slogan leutika prio

Senja di Chao Phraya

Penulis: Endah Raharjo, Kategori: Novel
Senja di Chao Phraya
Zoom
ISBN: 978-602-225-432-4
Terbit: Juni 2012
Halaman : 338, BW : 338, Warna : 0
Harga: Rp. 78.000,00
Deskripsi:
Senja di Chao Phraya mengisahkan perjalanan cinta antara Laras, janda beranak dua yang bermukim di Jogja, dengan Osken, lelaki lajang berdarah campuran Kazakhstan dan Irlandia yang lahir di Amerika. Meskipun keduanya sudah memasuki usia tengah baya namun jalinan kisah cinta mereka penuh kelok dan liku, tidak jauh berbeda dengan yang dialami para remaja. Sebagai janda beranak dua pada awalnya Laras tidak menginginkan bersuami lagi.
 
Namun dalam perjalanan kerjanya ke Bangkok, Thailand, perempuan Jawa ini bertemu dengan lelaki lajang bermata hijau dengan senyum sedikit menyeringai yang memesonanya. Lelaki itu, Osken, hidup berpindah-pindah dari satu negara ke negara lainnya. Ketika bertemu Laras, ia merasa menemukan oase di tengah kegersangan hidupnya. Namun, Laras terlalu takut untuk menerima Osken ke dalam hidupnya meskipun ia sangat mencintainya. Kisah mereka berawal di Bangkok, Thailand dan Berakhir di Washington, D.C., Amerika.
Download contoh buku: Download

Dilihat: 8421 kali.
Beli:   


Share |


Produk Sejenis

  • Ketika Takdir Menyapa
  • Behind the Scene of CMC
  • Malaikat Tanpa Sayap
  • NOW OR NEVER
  • Jawaban dari Sebuah Botol



Review

Editor LeutikaPrio
Kirim: 28-06-2012 11:31
Sesuai dengan judulnya, novel ini seakan mengajak kita ikut menelusuri wilayah Thailand, budaya, beserta isu-isu politiknya, juga situasi kemanusiaan lain yang tak lepas dari tema karya Endah Raharjo ini. Bukan hal yang mudah bagi seorang janda ketika jatuh cinta, ia akan terbentur nilai-nilai, aturan, serta pertimbangan terhadap hal-hal yang sebelumnya mengikatnya. Kematangan karakter tokoh-tokohnya menyiratkan pesan bahwa cinta tidak hanya milik mereka yang masih muda. Buku ini berisi cerita cinta, tak hanya antara pria dan wanita, namun bersifat universal dan seringkali bertalian dengan semua unsur kehidupan, seperti kasih orang tua kepada anak, makhluk terhadap Tuhan, juga rasa kemanusiaan. Cerita cinta perempuan memang sudah biasa, tetapi yang membuat novel ini istimewa adalah penggarapan konsep seringan ritme keseharian, jalinan cerita, dan kejutan pada akhir kisahnya. Novel yang ditulis dalam gaya ringan namun menyentuh ini membuat kita ingin membacanya hingga selesai.

Ria Tumimomor
Kirim: 26-06-2012 15:13
Konon, cinta itu bisa datang menghampiri siapa saja tanpa memandang ras, usia ataupun batasan lainnya yang ada di dunia ini. Batasan yang tanpa disadari telah diciptakan sendiri. Pergulatan hati Laras dalam menentukan jalan terbaik apa yang harus ia tempuh dalam hubungannya dengan Osken diceritakan dengan mengalir oleh salah satu bungloners Kampung Fiksi: Mbak Endah Raharjo. Akan membuat pembaca larut dalam kehidupan Laras dan ingin terus mengetahui apa yang akan terjadi kemudian pada para tokoh ceritanya. Cerita cinta yang tidak biasa yang dapat menggugah perasaan yang membacanya :) Setting cerita yang kebanyakan mengambil lokasi di Bangkok akan membawa pembaca tidak terkesan tempelan dan malah sebaliknya mendukung isi cerita. A recommended book to read :)

Hadi Samsul
Kirim: 22-06-2012 11:14
Dulu kukira cinta hanya membius yang berusia muda. Ternyata salah. Perempuan bernama Larasati yang bulan lalu berusia genap 45 tahun masih bisa terhanyut oleh arus cinta yang mengalir deras dari lelaki bernama Osken O’Shea. Sepenggal kalimat yang tertulis di halaman 178 tersebut bisa jadi adalah benang merah dari kisah cinta yang ditulis Endah Raharjo, dalam buku solo perdananya Senja di Chao Phraya. selanjutnya bisa dibaca di blog www.kompasiana.com


Sebelumnnya [1] [2] Selanjutnya

Kirim Review

Nama:


E-Mail:


Review Anda:

Karakter: 



 

Leutika Leutika