-fragmen dunia sosial di Kampung Ketandan, Yogyakarta. Lebih Berat Bersaing dengan Diri Sendiri Kisah Hidup Pak Mansyur Bisnis dan Identitas Identitas Pedagang Keliling Para Pedagang Kecil Interaksi di Antara Penjual dan Pembeli Beratnya Hidup Pak Ngatiman Gaya Hidup Bertato Seorang Juru Parkir Makanan dan Kelas Sosial
2. Nyanyian Larut Malam
Kepada Tu Fu Pada segunung nasi aku menjumpai Tu Fu, Mengenakan topi bambu di terik siang bolong; Coba katakan, mengapa kau menjadi begitu kurus? Apakah kau menderita karena puisi?
Kepada Tu Fu Pada segunung nasi aku menjumpai Tu Fu, Mengenakan topi bambu di terik siang bolong; Coba katakan, mengapa kau menjadi begitu kurus? Apakah kau menderita karena puisi?
3. Sesudah Ekskavasi
Kumpulan puisi-puisi perjalanan Kris Budiman selama tiga tahun terakhir mengunjungi berbagai candi, vihara, masjid-masjid kuno, dan situs-situs bersejarah lainnya.
Kumpulan puisi-puisi perjalanan Kris Budiman selama tiga tahun terakhir mengunjungi berbagai candi, vihara, masjid-masjid kuno, dan situs-situs bersejarah lainnya.