Novel ini menceritakan perjalanan hidup Amru Raziin sekembalinya dari kuliah S2 di Perancis. Orang tuanya berharap agar kelak dia bisa menjadi kiai yang berjuang di jalan dakwah. Bapaknya Amru adalah seorang kiai terkenal di Magelang bernama Kiai Haji Damanhuri dan memiliki Ponpes Al-Huda di Desa Kembaran, Salaman. Namun, Amru malah meninggalkan lingkungan ponpes dengan merantau ke Kota Yogyakarta. Dia mendapatkan pekerjaan menjadi editor buku di penerbitan. Setelah itu, dia berpindah pekerjaan di perusahaan film animasi. Dia menjadi teknisi komputer dan script writter-animator di Animatown. Ternyata, Amru mempunyai obsesi tinggi ingin menjadi penulis terkenal. Obsesi lainnya adalah bisa membuat sebuah studio animasi yang ia pimpin sendiri untuk memproduksi karya-karya film animasi yang berkualitas. 

Dia masih menunda-nunda untuk menikah dengan alasan meniti karier terlebih dahulu. Sang rasionalis-paradoksal ini menganggap menikah butuh materi yang mapan. Di tengah perjalanan, Amru berjumpa dengan sosok Musai bernama Ratih Kumala Dewi. Perempuan itu adalah tambatan hatinya yang bisa menjadi semangat berkarya bagi Amru. Sayangnya, orang tua Dewi telah menjodohkan dia dengan laki-laki pilihan mereka. Namun rencana pernikahan Dewi batal karena dia menderita leukemia. Keinginan terakhir dari Dewi adalah ingin menikah dengan lelaki pujaannya. Akankah Amru menikah dengan Dewi dengan restu kedua orang tua? Apakah penyakit kanker Dewi bisa disembuhkan? Apakah impian Amru bisa terwujud ? Novel ini akan menjawab semuanya dengan tuntas.