Cattelya mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Arbi yang jatuh cinta pada seorang perempuan bernama Carla. Takdir mempertemukan keduanya di sebuah peresmian taman kota bernama Taman Cattelya. Hari pertama pertemuan mereka memberikan kesan mendalam di antara keduanya. Semua mengalir indah tanpa cela. Di sana kisah pun dimulai dengan “kencan dadakan” dan pertemuan-pertemuan lain yang akhirnya memaksa Arbi menyatakan perasaannya pada Carla. “Tidak perlu alasan untuk mencintaimu,” kalimat itu terlontar saat Carla menanyakan alasannya.
Namun, kisah itu tidak bertahan lama. Surya hadir di antara mereka. Menyadarkan Arbi ada sesuatu yang disembunyikan Carla. Ya, perempuan itu telah bertunangan dengan Surya. Tidak bisa menahan sakit hati, Arbi pergi meninggalkan kota itu demi kenangan yang ingin segera dilupakan. Takdir berkata lain, saat kembali Arbi sadar pernikahan itu tidak pernah ada. Semua rentetan kisah di belakangnya menyibak rahasia Carla selama ini. Betapa dia menghindari perjodohan itu dan kabur tepat di hari pernikahannya. Kini mereka bertemu kembali dengan kisah yang sama, gairah yang sama, dan perasaan yang sama.
Fabian mengisahkan pemuda bernama Fabian dengan rahasia hidupnya yang terungkap 20 tahun kemudian. Semua berawal dari tingkah laku sang ayah yang tidak peduli, seolah tidak dianggapnya di rumah itu. Ketidakadilan begitu terasa di saat sang ayah lebih memperhatikan Marsya dan Anton, kedua kakaknya.
Semua menjadi terang dan jelas kala seorang perempuan separuh baya memasuki hidupnya dan membuka sebuah rahasia. Ya, sang ayah selingkuh dengan perempuan itu dan melahirkan dirinya. Hal itu membuka matanya akan sikap sang ayah selama ini. Hatinya sakit saat sadar semua orang telah menipunya.
Fabian pergi meninggalkan semua kemewahan di rumahnya. Mulai berjuang hidup demi menemukan jati dirinya yang baru. Namun, bagaimanapun semua masalah harus segera diakhiri. Dia kembali demi ibu angkatnya yang menderita merawat sang ayah. Lelaki tua itu hancur kala pemuda itu pergi, ingin bertemu dan meminta maaf. Fabian dengan kebesaran hatinya mencoba memaafkan dan menghapus amarah yang selama ini menderanya. Begitu pun ibu kandungnya, pemuda itu berusaha memaafkan dengan memanggilnya Mama.