Damar (Pelacur Kalibata)
Penulis: Diana Dahlan, Kategori: NovelZoom | ISBN: 978-602-371-814-6 Terbit: Maret 2020 Halaman : 200, BW : 195, Warna : 5 Harga: Rp. 92.000,00 Deskripsi:
“Tidak ada restu bagi pelacur. Aku menyesal tidak mendengarkanmu, Sarah,” Donna menangis dengan sisa-sisa airmata yang mengering.
Sarah berkata yang dikutip dari Damar that mencintai adalah pekerjaan yang tidak mudah jika bertemu orang yang salah. Cinta tidak harus cinta buta. Cinta adalah juga seni yang perlu dipolesi dengan tipuan, rayuan atau kebohongan demi kebaikan sehingga cinta tidak dimanfaatkan oleh orang yang tidak tahu diri.
“Cinta adalah barang mewah yang tidak diberikan kepada orang murah. Kamu murahan tapi mewah karena mampu mencintai. Jangan buang kualitas itu. Temukan saja orang yang tepat,” Damar kepada Donna via telepon.
***
Melacur bukanlah pilihan dan terasa basi untuk dipertanyakan motivasinya. Semua orang merangkum motivasi pelacur seenak udel sendiri ke dalam satu kata, “Uang.”
Setiap anak sekolah tidak bercita-cita menjadi pelacur sekalipun adalah keturunan pelacur. Walau pada akhirnya, tidak sedikit yang menggeluti. Sarah mengasihani diri sendiri dan gadis-gadis lain yang mengalami nasib serupa.
Bagi Sarah, percaya atau tidak dorongan melacur pada awalnya bukanlah uang. Walau hidup sederhana, kak Eva dan kak Nita bekerja dengan giat. Mereka semua masih bisa mengisi perut. Beberapa kali dalam seminggu masih bisa ngebakso, mie ayam, cilok, gorengan bahkan ke KFC atau Mc. Donalds. Keadaan emosi orang tua yang kacau balau memberi banyak tekanan batin. Komunikasi yang buruk di antara keduanya memengaruhi pikiran menjadi galau yang lama-kelamaan mendorong Sarah tidak mengasihi diri sendiri sehingga melacur. Ia merasa imannya tidak kuat. Tekanan emosi lebih kuat daripada pertahanannya.
“Ah, aku yang memang tidak kuat,” Sarah kecewa kepada dirinya sendiri.
Dilihat: 6150 kali. |
Produk Sejenis
Review
Belum ada review