Glasgow Airport, 23 Desember 2011

“Promise me to return to us, once you feel you have to. Okay?” Christina menatap perempuan Aceh itu sambil memegangi kedua lengannya, beberapa hari yang lalu. Chris telah membuat Tari berjanji.

 

Setelah sekali lagi berpelukan erat dan saling berjanji untuk terus berhubungan, Tari membalikkan badan bergegas memasuki ruang tunggu dan mengeluarkan tisu dari tasnya. Di dalam pesawat, Tari duduk di pinggir jendela. Ia ingin menangkap semua pemandangan yang sudah akrab dengannya selama lima setengah tahun, sebelum pulang. 

 

Pulang? Ia merasa gamang dengan istilah “pulang”. Seperti apakah rasanya “pulang” sesungguhnya? Di Aceh, tanah kelahirannya, ia sudah tidak punya siapa-siapa dan apa-apa lagi. 

(Ombak Bulan Desember: Binar di Chamber of Blessing)

Peristiwa besar tsunami di Aceh pada 2004, menyisakan begitu banyak kisah. Binar di Chamber of Blessing adalah kisah fiksi berlatar peristiwa besar tersebut, yang pertama diterbitkan dari beberapa kisah lainnya dalam serial Ombak Bulan Desember.

 

Menceritakan tentang kehidupan seorang anak perempuan bernama Tari, yang sering kali berbeda pandangan dengan ayahnya. Perempuan yang punya banyak mimpi itu, harus menjalani kehidupan di luar rencananya sebagai manusia biasa. Rencana Sang Mahakuasa membawanya kepada pelajaran hidup yang paling tinggi, yaitu ikhlas. Ketentuan-Nya juga yang memberikannya pemahaman atas kesejatian cinta Ilahi.