Katalog Buku
1041. MERAPIKU, PUISIKU, DAN ORANG-ORANG DI SEKELILINGKU
MERAPIKU berisi tentang bencana meletusnya Gunung Merapi beberapa waktu yang lalu hingga kejadian-kejadian pasca-letusan. Tentu saja sebagai puisi, bukan cerita fakta secara fisik yang ada dalam puisi, melainkan sesuatu yang dekat dengan hati.1042. Merdeka: Sebuah Antologi Puisi
Sebanyak 40 sajak dari 33 penyair muda tersaji dalam buku ini. Mereka berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia dengan latar belakang berbeda-beda. Dari Banda Aceh hingga Polewali Mandar di Sulawesi Barat, dari pelajar SMP hingga mahasiswa S2; mereka memberikan makna masing-masing atas kemerdekaan, yang akhirnya mengerucut kepada sebuah harapan besar untuk masa depan bangsa Indonesia. Buku1043. Mereka Bertanding di Zona Warisan dan Daerah Lain
Ini baru buku pertama tentang Olimpiade Tokyo 2020, berbicara tentang venue tempat-tempat pertandingan di area warisan atau Zone Heritage, dan sekitarnya. Karena, bicara tentang dunia olahraga, bukan hanya bicara tentang olahraga atau pertandingannya. Bukan juga berbicara tentang venue tempat pertandingannya saja, tetapi bagaimana lingkungannya dapat “men-treat” para atlet. Jepang banyak berpikir tentang itu, karena mereta tahu bahwa pertandingan2 even akbar internasional ini, membuat banyak atlet terserang rindu tanah air, sehingga mereka harus menghibur dirinya setelah bertanding, yang kemudia mendapatkan medali untuk kebanggaan bagi masing-masing negaranya ……1044. Meretas Bianglala
Kujejak tanah lapang dengan kaki telanjang. Tanah tempat anak-anak sebayaku bermain, berlarian dan menarik ulur benang lelayang. Mencoba berpijak pada rerumput hijau yang teramat geli tersentuh telapak kaki. Aku seperti bayi yang belajar berjalan. Lututku gemetar. Kupejamkan mata agar lebih siaga saat jatuh nanti. Pelan, Nadia, menopang pundakku dengan kedua tangannya. Ini percoban paling mustahil nan konyol. Aku si lumpuh yang bertahun-tahun berkawan akrab dengan kursi roda. Bagaimana bisa? Aku akan terbang memetik bintang. Aku mau melaju bersama kupu-kupu. Aku ingin menyanyi bersama gemuwang kumbang. Berputar, menari, dan tertawa. Dalam segala keterbatasan. Dalam lekap kepedihan, Tuhan selalu memelukku. Merenjiskan cinta untukku, Nadia, serta anak-anak kurang beruntung di dunia ini untuk meretas bianglala di hati masing-masing.1045. Meretas Hidup, Akankah Terwujud?
Bila masa depan adalah kenyataan, apakah masa depan akan dialami oleh setiap orang? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Tetapi yang terpenting adalah masa depan itu pasti terjadi, dan sejauh mana kesiapan seseorang dalam menapak masa depan tersebut. Sebab masa depan penuh dengan tantangan, kompetisi, peluang, dan hambatan untuk mencapai kehidupan yang lebih memadai secara sosial ekonomi. Sebahagian orang mungkin tidak atau bahkan belum merencanakan masa depan, sebagian orang bahkan telah menyusun ke1046. Merhaba Turkce: Cerdas Menguasai Tata Bahasa Turki
“Bahasa Turki adalah salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia, juga termasuk di antara bahasa terkaya dengan perbendaharaan kosakatanya. Bahasa Turki secara ringkasnya adalah sebagai berikut: berimbuhan di belakang, memiliki kepaduan intonasi, logis, dan teratur. Karena bahasa Turki dibaca sebagaimana yang dituliskan, hal ini akan memberikan sebuah kemudahan tersendiri untuk orang-orang Indonesia. Dalam buku ini, penulis telah menyuguhkan sebuah struktur dan tata bahasa Turki deng1047. Merindukan Mati
Pernahkah Anda merasa takut mati? Saat-saat ketika nyawa telah berada di ujung tanduk? Atau masa ketika hidup seolah tak berpihak pada Anda?1048. Merombak Senja
“Kakak kuliah di sini?” tanyanya kemudian. “He’em” kuanggukkan kepalaku. “Jadi orang kuliah enak gak Kak?” sesaat aku terpana mendengar pertanyaan Bayu. Bagiku kuliah itu pusing. Tugas yang terus menumpuk. Tetapi, tidak mungkin aku menjawab pertanyaan Bayu sejujur itu. Aku memutar otak mencari jawaban sekiranya Bayu mengerti. “Kuliah ya ada enaknya, ada juga tidak enaknya.” “Gak enaknya apa Kak?” tanyanya penuh rasa ingin tahu. “Ga enaknya ya kalau tugas lagi numpuk.” jawabku sekenanya. Bayu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. “Kalau kuliah mahal gak Kak bayarnya?” “Ya sedikit mahal.” “Kalau udah gede Bayu juga pengen kuliah. Tapi Emak gak punya uang. Kata Emak, kalau Bayu pengen kuliah, Bayu harus jadi anak pinter dulu. Kalau Bayu pinter kan Pak Presiden pasti mau bayarin kuliah Bayu. Kalau udah kuliah kan Bayu bisa jadi pilot. Bener gak Kak?” Rasanya aku seperti tersengat listrik dengan daya berjuta-juta watt mendengar celotehan Bayu. Aku bingung harus menjawab apa. “Iya… Emak Bayu benar. Kalau Bayu mau kuliah dan jadi pilot, Bayu harus pinter dulu.” “Tapi gimana mau pinter, tiap pulang sekolah Bayu harus cari rongsok. Habis magrib baru pulang. Kalau abis nyari rongsok Bayu capek. Bayu kan gak ada waktu belajar.” Ada rasa putus asa menyelimuti wajahnya.1049. Merpati Putih
Raka tidak tahu, siapa lelaki misterius yang tiba-tiba mencegat dan menyerangnya itu. Rhey el Fariqhy pun menggulirkannya pada kisah seru penuh aksi dalam cerpen berjudul ‘Merpati Putih’. Tak kalah seru, cerpen penulis yang lain, yang tergabung dalam buku ini: Iri Ira - Syifa Enwa (Bandung), Satu Bintang Untuk Cinta - Nyna Liana (Banten), Mas Zyan, My Crazy Love - Luluk Kristya (Blitar), When the Summer Comes - Dian 'Didi' Budiarti (Bandung), Evelin - Nenny Makmun (Bogor), Ketika Kau Memilih Dia - Nurika (Bogor), Sakaratul Maut - PissVirus (Pati), Merpati Putih - Rhey el Fariqhy (Pati), Senja di Bukit Senyum - Reni Soengkunie (Batam), Maybe Yes Maybe No - Prima Aqeela (Pati), Tangan Wasiat - Chipz Mirza Sastro Atmodjo (Pati), Manusia Berkepala Binatang - Sunu RH (Depok), Jadilah Siti Nurbaya - Mang Gugun (Pati), Terbaik Bagimu - HW Prakoso (Subang), Barisan Mimpi - Mega Puspita (Ponorogo), Banggali - Amir Syarifkhan Syah Jaya (Pati). Selamat menikmati!1050. Merpati Tidak Bersayap
Setiap detik menuju hari pernikahan kami, aku selalu menyakinkan diriku kalau aku hanya mencintainya. Perkenalan singkat kami cukup untuk menimbulkan rasa sayangku padanya. Tapi entah mengapa dalam diri ini ada yang hampa. Mungkinkah karena gadis di masa laluku, yang sempat aku berikan ruang di lubuk hati ini untuk dia tempati. Tapi dia memilih terbang dan meninggalkanku. Entah di mana sekarang dia berada. Hampir tiga tahun ini dia benar-benar tenggelam tanpa menyisakan puing-puing untuk aku temSebelumnnya [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25] [26] [27] [28] [29] [30] [31] [32] [33] [34] [35] [36] [37] [38] [39] [40] [41] [42] [43] [44] [45] [46] [47] [48] [49] [50] [51] [52] [53] [54] [55] [56] [57] [58] [59] [60] [61] [62] [63] [64] [65] [66] [67] [68] [69] [70] [71] [72] [73] [74] [75] [76] [77] [78] [79] [80] [81] [82] [83] [84] [85] [86] [87] [88] [89] [90] [91] [92] [93] [94] [95] [96] [97] [98] [99] [100] [101] [102] [103] [104] [105] [106] [107] [108] [109] [110] [111] [112] [113] [114] [115] [116] [117] [118] [119] [120] [121] [122] [123] [124] [125] [126] [127] [128] [129] [130] [131] [132] [133] [134] [135] [136] [137] [138] [139] [140] [141] [142] [143] [144] [145] [146] [147] [148] [149] [150] [151] [152] [153] [154] [155] [156] [157] [158] [159] [160] [161] [162] [163] [164] [165] [166] [167] [168] [169] [170] [171] [172] [173] [174] [175] [176] [177] [178] [179] [180] [181] [182] [183] [184] [185] [186] Selanjutnya