slogan leutika prio

Christie Damayanti

Christie DamayantiE-Mail: christie.suharto[aT]yahoo.com

Seorang stroke & cancer survivor, arsitek, motivator, filateli dan pemerhati Jakarta. Terus berkarya walau dalam keterbatasan sebagai insan pasca stroke dengan lumpuh ˝ tubuh sebelah kanan.




Daftar Buku

Jumlah buku:61

21. Ketika Kenangan Bersemi di Sydney dan Canberra
Ketika Kenangan Bersemi di Sydney dan CanberraInilah pengalamanku pertama kali aku dilepas tinggal dan hidup sendirian di Australia selama 2 bulan, dimana seharusnya bapak tidak pernah mengijinkan aku untuk bepergian sendirian. Aku tidak tahu alasannya, tetapi aku akhurnya mendapatkan banyak inspirasi baru, tentang sebuah kemandirian serta bagaimana aku belajar untuk bertahan di saat2 aku merasa tidak mampu sendirian. Dengan berbahasa Inggris yang masih belepotan, bapak juga ingin aku mengepakkan sayapku untuk bisa berbahasa secara internasional, tanpa ragu. Rasa percaya diriku memang tumbuh sangat pesat, setelah aku pulang dari Australia, dan aku mulai menapaki apa yan aku lihat, aku amati dan aku pelajari, selama aku tinggal 2 bulan di Australia …… Dan, Pada kenyataannya, Kemandirian itu harus di coba dan percaya diri akan mampu memerikan dampak positif, untuk kita bisa mampu bertahan di saat susah, yang mungkin tanpa ada yang bisa membantu kita ……

22. Sydney dan Auckland with Love
Sydney dan Auckland with LoveSebuah petualangan yang sangat berkesan, untukku. Sebuah “jejak nostalgia” semasa aku kuliah ….. Banyak pengalaman yang aku dapatkan, bukan saja karena travelling ke luar negeri saja, tetapi bagaimana bapakku mengajak untuk ikut seminar dan meeting APEC 1993 Auckland, seentara saat itu aku baru saja kukus S1 tahun 1992 dari Universitas Tarumanagara Jakarta, dan melanjutkan ke Perth Australia Barat, dan belum pernah bekerja. Belum lagi, ketika aku diperkenalkan dengan salah satu arsitek kelas dunia, Bapak Ir.Ciputra yang dengan ramah membawaku ke dunia realitas bekerja, sebelum aku lulus dari Perth. Yang akhirnya, Bp Ir.Ciputra menjadi atasanku pertama ketika aku diminta melamar bekerja di salah satu perusahaan yang beliau pimpin, PT.Ciputra Development ….. Belum lagi, pengalaman luar biasa selama kami di Sydney dan Auckland New Zealand, membawaku terbang melayang tinggi, setinggi mimpi-mimpiku …..

23. Ketika Aku Memperkenalkan Bayiku kepada Benua Kanguru (Sydney dan Melbourne 1997)
Ketika Aku Memperkenalkan Bayiku kepada Benua Kanguru (Sydney dan Melbourne 1997)Buku “Ketika Aku Memperkenalkan Bayiku kepada Benua Kangguru”, ini adalah sebuah contoh inspirasi bagi keluarga-keluarga muda untuk bisa mulai memperkenalkan anak-anak mereka tentang dunia, lewat banyak hal. Dennis belajar banyak sekali untuk bisa meresap semua makna dalam perjalanan kami saat itu, tahun 1997 di Sysney dan di Melbourne. Dan, ketka aku bertanya kepada Dennis yang bicaranya masih cadel saat itu, “Nis, kamu suka ya? Lebih suka koala atau kangguru?” “Mama, aku uka koala. Gemeeeessssss ….”, jawabnya sambil giginya bergemeletuk …. Hahahaha ….. Setelah ke Waratah Park melihat koala dan kangguru, dia merengek untuk bermain lagi bersama koala-koala lucu. Sehingga kami harus ke mall untuk berfoto dan membeli beberapa boneka koala untuknya ….. Sebuah perjalanan yang sarat makna dengan membawa bayiku, untuk bisa mulai melatih diri sebagai warga dunia …… Semoga di masa datang, Dennis menjadi lebih mandiri sesuai dengan didikanku sebagai warga dunia, dan memang terbukti demikian ….. Catatan : Dennis sekarang, berumur 25 tahun di tahun 2021 dan dia sudah bekerja. Serta dia sudah dewasa dan travelling ke beberapa Negara Asia, tanpa bantuanku. Didikanku, mampu membuat dia sangat mandiri.

24. Cerita Dibalik Zona Teluk Tokyo
Cerita Dibalik Zona Teluk TokyoJepang memang tidak salah memberikan kesempatan sebagai tuan rumah Olimpiade Tokyo 2020. Karena, selain venue tempat pertandingannya yang sepenuh hari Jepang merenovasi dan membangun banyak venue yang baru, Jepang pun ingin memberikan pelayanannya yang terbaik bagi kontingen-kontingen yang datang dari 206 negara dunia. Jepang juga dengan sepenuh hati memberikan pelayanan-pelayanannya, dengan memberikan akses yang luar biasa ke area wsata dan perbelanjaan, bagi kontingen-kontingen yang datang kesana. Tetapi, karena pandemic melanda dunia, menjadikan yang dipersiapkan Jepang untuk melayani dunia, seakan sia-sia belaka ….. Tetapi, untukku sendiri ini tidak sia2! Dengan perjuangan luar biasa, Jepang mampu membawa nama negaranya tetap harum sebagai tuan rumah Olimpiade Tokyo 2020, yang tanpa penonton. Negeri Sakura ini, tetap berkomitmen untuk menjadikan Jepang tentang sebuah negeri cantik dengan berbagai fasilitas-fasilitas modern serta heritage2 yang luar biasa.

25. Mereka Bertanding di Zona Warisan dan Daerah Lain
Mereka Bertanding di Zona Warisan dan Daerah LainIni baru buku pertama tentang Olimpiade Tokyo 2020, berbicara tentang venue tempat-tempat pertandingan di area warisan atau Zone Heritage, dan sekitarnya. Karena, bicara tentang dunia olahraga, bukan hanya bicara tentang olahraga atau pertandingannya. Bukan juga berbicara tentang venue tempat pertandingannya saja, tetapi bagaimana lingkungannya dapat “men-treat” para atlet. Jepang banyak berpikir tentang itu, karena mereta tahu bahwa pertandingan2 even akbar internasional ini, membuat banyak atlet terserang rindu tanah air, sehingga mereka harus menghibur dirinya setelah bertanding, yang kemudia mendapatkan medali untuk kebanggaan bagi masing-masing negaranya ……


Leutika Leutika