Kategori Novel
Oh, nasib apa yang membawanya hingga ke sini?
Bermimpi serumah dengan laki-laki ini tak pernah sama sekali. Benar-benar sial.
Setahun sudah Kinan tinggal bersama Pulung, dan selama itu pula ia bertahan, dan mencoba untuk mengerti.
Kinan kecewa. Tapi ia lebih kecewa dengan dirinya sendiri. Bagaimana tidak, ia membuang kesempatan magang di production house, yang telah menghasilkan banyak film box office, demi Si Laki-laki terkutuk ini.
Coba tebak, siapa yang lebih gila?
Maya adalah gadis cantik dan unik. Ia menyelesaikan persoalan hidupnya dengan caranya sendiri. Dipertemukan dengan pria-pria yang salah tidak membuat Maya takut untuk jatuh cinta. Pada akhirnya ia dipertemukan dengan pria yang baik hati. Banyak kejadian-kejadian lucu yang mengundang gelak tawa.
Sebuah dunia lain yang keberadaannya tidak diketahui oleh manusia di dunia ini dan tersembunyi di dalam sebuah legenda yang menjadi misteri sampai saat ini. ~ Magizilia ~ Itulah nama dari dunia itu, dunia yang penuh dengan keajaiban dan hal-hal yang di luar akal sehat manusia. Sebuah dunia yang dihuni oleh makhluk-makhluk yang memiliki kekuatan sihir dan hidup di masa pemerintahan kerajaan-kerajaan. Konon, pernah ada manusia yang pernah pergi ke dunia itu dan menjadi salah satu dari mereka. Enta
“Novel yang ada di tangan Anda ini bukan cerita biasa, melainkan sebuah novel yang lahir dari pengalaman nyata sang penulis. Kisah masa kecil, peristiwa-peristiwa yang seru, menyentuh, hingga lucu, latar yang detail, di tangan jurnalis senior seperti Mas Rahman, terasa hidup dan seolah terjadi di depan mata kita. Ini kisah persahabatan sejati yang turut membangun karakter dan masa depan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Sebuah novel yang menarik untuk siapa pun, dan akan relevan sepanjang
Hidup Jimmy seketika berubah setelah bertemu Frederick, sang pemburu vampir. Membawanya ke sebuah petualangaaHidup Jimmy seketika berubah setelah bertemu Frederick, sang pemburu vampir. Membawanya ke sebuah petualangan baru. Petualangan yang tidak akan dia lupakan seumur hidupnya. Segalanya terkuak perlahan dari Frederick, yang menyimpan banyak misteri tentang masa kelam itu. Tentang dunia itu, tentang apa yang harus dia hadapi, dan dia jalani. Sebuah jawaban atas pertanyaan yang ingin dia ketah
Perjuangan seorang direktur utama perusahaan pertambangan yang rela meninggalkan kemewahan hidup demi memenuhi panggilan jiwa menjadi guru di tepian Sungai Barito. Fajar memang sudah bercita-cita menjadi guru sejak SMA, tetapi keinginannya selalu ditentang ayahnya. Fajar sempat mengalah kepada ayahnya dan memimpin perusahaan pertambangan sampai adiknya lulus menjadi sarjana ekonomi. Akhirnya, Fajar tetap meninggalkan perusahaan dan menjalankan tugas menjadi guru di Tepian Barito. Fajar yang bert
Seorang calon sarjana muda yang hendak menjemput restu orang tua di kampung halaman demi sebuah doa kiranya bisa wisuda dengan nilai IPK (indeks prestasi Kumulatif) sangat memuaskan, karena apabila nilai IPKnya tidak mencapai 3.00. Dia takut bersaing didunia kerja nantinya. Sebagai anak rantau, tentu dia harus pulang kampung untuk menjemput restu itu, pergi ke loket mobil sewa yang akan mengantarnya pulang, jurusan Medan-Dairi. Namun tak disangka, dia bertemu dengan seorang Guru semasa SMPnya. Alhasil benaknya digerogoti masa lalu, ingatan sewaktu SMP, hinggap di memori. Ternyata dibalik memori ingatan itu, dia memiliki kehidupan yang lebih ceria daripada saat sekarang yang dialaminya, lebih berbakat, lebih ekspresif dan lebih bahagia jika dibandingkan dengan kehidupan kuliahnya.
Dalam proses pencarian jati diri manusia akan terus dihantui dengan munculnya banyak kegelisahan yang merantai. Selama manusia itu terus menghidupkan akal budinya maka ia akan terus berpikir dan berdialektika dengan konteks-konteks yang ada di alam semesta.
Di dalam proses pencarian itu, Adi Satria seorang pemuda yang hidup di kota metropolitan telah dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan sosial dalam berbagai dialog antara mahasiswa dan konflik dengan teman sejawat maupun institusi perguruan tinggi. Ia mulai masuk pada pertanyaan-pertanyaan mengenai esensi diri. Ia berusaha mencari terus dari pergaulannya dan langkah pengabdian kepada anak-anak kawasan pinggiran kota Surabaya dengan tetap menjalani pergumulan di berbagai organisasi.
Ia mulai gelisah dengan kontradiksi yang terjadi antara kemegahan metropolitan dengan realitas yang terjadi. Perguruan tinggi yang dianggap sebagai tempatnya kaum intelektual yang jujur justru menjadi sarang dalam membentuk dekadensi moral, membuat hidup di perkotaan menyebabkan kepenatan yang amat mendalam kepada pemuda kontemporer tersebut. Ia lalu sangat gelisah dengan hal-hal paradoksal yang mulai menjadi pengganggu di pikirannya.
Rasa optimis dan pesimistis menyatu dalam akal yang saling menyerbu dengan bergemuruh. Bagaimanakah sikap serta tindakan dalam fenomena yang terjadi di metropolitan? Apakah pemuda itu mampu memberikan differensiasi? Ataukah hanyut di tengah arus yang deras menderu? Yang pasti buku ini akan membawa pembaca pada perenungan-perenungan dalam merefleksi diri terhadap kontradiksi di dalam arus milenial.
“Perkenalkan. Namanya Kim Je Ah. Sahabat terbaikku dan juga calon istriku.“ Kalimat itu berhasil membuatnya terbodoh. Hajoon mengatakan kalimat itu dengan sangat mudah. Entah kaget atau memang bodoh, dirinya hanya terdiam dihadapan rekan kerja Hajoon. Membalas tatapan para lelaki berjas yang ada di sana satu persatu. Sama sekali tak memahami arti dari senyuman mereka terhadapnya. Je Ah dan Hajoon sudah berteman sejak SMA hingga sekarang. Selama itu juga, Je Ah sama sekali tidak pernah berpikir a
El Marinero yang tampan. Nama aslinya adalah Xavier Marin Aquino. Seorang figur skater berbakat yang memendam kisah kelabu dari masa kecilnya. Hatinya tertambat pada seorang merak yang semarak. Merak yang bernama Silva Ramirez Takagi, berjuluk El Queeno, sang penakluk es yang berjaya. Silva Ramirez adalah figur skater yang brilian, terlahir sebagai seorang interseks, bukan lelaki atau perempuan sepenuhnya. Meskipun sejak lahir ditetapkan sebagai perempuan, tetapi sempat ragu menghadapi seksualit
Aku nahkoda sebuah kapal, kuarungi lautan luas, kuterjang gulungan ombak tinggi menjulang, kuruntukan karang menghadang.
Saat laut tak bergelombang begitu tenang , tiupan lembut angin membuatku terlena, nyanyian riak air yang sunyi kukira melodi surgawi. Hingga saat kutersadar kapalku berada dalam pusaran dalam, aku tenggelam digelap, senyap, akankah menghilang. Aku tersadar di luka paling dalam.
Kelak kau akan tahu semuanya, dunia yang sekarang engkau perjuangkan bukanlah akhir dari segalanya. Dunia ini tidak seindah kelihatannya juga tidak semenarik yang kau dengar, karena memang dunia tidak mengharapkanmu begitu pula denganku. Jadi apapun yang kau lakukan kini tidak ada gunanya. Kamu tidak diciptakan oleh dunia tetapi hanya karuniaNya lah kamu telah dilayakkan.
Menikah.. Duhai, betapa indah sebutan itu, sangat tak sebanding dengan kata ‘jadian’ yang menyia-nyiakan.
Suami-Istri, alangkah elok padanan kata itu. Begitu serasi, satu dan lain saling melengkapi. Ibarat air dan awan, tanah dan hujan, bunga dan dedaunan.
Juga selaksa Nur dan Ipah..
Sungguh dua nama yang selaras saat diucapkan, dan lebih selaras lagi ketika dicantumkan dalam undangan, sedemikian selaras lagi saat disandingkan di pelaminan, serta teramat selaras lagi kala dicatatkan di buku pernikahan.
Serona tak ada yang bisa menandingi keserasian dua nama tersebut. Nama Nur dan Ipah terdengar lebih harmoni dibanding Romeo dan Juliet, Anthony dan Cleopatra, Pyramus dan Thisbe, atau bahkan em.. Otong dan Nengsih.
Alkisah, ada anak kecil pecinta buku yang terlempar ke masa lalu. Ia ditemukan oleh seorang Ratu, yang selalu berduka lantaran kehilangan Putri kesatu. Maka, menemukannya serona anugerah yang tiada terhingga, kebahagiaan yang begitu luar biasa. Sang Raja bahkan mengangkatnya, menjadi satu dari sekian Putri yang melegenda.
Putri Mumtaza, itulah namanya.
Petualanganpun bermula. Tatkala muncul seorang penyihir, penghianat, dan puluhan pasukan berjubah hitam yang tak mempan ditembus senjata. Bertambah seru dengan adanya Astronot muda, yang tanpa sengaja melintasi masa.
Petualangan ini adalah kisah ketiga menyusul Novel Tiga Putri (2016), dan Novel Empat Putri (2018). Untaian cerita-cerita Fiksi berhiaskan imajinasi. Yang jika ditelusuri, sebagian para tokohnya ternyata sungguh-sungguh bisa dijumpai.
Langkah semakin melelahkan. Melalui segala kejadian di dalam naungan semesta. Melangkah di antara rinai hujan, berbicara pada malam penuh rahasia, bertemu pagi, embun, dan penderitaannya, dan menuju ruang senja penuh renungan di bawah jingganya. Bertemu dengan manusia warna-warni. Hijau, kuning, merah, jingga putih hingga hitam. Mereka menari dan bersandiwara sesuai peran yang diberikan. Bersembunyi di balik topeng kepalsuannya. Manusia itu makhluk yang unik. Mereka berlagak berpikir, padahal me
Rino Dwi Putra, seorang konsultan politik berusia muda harus dihadapkan situasi sulit ketika Presiden RI, Budiman Koentjoro kembali mengajukan diri di Pilpres. Rino yang diminta untuk menemani Budiman harus kehilangan wanita yang dicintainya, Annisa dan waktu luang bersama keluarga. Belum lagi, Rino harus 'dihilangkan' oleh Tim Rahasia karena dianggap akan menemui masalah hukum karena memukul cucu dari Wakil Presiden Jamaluddin Iskak. Berbagai intrik dan kejadian politik, seperti isu rekaman jat
Benang takdir menyulam kembali kedua insan yang telah lama berpisah, Aries dan Sagitarius dipertemukan kembali setelah satu tahun menyudahi hubungan cinta mereka.
Pertemuan mereka justru membuat rasa yang telah lama tenggelam di dasar hati kembali muncul ke permukaan. Mencoba menepis semua rasa namun akhirnya memang semua itu terasa nyata.
Aries pun mengungkapkan isi hatinya, namun tidak untuk Sagitarius. Mungkin rasa itu masih sama untuknya tapi tidak untuk keadaannya.
Aku penggemarnya. Aku tahu segala tentangnya. Bahkan, makanan apa saja yang tidak dia sukai pun aku tahu. Segala tentangnya menjadi suatu yang aku kagumi. Aku mengaguminya. Sangat mengaguminya. Entahlah… alasan tepatnya kenapa aku mengaguminya aku tak bisa menggambarkannya secara rinci, yang jelas aku… fans beratnya, dan ssttt... bahkan aku sering membuntutinya. Stalker.
Aku Romulus Subiyanto. Menurut teman-temanku, aku itu bocah ireng rada ganteng kaya cagak senteng. Kata teman-temanku, aku ramah dan selalu berperangai riang. Kata ibuku, aku tukang ngluyur. Kata bapakku, aku tukang ngarang cerita. Kata kakakku dan adik-adikku, aku mau enaknya sendiri. Kataku? Mungkin mereka semua benar! Nah, aku tidak akan berkata apakah aku setuju atau tidak, tetapi terserah kalian semua saja. Bagiku yang terpenting adalah berbuat hal yang aku suka tanpa membuat orang lain
Ahza Aisy Syandana. Bungsu dari tiga bersaudara. Mana yang lebih penting bagi seorang pemuda. Pendidikan, kisah cinta, atau keluarga? Tak pernah terpikir olehku. Perbedaan pendapat membuat hubunganku dengan Ayah menjadi tak sehangat dulu. Penolakan pendidikan kaligrafiku. Apa yang harus aku lakukan? Hingga pada akhirnya, hati ini lebih memilih untuk mengikuti jejak-jejak takdir yang memang telah ditulis Allah. Hingga suatu hari, di dalam perpustakaan sekolah, tanpa hati ini yang pernah menduga