slogan leutika prio

Dewi Kartika Subekti

Dewi Kartika SubektiE-Mail: dewikartika267[aT]gmail.com

Penulis bernama lengkap Dewi Kartika Subekti, seorang perempuan kelahiran di Madiun, 2 Juni 1987. Penulis merupakan alumnus Universitas Sriwijaya pada program studi pendidikan matematika, yang telah menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2009 silam.




Daftar Buku

Jumlah buku:1

1. Menyelami Keistimewaan Rasio Emas dari Aspek Aljabar dan Geometris
Menyelami Keistimewaan Rasio Emas dari Aspek Aljabar dan GeometrisTelah banyak yang membuktikan bahwa matematika dengan segala aturannya yang ketat di satu sisi, juga memiliki sisi lain yang membuat decak kagum. Sebut saja teorema Phytagoras, yang sekilas tampak seperti sebuah teori sederhana, namun sejatinya merupakan ide cemerlang yang menghadirkan manfaat luar biasa bagi manusia. Tak hanya teorema Phyagoras, matematika masih memiliki perbendaharaan lain yang juga berpengaruh besar, diantaranya bilangan Euler, bilangan pi, serta termasuk juga di dalamnya rasio emas. Rasio emas merupakan satu dari dua khazanah tak ternilai di dalam matematika selain teorema Phytagoras, sebagaimana dinyatakan oleh seorang fisikawan sekaligus matematikawan asal Jerman, Johannes Kepler. Tampaknya, sang ilmuwan tak berlebihan dengan pernyataannya tersebut karena rasio emas memang memiliki properti unik yang melekat padanya. Rasio emas yang dalam wujud numeriknya senilai 1,618, pertama kali ditemukan konsepnya secara eksplisit di dalam tulisan seorang ahli geometri kuno asal Mesir, Euclid, yang ketika itu masih merumuskannya dengan menggunakan pendekatan geometris. Setelah ditelusuri lebih jauh, bilangan ini ternyata memiliki keterkaitan dengan banyak objek lain di dalam matematika seperti barisan Fibonacci, padatan platonik, konsep pengubinan (teselasi), serta bangun datar seperti pentagram yang wujudnya telah lama ada dan dianggap keramat sejak zaman kuno. Buku ini mengulas tentang rasio emas dan propertinya, dari sudut pandang aljabar dan geometris. Berbagai perwujudan rasio emas pada kedua aspek tersebut juga turut dibahas di sini.

Leutika Leutika