Apa jadinya jika cinta antara Qais dan Laila yang berakhir tragis dipersatukan dalam pernikahan? Begitu juga dengan kisah cinta antara Romeo dan Juliet, Zainudin dan Hayati? Apakah akan tetap bermegah-megah seperti yang dirangkai oleh penulisnya. Bisakah mereka senantiasa bertahan hanya dengan mengandalkan kalimat cinta? Hidup serupa apa yang akan mereka jalani jika hanya berbekal cinta? Apakah mereka takkan berdebat untuk urusan-urusan rumah tangga? Sembako melambung tinggi, kontrakan rumah yang senantiasa merangkak naik tiap tahunnya, rumput di halaman rumah sudah setinggi lutut, pakaian berjamur di ember yang basah, anak rewel sebab diare, tetangga yang selalu mengoceh, istri cerewet karena mengidam, suami yang menganggur setelah di-PHK?

Novel Romantika Roman adalah sekelumit kisah tentang kejadian-kejadian yang terjadi selepas pernikahan. Dengan latar sebuah kota tua di sudut ranah Minang yang bernama Sawahlunto, penulis mengajak pembaca untuk menyusuri kota tersebut dengan segala keragaman serta keelokan alamnya. Bahasa unik orang Sikalang, lubang-lubang tambang peninggalan Belanda yang berubah menjadi buah bibir, mewarnai kisah cinta antara dua insan yang bernama Mizan dan Zaitun.