Suhadi, SKM., M.Kes
E-Mail: suhaditsel77[aT]yahoo.com
Suhadi. Lahir di Lasehao, 22 Mei 1977, Kab. Muna Sultra. Dosen tetap FKM Unhalu tahun 2008-sekarang. Sekertaris Program Kelas Sore Kesehatan Masyarakat F-MIPA Unhalu tahun 2009-2011. Kepala Laboratorium Kesehatan Masyarakat FKM Unhalu 2011-2012.Daftar Buku
Jumlah buku:61. Pengembangan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
Untuk mendukung terciptanya Indonesia sehat, maka penyelenggaraan pembangunan kesehatan salah satunya perlu didukung oleh pengembangan tenaga kesehatan yang bersifat multidisiplin, lintas program, dan serta lintas sektoral. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu tenaga kesehatan, melalui tiga upaya pokok yaitu: penyusunan kebijakan dan rencana, pendayagunaan dan pendidikan serta pelatihan tenaga kesehatan di daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota ditujukan untuk menciptakan dan memperta
Untuk mendukung terciptanya Indonesia sehat, maka penyelenggaraan pembangunan kesehatan salah satunya perlu didukung oleh pengembangan tenaga kesehatan yang bersifat multidisiplin, lintas program, dan serta lintas sektoral. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu tenaga kesehatan, melalui tiga upaya pokok yaitu: penyusunan kebijakan dan rencana, pendayagunaan dan pendidikan serta pelatihan tenaga kesehatan di daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota ditujukan untuk menciptakan dan memperta
2. Praktik Pembelajaran Lapangan, Kesehatan Masyarakat (Panduan Pelaksanaan)
Kegiatan pembelajaran lapangan kesehatan masyarakat pada hakikatnya ditujukan untuk membantu mahasiswa mengembangkan pemahaman, kemampuan kognitif, berpikir kreatif, dan sikap ilmiah melalui keterlibatannya dalam hand-on activity. Pembelajaran berbasis inkuiri lapangan menekankan pada aktivitas dalam membantu mahasiswa belajar dan memahami proses dan keterampilan berpikir layaknya ilmuwan dan memahami karakteristik penelitian ilmiah. Kegiatan ini didesain secara khusus agar dapat dilakukan di la
Kegiatan pembelajaran lapangan kesehatan masyarakat pada hakikatnya ditujukan untuk membantu mahasiswa mengembangkan pemahaman, kemampuan kognitif, berpikir kreatif, dan sikap ilmiah melalui keterlibatannya dalam hand-on activity. Pembelajaran berbasis inkuiri lapangan menekankan pada aktivitas dalam membantu mahasiswa belajar dan memahami proses dan keterampilan berpikir layaknya ilmuwan dan memahami karakteristik penelitian ilmiah. Kegiatan ini didesain secara khusus agar dapat dilakukan di la
3. Meretas Hidup, Akankah Terwujud?
Bila masa depan adalah kenyataan, apakah masa depan akan dialami oleh setiap orang? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Tetapi yang terpenting adalah masa depan itu pasti terjadi, dan sejauh mana kesiapan seseorang dalam menapak masa depan tersebut. Sebab masa depan penuh dengan tantangan, kompetisi, peluang, dan hambatan untuk mencapai kehidupan yang lebih memadai secara sosial ekonomi. Sebahagian orang mungkin tidak atau bahkan belum merencanakan masa depan, sebagian orang bahkan telah menyusun ke
Bila masa depan adalah kenyataan, apakah masa depan akan dialami oleh setiap orang? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Tetapi yang terpenting adalah masa depan itu pasti terjadi, dan sejauh mana kesiapan seseorang dalam menapak masa depan tersebut. Sebab masa depan penuh dengan tantangan, kompetisi, peluang, dan hambatan untuk mencapai kehidupan yang lebih memadai secara sosial ekonomi. Sebahagian orang mungkin tidak atau bahkan belum merencanakan masa depan, sebagian orang bahkan telah menyusun ke
4. Kemampuan Tenaga Kesehatan dalam Penyelenggaraan Otonomi Bidang Kesehatan di Rumah Sakit
Seiring bergulirnya reformasi di segala bidang ditandai dengan diberlakukannya UU No. 22 Tahun 1999, PP No. 25 Tahun 2000, dan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, maka dalam rangka mewujudkan tatanan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan tuntutan masyarakat, mendorong pemerintah daerah untuk menyusun kembali berbagai kebijakan strategis dan penataan serta pengembangan sumber daya kesehatan secara efektif dan efisien menuju terciptanya pelayanan yang berkualitas. Saat in
Seiring bergulirnya reformasi di segala bidang ditandai dengan diberlakukannya UU No. 22 Tahun 1999, PP No. 25 Tahun 2000, dan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, maka dalam rangka mewujudkan tatanan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan tuntutan masyarakat, mendorong pemerintah daerah untuk menyusun kembali berbagai kebijakan strategis dan penataan serta pengembangan sumber daya kesehatan secara efektif dan efisien menuju terciptanya pelayanan yang berkualitas. Saat in
5. Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan
“Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan”. Buku ini memuat sebelas bab, dengan cakupan meliputi; pendahuluan, konsep perencanaan, identifikasi masalah, prioritas masalah, alternatif pemecahan masalah, perumusan tujuan, pengambilan keputusan, perumusan kebijaksanaan, penyusunan rencana kebutuhan sumber daya, penyusunan rencana operasional, dan evaluasi. Dasar penyusunan buku ini dilatari oleh minimnya referensi bacaan dalam lingkungan akademik kesehatan, praktisi, ataupun masyarakat umum. Penulis
“Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan”. Buku ini memuat sebelas bab, dengan cakupan meliputi; pendahuluan, konsep perencanaan, identifikasi masalah, prioritas masalah, alternatif pemecahan masalah, perumusan tujuan, pengambilan keputusan, perumusan kebijaksanaan, penyusunan rencana kebutuhan sumber daya, penyusunan rencana operasional, dan evaluasi. Dasar penyusunan buku ini dilatari oleh minimnya referensi bacaan dalam lingkungan akademik kesehatan, praktisi, ataupun masyarakat umum. Penulis
Sebelumnya [1] [2] Selanjutnya