Grace Deborah
E-Mail: Gracewiradharma[aT]gmail.com
Kumpulan cerpen ini merupakan karya ke-3 yang diterbitkan, setelah peluncuran novel yang berjudul ‘Kapal Loch Ard’ dan ‘Jerat’. Terima kasih dan penghargaan yang tulus dari saya untuk para pecinta novel atas masukan, kritik, dan motivasi yang diberikan.Daftar Buku
Jumlah buku:31. Kumpulan Cerpen Grace Deborah
Sandiwara Cinta : Mempunyai nama Juliet seperti tokoh wanita ciptaan Shakespeare tidaklah jelek…, selama tidak ada Romeo nya. Paling tidak itulah yang dirasakan oleh Juliet Mason sampai umurnya mencapai 15 tahun. Hidup dengan bahagia bersama kedua orang tuanya. Sampai suatu hari, ia harus berpetualang di negeri kakeknya dan bergaul dengan teman-teman baru dari manca negara.Disitulah ia bertemu dengan Romeo. Champagne dan Susu : Angelicca dan David hidup bersama di suatu ladang kecil milik seorang paman tua di daerah pegunungan yang indah. Susu yang berlimpah adalah minuman kesukaan bagi keduanya. Kedamaian itu terganggu ketika Jacob, seorang dari kota menjanjikan hidup mewah dan terkenal bagi Angelicca. Licca tergiur oleh bayangan pesta minum Champagne dan makan Caviar. Licca menolak lamaran dari David dan pergi ke Roma. Ternyata Jacob seorang penipu. Licca terdampar di kota besar yang kejam. Ia bekerja di sebuah bar demi uang. Dengan kerja keras, David sukses. Tapi… ia tak pernah melupakan Angelicca. Ia menyusul ke kota dan meminta Angelicca menikah dengannya. Angelica menolak karena malu ia bukan lagi seorang gadis. David tidak perduli. Ia menerima Angelicca apa adanya dan mengajaknya kembali sebagai nyonya atas ratusan hektar tanah Dunia Semu : TAK ! TAK ! TAK ! Terdengar langkah kaki berlari di lorong rumah sakit. BRAKK ! Pintu terbuka dan terlihat seorang pemuda berambut coklat terengah-engah. “Dokter… bagaimana keadaannya ?”. Dokter itu tersenyum. “Nyawanya terselamatkan. Anda kenal sifat-sifat Viviane. Gadis jenius yang terperangkap oleh masa kecilnya….”
Sandiwara Cinta : Mempunyai nama Juliet seperti tokoh wanita ciptaan Shakespeare tidaklah jelek…, selama tidak ada Romeo nya. Paling tidak itulah yang dirasakan oleh Juliet Mason sampai umurnya mencapai 15 tahun. Hidup dengan bahagia bersama kedua orang tuanya. Sampai suatu hari, ia harus berpetualang di negeri kakeknya dan bergaul dengan teman-teman baru dari manca negara.Disitulah ia bertemu dengan Romeo. Champagne dan Susu : Angelicca dan David hidup bersama di suatu ladang kecil milik seorang paman tua di daerah pegunungan yang indah. Susu yang berlimpah adalah minuman kesukaan bagi keduanya. Kedamaian itu terganggu ketika Jacob, seorang dari kota menjanjikan hidup mewah dan terkenal bagi Angelicca. Licca tergiur oleh bayangan pesta minum Champagne dan makan Caviar. Licca menolak lamaran dari David dan pergi ke Roma. Ternyata Jacob seorang penipu. Licca terdampar di kota besar yang kejam. Ia bekerja di sebuah bar demi uang. Dengan kerja keras, David sukses. Tapi… ia tak pernah melupakan Angelicca. Ia menyusul ke kota dan meminta Angelicca menikah dengannya. Angelica menolak karena malu ia bukan lagi seorang gadis. David tidak perduli. Ia menerima Angelicca apa adanya dan mengajaknya kembali sebagai nyonya atas ratusan hektar tanah Dunia Semu : TAK ! TAK ! TAK ! Terdengar langkah kaki berlari di lorong rumah sakit. BRAKK ! Pintu terbuka dan terlihat seorang pemuda berambut coklat terengah-engah. “Dokter… bagaimana keadaannya ?”. Dokter itu tersenyum. “Nyawanya terselamatkan. Anda kenal sifat-sifat Viviane. Gadis jenius yang terperangkap oleh masa kecilnya….”
2. Jerat
Seorang gadis manis dengan rambut cokelat tua yang berkilau, duduk di depan cermin, menyematkan hiasan pada kain putih yang merupakan bagian dari gaun pengantinnya. Ia mengukirkan senyum di wajahnya, melihat pantulannya di cermin, dan senyumnya serta-merta menghilang. Ia menarik napas panjang, mengeleng-geleng. Pernikahan ini, akan menuju kehancuran! Apa sebenarnya yang aku inginkan? Seluruh milik, harta, dan tanah yang sebenarnya bukan milikku ? “Tidak… aku tidak salah. Aku mengambil keputusa
Seorang gadis manis dengan rambut cokelat tua yang berkilau, duduk di depan cermin, menyematkan hiasan pada kain putih yang merupakan bagian dari gaun pengantinnya. Ia mengukirkan senyum di wajahnya, melihat pantulannya di cermin, dan senyumnya serta-merta menghilang. Ia menarik napas panjang, mengeleng-geleng. Pernikahan ini, akan menuju kehancuran! Apa sebenarnya yang aku inginkan? Seluruh milik, harta, dan tanah yang sebenarnya bukan milikku ? “Tidak… aku tidak salah. Aku mengambil keputusa
3. Kapal Loch Ard
“Sayang, ayo naik!” Seorang wanita berseru pada putrinya. Seorang gadis kecil kira-kira berumur sepuluh tahun, naik ke tangga kapal. Tiba-tiba terdengar teriakan. “JANGAN! Jangan naik! Jangan naiki kapal itu!” Kelihatannya tak ada seorang pun yang mendengar suara wanita yang berteriak-teriak itu. Sang anak melanjutkan langkahnya. Di ujung puncak tangga, anak itu terhenti, menoleh, ke sekeliling... sepertinya mencari-cari sesuatu. Apakah ia mendengar teriakan itu? “Ayo!” Sang Mama menggandeng p
“Sayang, ayo naik!” Seorang wanita berseru pada putrinya. Seorang gadis kecil kira-kira berumur sepuluh tahun, naik ke tangga kapal. Tiba-tiba terdengar teriakan. “JANGAN! Jangan naik! Jangan naiki kapal itu!” Kelihatannya tak ada seorang pun yang mendengar suara wanita yang berteriak-teriak itu. Sang anak melanjutkan langkahnya. Di ujung puncak tangga, anak itu terhenti, menoleh, ke sekeliling... sepertinya mencari-cari sesuatu. Apakah ia mendengar teriakan itu? “Ayo!” Sang Mama menggandeng p