Lihat! Lihat wanita muda itu! Lihat kening yang berdarah dan penampilannya yang kacau itu! Lihat! Bahkan seorang pencuri memiliki orang-orang yang akan melindunginya. Bahkan seekor itik memiliki induk untuk dijadikan tempat berlindungnya. Sedangkan untuk wanita yang tak sadar akan dirinya itu, pantaskah jika tiba-tiba dia mati di keadaan semunafik ini?! Atau haruskah dia yang membunuh dirinya sendiri? 

 

Huh? Pantas! Jika itu untuk orang gila macam Sabbikhis, tenggelam tersapu ombak dan menghilang seperti angin adalah suatu kebahagiaan. Dia akan lebih bersyukur jika tiba-tiba kepalanya pecah tanpa menunggu waktu yang lama ketimbang harus hidup dengan status gila yang diciptakan orang-orang! Dia akan tersenyum jauh lebih lebar jika saja detik tiba-tiba berhenti untuk menghidupkannya. Namun seketika itu juga dia akan jauh lebih menyesal karena cinta yang menyembuhkan sedang menunggunya jauh di pertigaan! 

 

Lelaki itu tengah berdiri dengan cinta Tuhan yang dibawanya. Tersenyum manis dengan punggungnya yang menenangkan. Maka bukan tidak mungkin jika kegilaan itu ada untuk keindahan. Seperti Sabbikhis yang tak memercayai siapa pun, maka lelaki itu datang untuk memercayainya melebihi siapa pun.