Komponen yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Komponen-komponen tersebut meliputi: tujuan, bahan, strategi pembelajaran dan sumber, siswa, dan guru. Komponen-komponen tersebut tidak dapat dipisahkan karena satu sama lain saling berhubungan dan saling ketergantungan sehingga memiliki efek sinergestik (terpadu). Begitu pun dengan pembelajaran di taman kanak-kanak yang tidak bisa terlepas dari komponen-komponen tersebut di atas.

 

Siswa/anak TK yang usianya berkisar antara 4-6 tahun di mana dalam usia tersebut anak memasuki usia emas (golden age) maka sebagai seorang guru TK harus mampu memberikan stimulus yang positif untuk dapat mengembangkan potensi anak secara optimal yang tentu saja pelayanan pendidikannya harus sesuai dengan prinsip belajar anak TK. Prinsip belajar merupakan ketentuan hukum yang harus dijadikan pegangan di dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Sebagai suatu hukum, prinsip belajar akan sangat menentukan proses dan hasil belajar. Djadja Djadjuri (1997) mengemukakan bahwa belajar anak berbeda dengan belajar orang dewasa karena anak belajar setiap saat. Prinsip-prinsip belajar anak akan memberikan implikasi terhadap tugas guru. 

 

Selain prinsip belajar yang tak kalah penting adalah kemampuan guru dalam mengelola kelas yang disesuaikan dengan model pembelajaran yang telah dipilih. Juga kemampuan guru dalam merencanakan dan mengembangkan dan melaksanakan program pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini, yang tentu saja harus mengacu pada kurikulum yang telah ditentukan dalam Permendikbud RI Nomor 146 Tahun 2014.