slogan leutika prio

Endah Wulandari, Nora, dkk

Endah Wulandari, Nora, dkkE-Mail: endah.wulandari[aT]kpc.sch.id

ENDAH WULANDARI, S.Si. Lahir di Manna Bengkulu Selatan. Saat ini bekerja di SD YPPSB 2 sebagai guru dan mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah. Merupakan anggota di organisasi kepenulisan FLP Sangatta Kalimantan Timur dan pernah diberi amanah sebagai Sekretaris. Memiliki dua orang putra, Muhammad Aydin Farrell dan Muhammad Feldy Saladin yang merupakan sumber semangat dan motivasi dalam kehidupannya. “Pola Hidup Sehat Mendukung Produktifitas Kerja” (2008) adalah tulisan pertama yang meraih juara 1 pada lomba Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Kaltim Prima Coal. Kemudian meraih kembali penghargaan yang sama di tahun berikutnya dengan judul esai ”Mengatasi Kelelahan Dalam Bekerja” (2009). “Mengembangkan Potensi Siswa dalam Berbahasa Melalui Pengajaran Bahasa Indonesia yang Menarik” (2008), merupakan esai yang meraih penghargaan tingkat nasional dari Pusat Bahasa Jakarta. Finalis dalam lomba yang sama ditingkat provinsi pada tahun berikutnya dengan judul esai “Meningkatkan Kemampuan Menulis Dengan Metode Konsep Peta Konsep (Mind Mapping)” (2009), Esainya mengenai “Membangun Minat Baca Tenaga Pendidik Sebagai Upaya Membangun Minat Baca Siswa di Sekolah” sebagai salah tulisan peserta di Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga KependidikanKEMDIKBUD (2016). Beberapa buku yang pernah ditulis antara lain, Antologi “Sangatta Sangat Banyak Cerita” (FLP Sangatta,2009), Antologi “Kumpul Guru Jadi Guru” (Leutika Prio, 2011), Antologi “My Exciting Journey” (Leutika Prio, 2011). Saat ini sedang tertarik untuk mengembangkan diri menulis cerita fiksi setelah salah satu cerpennya “Rahasia Mira” (2011) dimuat di surat kabar Kaltim Post.Ingin berbagi cerita? Kunjungi saja situsnya www.obrolanwanita.blogspot.co.id atau kirim email/fb endah.prakasya@yahoo.com




Daftar Buku

Jumlah buku:1

1. Asyiknya Jadi Guru
Asyiknya Jadi GuruGuru menjadi ujung tombak paling tajam untuk membentuk dan mengukir sebuah peradaban yang tinggi dan mulia pada diri peserta didiknya, baik melalui tutur kata maupun perbuatannya. Oleh karena itu, guru bukan hanya menempati posisi yang tinggi di mata peserta didiknya, dia juga mempunyai peran yang menentukan kelangsungan dan masa depan kehidupan peserta didiknya. Guru menjadi cermin untuk berkaca bagi peserta didiknya sehingga bersih atau tidaknya wajah mereka yang berdiri di hadapan cermin itu

Leutika Leutika