slogan leutika prio

drg. Tantry Maulina, M.Kes, Ph.D.

drg. Tantry Maulina, M.Kes, Ph.D.E-Mail: tantry.maulina[aT]fkg.unpad.ac.id

Penulis menyelesaikan pendidikan Dokter Gigi pada tahun 2003, program Magister di Unpad tahun 2010, dan Program Doktor di University of Sydney, Australia tahun 2014. Sejak tahun 2005- sekarang penulis mengajar di FKG Unpad




Daftar Buku

Jumlah buku:10

6. Diagnosis Nyeri Orofasial Kronis
Diagnosis Nyeri Orofasial KronisSelain dampak yang cukup signifikan pada penderita, nyeri orofasial kronis merupakan jenis nyeri yang memberikan tantangan tersendiri bagi dokter gigi untuk dapat menetapkan diagnosis, mengingat bahwa penyebab jenis nyeri ini bersifat multifaktorial. Faktor-faktor yang dianggap berperan di dalam perjalanan nyeri orofasial kronis antara lain adalah faktor psikologis serta faktor sosial, yang pada akhirnya memberikan konsekuensi klinis berupa keterlibatan dari disiplin ilmu lain di luar ilmu kedok

7. Nyeri Orofasial Neuropatik
Nyeri Orofasial NeuropatikNyeri orofasial neuropatik merupakan salah satu cabang dari nyeri orofasial dan merupakan kelainan yang diketahui berpotensi menurunkan kualitas hidup pasien karena efek nyeri neuropatik yang bersifat debilitatif. Pada nyeri orofasial neuropatik yang berlangsung kronis, pasien akan mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas rahang maupun melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk bersosialisasi. Gangguan aktivitas tersebut pada akhirnya berpotensi menurunkan kualitas hidup pasien dengan nyeri

8. Atypical Odontalgia : Diagnosis dan Penatalaksanaan
Atypical Odontalgia : Diagnosis dan PenatalaksanaanAtypical odontalgia merupakan salah satu kelainan nyeri orofasial dengan jenis nyeri neuropatik. Tidak terdapatnya gejala klinis yang menyertai serta tidak terdapatnya prosedur diagnosis yang baku menyebabkan atypical odontalgia merupakan salah satu jenis kelainan yang sulit didiagnosis. Selain itu, tidak terdapatnya prosedur perawatan baku di dalam penatalaksanaan atypical odontalgia seringkali menyebabkan dokter gigi melakukan perawatan dental yang tidak diperlukan dalam upaya penanggulangan r

9. Trigeminal Neuralgia: Dalam Bidang Kedokteran Gigi
Trigeminal Neuralgia: Dalam Bidang Kedokteran GigiTrigeminal Neuralgia merupakah salah satu kondisi nyeri orofasial yang lazim ditemui pada praktik sehari-hari. Intensitas nyeri hebat yang dirasakan oleh penderita, membuat diagnosis yang tepat dan segera disertai penatalaksanaan yang adekuat merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh dokter gigi. Buku ini membahas trigeminal neuralgia dari sudut pandang kedokteran gigi. Klasifikasi, proses dianosis, pemeriksaan penunjang, hingga tata cara penatalaksanaan, baik dengan menggunakan pendekatan

10. Nyeri Orofasial Pada Praktik Kedokteran Gigi: Klasifikasi, Diagnosis, dan Terapi
Nyeri Orofasial Pada Praktik Kedokteran Gigi: Klasifikasi, Diagnosis, dan TerapiNyeri orofasial merupakan salah satu penyebab utama pasien datang ke dokter gigi. Di masa yang lalu, nyeri orofasial diidentikkan dengan nyeri odontogenik, sehingga ketika pasien datang ke dokter gig dengan keluhan nyeri orofasial, dokter gigi cenderung untuk melakukan terapi pada gigi pasien. Padahal, tidak seluruh nyeri orofasial keluhannya berawal dari gigi pasien. Selain itu, tidak seluruh nyeri orofasial harus diatasi dengan menggunakan pendekatan farmakologis. Pendekatan non-farmakologis seperti akupunktur, pemijatan, mapun terapi panas dan dingin dapat memberikan efek yang sama efektifnya dengan pendekatan farmakologis, tergantung pada jenis nyeri yang dialami oleh pasien. Penentuan terapi yang tepat, ditentukan oleh proses diagnosis yang akurat. Oleh karena itu, melakukan proses anamnesis dengan baik sehingga menghasilkan diagnosis yang akurat merupakan proses yang tidak kalah pentingnya di dalam proses terapi nyeri orofasial.Setelah mengetahui jenis-jenis orofasial serta tehnik mendiagnosis nyeri orofasial dengan tepat, diharapkan pemahaman dokter gigi mengenai nyeri orofasial serta terapi yang harus diberikan untuk mengatasi nyeri orofasial menjadi lebih baik.


Sebelumnnya [1] [2] Selanjutnya
Leutika Leutika