Antie
E-Mail: antierakhmaan45[aT]gmail.com
terlampir dalam halamanDaftar Buku
Jumlah buku:11. Nun di Suatu Hari
… Suatu hari, di bulan yang paling tabah dengan hujan, kau mendatangiku melewati beberapa pembatas yang sengaja aku ciptakan. Katamu, percuma, sebab kau tahu aku juga memiliki rasa yang sama. Entahlah, kurasa semuanya akan sia-sia. Berlangsung tak begitu lama dan menemui sakit ketika benar-benar harus berpisah. Namun, kau selalu meyakinkan aku untuk mencoba. Barangkali, kita harusnya memberi kesempatan pada hati, bahwa kita pernah saling memiliki. … Hujan Tanpa Pelangi Nun di Suatu Hari, Poligami Fiksi; Empat Perempuan Satu Laki-Laki adalah kumpulan cerpen tentang pieces of a life story. Tentang bagaimana menjaga cinta, mengikhlaskan kehilangan, merawat kenangan dan bahagia bersama orang-orang yang masih ada di sebelah kita. Kumpulan cerpen ini ditulis oleh lima orang sahabat yang bertemu online dalam sebuah grup menulis. Empat perempuan satu laki-laki. Antie, Deasy Rafianty, Ayu Perwita Puspa Sari, Titu Eka Parlina, Irfan Setiawan. Kecintaan akan diksi dan cerita membuat kami sepakat menulis buku kolaborasi pertama ini.
… Suatu hari, di bulan yang paling tabah dengan hujan, kau mendatangiku melewati beberapa pembatas yang sengaja aku ciptakan. Katamu, percuma, sebab kau tahu aku juga memiliki rasa yang sama. Entahlah, kurasa semuanya akan sia-sia. Berlangsung tak begitu lama dan menemui sakit ketika benar-benar harus berpisah. Namun, kau selalu meyakinkan aku untuk mencoba. Barangkali, kita harusnya memberi kesempatan pada hati, bahwa kita pernah saling memiliki. … Hujan Tanpa Pelangi Nun di Suatu Hari, Poligami Fiksi; Empat Perempuan Satu Laki-Laki adalah kumpulan cerpen tentang pieces of a life story. Tentang bagaimana menjaga cinta, mengikhlaskan kehilangan, merawat kenangan dan bahagia bersama orang-orang yang masih ada di sebelah kita. Kumpulan cerpen ini ditulis oleh lima orang sahabat yang bertemu online dalam sebuah grup menulis. Empat perempuan satu laki-laki. Antie, Deasy Rafianty, Ayu Perwita Puspa Sari, Titu Eka Parlina, Irfan Setiawan. Kecintaan akan diksi dan cerita membuat kami sepakat menulis buku kolaborasi pertama ini.