Apa jadinya sebuah novel tanpa cinta? Setidaknya, apa jadinya jika novel ini tidak mengisahkan cinta? Samantha adalah seorang remaja Amerika yang telah kehilangan Tuhannya. Kebebasan ala Amerika dan peperangan di dunia telah membuatnya tanpa ragu menyatakan bahwa agama hanyalah sampah, baginya tuhan telah mati.

Lain halnya dengan Akbar. Di usia remajanya, pria lugu dengan kacamata usang ini telah mantap meyakini Islam sebagai agama satu-satunya. Latar pendidikan pesantren dan kegemaran membacanya telah mengantarkan Akbar menginjak tanah Amerika. Di sana ia belajar tentang keberagaman. Di sana ia belajar tentang keberanian. Dan disadari atau tidak, di sana pula ia belajar tentang cinta.

Takdir mempertemukan mereka, Samantha dan Akbar, di sebuah sekolah yang sama. Waktu menunjukkan bahwa pertemuan mereka bukanlah kebetulan semata. Ada sesuatu di sana. Apakah itu cinta?

Tanpa cinta, buku ini akan memberi tahu Anda tentang seni berbicara, agama, dan dunia. Dengan cinta, buku ini akan menggetarkan hati para pembaca.