Kedatanganku ke Melbourne awalnya tak lebih dari terhempas ke ruang yang terhimpit sepi, tanpa tujuan pasti, dan layaknya menyerah pada keadaan. Namun, semuanya berubah ketika aku bertemu denganmu. Kesepianku hidup di negeri orang sirna dalam sekejap setelah perkenalanku denganmu. Sejak bersamamu pula, Kota Melbourne menjadi hidupku.

Jika engkau sedang berbicara tentang cinta, sebenarnya hal itu tidak pernah melihat keadaan. Sungguh bahagia rasanya ketika seorang wanita dicintai. Seperti menyaksikan suguhan tarian yang indah. Seperti menikmati jamuan makan malam di saat aku sedang lapar. Tetapi apakah sama jika tanpa dirimu? Mengapa mimpi buruk itu harus membuat cintaku tidak lagi sempurna? Tidak lagi lengkap? Dan justru menghempaskan aku kembali ke dalam derai tangis masa lalu. Hingga dalam sekejap Kota Melbourne berubah menjadi suram. Aku seperti meletakkan harta benda yang sangat berharga di suatu tempat entah di mana…. Tak kuasa menerima nasib…. Tak kuasa melupakannya.... Cinta itu sudah terlanjur bersemayam di tempat yang kokoh dan tak tergoyahkan. Berharap hatimu tetap sama seperti dulu. Seperti diriku terus mencintai dan mencintaimu….