slogan leutika prio

Christie Damayanti

Christie DamayantiE-Mail: christie.suharto[aT]yahoo.com

Seorang stroke & cancer survivor, arsitek, motivator, filateli dan pemerhati Jakarta. Terus berkarya walau dalam keterbatasan sebagai insan pasca stroke dengan lumpuh ½ tubuh sebelah kanan.




Daftar Buku

Jumlah buku:59

31. Menjemput Cinta di Belanda & Belgia-2
Menjemput Cinta di Belanda & Belgia-2Buku ini, mengulas bagaimana aku dan kedua anakku berwisata ke Eropa. Setelah di Amsterdam, kami beranjak ke kota2 sekitaran Amsterdam, seperti Rotterdam, The Haq, Madurodam dan Delft. Bahkan, kami berkeliling di Brussels, salah satu Negara tetangga Belanda. Buku ini memang sebuah buku wisata tetapi bukan sekedar wisata saja. Dan semoga buku ini bisa menginspirasi banyak orang bahwa seorang insan pasca stroke dengan lumpuh separuh tubuh sebelah kanan dan duduk diatas kursi roda, juga seorang 'orang tua tunggal', tetap mampu melakukan aktifitas seperti biasa walau terbatas, dan juga mampu untul mewujudkan mimpi2 nya, jika selalu SEMANGAT, BERUSAHA sambil BERDOA, tetap PERCAYA dan selalu BERSYUKUR, karena terserang stroke bukan akhir dari segalanya .....

32. Cinta yang Tertinggal di Swiss dan Liechtenstein
Cinta yang Tertinggal di Swiss dan Liechtensteintidak panjang lebar,aku berharap buku ini mampu menginspirasi banyak orang,terutama bagi insan pasca stroke,untuk terus berusaha menggapai mimpi-mimpi mereka,seperti aku mampu untuk meraih impianku untuk berkeliling Eropa bersama anak-anakku.

33. Menjemput Cinta di Belanda & Belgia-1
Menjemput Cinta di Belanda & Belgia-1Buku ini, mengulas bagaimana aku dan kedua anakku berwisata ke Eropa. Pertama kali kami berada di Belanda dan di Volendam. Bersama dengan sahabat keluarga kami, Arie Zonjee, kami mengeksplore Amsterdam, ibukota Belanda, dengan sangat luar biasa! Buku ini memang sebuah buku wisata tetapi bukan sekedar wisata saja. Dan semoga buku ini bisa menginspirasi banyak orang bahwa seorang insan pasca stroke dengan lumpuh separuh tubuh sebelah kanan dan duduk diatas kursi roda, juga seorang 'orang tua tunggal', tetap mampu melakukan aktifitas seperti biasa walau terbatas, dan juga mampu untul mewujudkan mimpi2 nya, jika selalu SEMANGAT, BERUSAHA sambil BERDOA, tetap PERCAYA dan selalu BERSYUKUR, karena terserang stroke bukan akhir dari segalanya ....

34. Autobiografi Wara Utami Suharto
Autobiografi Wara Utami SuhartoPuji Tuhan! Ketika Ibu dipanggil Tuhan pada 19 September 2020 lalu, aku benar-benar terpuruk dalam kesedihan yang luar biasa. Tetapi, aku sadar bahwa tugas Ibu di dunia ini sudah selesai, sehingga Tuhan berkenan memanggilnya pulang pada umur 78 tahun. Ketika aku mulai bangkit untuk mencari sesuatu tentang Ibu, aku pun menemukan catatan kehidupan Ibu yang ditulis tangan, membuat aku tergerak untuk menjadikan buku autobiografi. Dan, ketika aku membaca tulisan tangan Ibu, aku benar-benar kagum dan terpukau, betapa kehidupan Ibu terbaca sangat bahagia, walau Ibu hidup di zaman perang kemerdekaan. Terima kasih atas dukungan adik-adikku dan keluarganya serta anak-anakku, untuk bisa menuliskan ulang autobiografi Ibu ini, untuk kujadikan sebuah buku, yang akan bersanding dengan buku autobiografi Bapak, yang sudah terbit ketika Bapak dipanggil Tuhan di tahun 2013. vi Terima kasih juga, yang tak terhingga atas dukungan dan perhatian semua saudara, teman, dan sahabat-sahabatku ketika aku sangat terpuruk dengan kepergian Ibu. Juga terima kasih atas dukungan teman-teman Almarhum Bapak dan Ibu, yang senantiasa membantu kami, dalam persahabatannya, walau Bapak dan Ibu sudah tidak ada lagi. Terutama, terima kasih yang tidak terhingga untuk Tuhan Yesusku, yang memberikan aku terlahir dari ibuku ini, Ibu Woro Utami Suharto, seorang Ibu yang benar-benar luar biasa! Terima kasih, Ibu, untuk menjadi Ibu dan memberikan bekal yang luar biasa lewat banyak hal, sejak aku lahir, bertumbuh, berkemabang, dewasa sampai aku mengalami stroke berat, dan Ibu selalu berada di sampingku.

35. Kuliner Dunia
Kuliner DuniaBukuku tentang kuliner ini, mungkin dianggap biasa saja sebagai sebuah buku tentang masakan-masakan Indonesia atau internasional. Tetapi, buku ini memang berbeda! Terima kasih untuk Tuhanku Yesus, ketika aku ingin bercerita dan menuliskan tentang kuliner, dan DIA pun memprosesnya. Ide-ide untuk menuliskannya pun, sering kali tidak pernah terpikir, tetapi DIA lah yang benar-benar menuntunku. Kepada anak-anakku semua yang memang sering meminta kita makan bersama, itulah yang membuat aku “excited” untuk menuliskannya. Untuk itu, terima kasih untuk anak-anakku dan keluargaku. Dan, setiap aku ke mana pun juga, aku selalu memotret makanan-makanan yang terhidang di hadapanku, sehingga aku terus semangat untuk menuliskannya. Buku ini kupersembahkan kepada teman-teman yang berburu kuliner, siapa tahu buku ini menjadi referensi untuk memburunya.


Leutika Leutika