Kategori True Stories
Aku tidak tahu, apa yang Tuhan mau dariku, apa yang Tuhan mau untuk aku perbuat.
Tetapi titik lehidupanku karena serang stroke pada tanggal 8 Januari 2010 saat itu, benar2 mengubah hati dan pemikiranku, dan benar2 membwa aku ke era kehidupanku yang sangat berbeda!
Tuhan enjatuhkan aku sampai di titik minus, tetapi Tuhan juga lah yang menarik tanganku untuk membantuku berdiri, serta melingkupiku dengan kepakan sayap NYA!
Dan, aku sangat mengerti ketika sampai sekarang ini di tahun 2021 ini, aku belum disembuhkan 100% oleh NYA!
Bukan karena Tuhan jahat dan tidak mau aku sembuh,
Bukan karena aku jahat sebagai manusia, dan DIA menghukumku, sebelum aku dicampakkan di lautan api abadi,
Tetapi justr karena kasih dan cina NYA kepadaku, sehingga aku ditempa dengan luar biasa untuk mempersiapkan aku menjadi pribadi yang sangat lebih baik dari sebelumnya!
DIA pun mempersiapkan aku sebagai saksi hidup bawa Tuhan memang sangat luar biasa!
Ketika aku sudah disembuhkan 100%, sebagai manusia aku (mungkin) akan kembali seperti dulu, sebagai manusia muda yang sombong, dan hanya mengandalkan kekuatan ku sendiri, tanpa meminta bantuan Tuhan! Dan, itu yang dihindarkan ……
Dan, dalam kurun waktu sejak tahun 2010 sampai saat ini tahun 2021, sudah 11 tahun aku sebagai disabilitas lumpuh tubuh kanan karena serangan stroke berat di San Francisco, aku sungguh berbahagia!
Berbahagia dengan Kasih NYA yang benar2 kurasakan, dan berbahagia dengan berbagai mukjizatnya, untuk ku tetap bertahan dengan memegang Tangan Tuhan …
Kehidupan masa2 kuliah, memang sangat menyenangkan.
Ketika kita sudah lulus sekolah dari SD sampai SMA yang memberikan pendidikan dasar, sebelum masuk di dunia perkuliahan, dunia mahasiswa sngat2 membantu kita untuk mulai masuk di dunia realitas sebelum lulus dan bekerja.
Dan, semua ini aku alami setelah lulus S1 di Jakaarta, dan memulai “pendidikan” ku yang lebih mandiri di Perth.
Dunia perkuliahan walau bukan tingkat sarjana, aku benar2 manfaatkan denan sebaik2nya, untuk belajar bagaimana tanggung jawab seorang arsitek muda di dunia internasional, dengan belajar tentang bisnis.
Teman, saabat dari dunia internasional, serta orang tua anagkatku sangat membantuku untuk bisa “berkenalan” dengan peradaban baru selain Indonesia, dimana aku dilahirkan dan dibesarkan.
Inilah 1 fase kehidupanku, selama aku berkuliah di Perth City …..
Saat merasa jatuh cinta, saya yakin banyak ragam cara yang telah dilakukan seseorang untuk menunjukkan kecintaannya terhadap sesuatu. Orang yang jatuh cinta terhadap lawan jenisnya, pasti akan melakukan berbagai cara agar dapat menarik perhatian. Orang yang cinta club bola, otomatis akan mengoleksi segala sesuatu yang terkait dengan club andalannya. Dan, berbagai wujud kecintaan lainnya.
Demikian halnya dengan saya, kecintaan terhadap tanah Borneo telah memunculkan hasrat tersendiri untuk menulis tentangnya. Borneo begitu namanya, adalah sebutan lain dari Pulau Kalimantan yang berada di bawah administrasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bontang adalah salah satu kota di tanah Borneo, tepatnya berada di provinsi Kalimantan Timur disinilah saya dilahirkan. Saya sangat mencintai tanah kelahiran, karena sesungguhnya mencintai tanah kelahiran merupakan salah satu syarat untuk hidup bahagia.
Bagi saya mencintai tanah kelahiran adalah hal yang sangat penting. Dari sana berkembang pemikiran dan kesadaran kita pada lingkungan hidup, bagaimana melestarikan kebudayaan, dan kecintaan pada masa depan. Di tanah kelahiran pula kita belajar mulai menanamkan cinta pada hidup, kegemaran bekerja, dan tekad mewujudkan cita-cita.
Karena itu, tulisan ini adalah wujud ungkapan dari hati sebagai bukti kecintaan saya terhadap tanah Borneo, tempat dimana saya dilahirkan. Didalamnya berisi ungkapan mulai perjalanan sejarah terbentuknya tanah kelahiran, infrastruktur pembangunan, keindahan alam, sumber daya manusianya, bagaimana perjalanan romantisme cinta penulis dan persahabatan yang terjalin, ragam budaya yang melekat, dan berbagai aktivitas yang terjadi disana. Semua ungkapan dalam catatan ini, dikemas dalam setiap babak episode.
Semoga tulisan sederhana ini mampu memberikan inspirasi bagi para pecinta tanah kelahiran lainnya dimanapun berada. Sebab, masyarakat yang kuat adalah mereka yang mampu berterimakasih dan mencintai buminya, serta sanggup memandang kedepan segala yang ada dihadapannya demi menyongsong masa depan yang lebih baik.
Bagai terhalang batu saat akan berjalan menuju suatu tempat. Yang terlihat bukan seperti kerikil, namun batu ini sangat besar hingga kita harus berusaha keras untuk menyingkirkannya. Atau malah pada akhirnya kita harus mengikhlaskan jalan yang sudah direncanakan sejak awal dan mencari jalan lain agar bisa tetap sampai tujuan dengan aman. Terkadang, dalam pencarian itulah kita bisa melihat ada orang lain yang mempunyai berbagai macam rintangan, yang bahkan lebih besar dari apa yang kita hadapi saat ini. Inilah yang membuat kita masih bisa kembali mengingat dan mengucap syukur sehingga muncul semangat baru. Begitulah kami, orang-orang yang ingin berbagi kisah tentang memaafkan. Kami berharap agar kisah yang kami bagi bisa menguatkan dan memberi semangat baru bagi siapa pun yang sedang berusaha memaafkan dan mengikhlaskan kesedihan, kekecewaan atau bahkan amarah yang menjadi penghalang jalan lurusnya menuju kebahagiaan. Tentunya dengan izin Allah Subhanahu wata'ala.
Buku Seri Jepang ke-8 ini sudah selesai. Aku menuliskan banyak hal yang unik tentang Jepang. Tentang perlakuan kepada penyandang disabilitas yang sudah tidak diragukan lagi. Tentang multilevel pedestrian atau pedestrian bertingkat, yang benar-benar khas Jepang. Lalu tentang Jepang yang merupakan salah satu negara gempa, dengan segala macam risiko-risikonya. Atau tentang vending machinenya, kehidupan kucing-kucing liarnya, serta kebersihan yang luar biasa dimanapun di seluruh pelosok Jepang, wala
Buku ini disusun oleh seorang ayah untuk dipersembakan kepada anaknya, seorang anak penyandang autisme.
Sang ayah menyusun buku ini dengan tekad dan harapan: suatu hari nanti sang anak dapat membaca dan memahami pesan-pesan dan nasihat-nasihat tersirat yang disampaikan di dalam buku ini.
***
“Banyak pelajaran hidup didapat ketika usia semakin bertambah. Biasanya pelajaran tersebut didapat dari guru bernama pengalaman yang melibatkan orang-orang terdekat, termasuk di antaranya adalah anak
Bunga Sakura memang sebuah bunga nasional Jepang, walau ada beberapa negara yang ditumbuhi bunga-bunga sakura juga. Tetapi memang Jepang mempunyai semua jenis bunga sakura, sehingga secara umum orang mengatakan bahwa bunga sakura identik dengan Negara Jepang.
Buku serial Jepang ke-6 ini memang ceritaku ketika aku “berburu sakura”, dimana baru 2 tahun ini setelah Michelle tinggal di Jepang, aku memikirkan tentang bunga sakura. Sehingga di tahun pertamapun aku sudah berniat untuk “berburu sakura”.
Beberapa distrik dan area di Tokyo sudah aku telusuri. Tidak hanya daerah-daerah wisatanya saja, tetapi juga apa yang aku amati dan ketertarikanku tentang banyak hal.
Bahkan, ketika Tuhan Yesus datang di Stasiun Nishi Funabashi pun, aku resapi dengan hati yang terbuka bahwa ada sebuah bukti autentik tentang luar biasanya Tuhan dalam penyertaan-NYA untukku. Bahwa, Tuhan selalu menolong umat-NYA, di saat yang tepat.
Apakah masih ada buku seri ke-4, ke-5, dan seterusnya? Selama aku masih bisa men
Penyusuranku di Tokyo itu belum seberapa. Ada beberapa seri tentang Tokyo, sebelum menjelajah lebih jauh, keluar Tokyo. Chiba pun sudah berada di luar Tokyo, tetapi karena apartemen malaikat kecilku berada di Funabashi Hoten, area Chiba, Aku masukkan saja Chiba dalam sekitaran Tokyo.
Buku seri ke-2 akan lebih mengulas tentang penyusuranku di Tokyo. Satu rengkuhan, dua tiga pulau terselami. Ketika aku datang ke Tokyo untuk menjenguk malaikat kecilku yang kuliah dan bekerja di sana, aku juga menga
Anak-anakku adalah anak-anak Tuhan. Anak-anak kita adalah anak-anak Tuhan. Mereka diciptakan dengan maksud-maksud tertentu. Dan Rencana Tuhan atas anak-anak kita akan digenapi.
Ketika Tuhan memberikan anugerah kepada kita lewat anak-anak kita, seharusnyalah kita bisa merawat dan mengayomi mereka. Dan, walaupun sebagai orang tua kita merasa tidak mampu, kita harus terus berusaha untuk bisa merawat mereka dan memberikan masa depan gemilang untuk mereka.
Kesaksianku adalah luar biasa. Ketika aku m
Kisah ini berawal pada tahun 2017. Awal tahun yang ia yakini adalah waktu yang tepat untuk melepaskan cita-citanya. Cita-citanya yang sederhana, yaitu bisa mengajar anak-anak yang berada di pedalaman. Bertahun-tahun ia berusaha untuk bisa mendapatkan restu orang tua, tetapi tak kunjung datang. Hingga ia mendapatkan informasi tentang dibutuhkannya guru-guru untuk mengajar anak-anak buruh ladang sawit di Sabah dan Sarawak, Malaysia. Saat sudah melepaskan harapan mengajar di pedalaman, tiba-tiba
Hari-hari begitu cepat berlalu. Datang dan pergi silih berganti, membekaskan memori dan menajamkan kenangan. Terlalu indah untuk dilewatkan begitu saja. Segala peristiwa dan serpih-serpih kisah selama bertugas di CLC Terusan 2 meminta haknya agar tetap terjaga dalam arus sejarah. Seperti kata Pramoedya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.”
Memulai dengan menulis hal-hal yang kita alami adalah langkah ya
Salut, semoga buku kenangan seperti ini bisa terbit setiap tahun- (Muhammad Nur Abdullah—Ketua Umum Yayasan Pendidikan DDI)
Luar biasa, tidak semua wali kelas mampu menuliskan satu per satu tentang karakter setiap siswa perwaliannya, semoga terus lahir karya berikutnya. (Muhammad Yusuf S.T.—Guru IPA)
Keren, semoga alumni tahun ini tetap bisa menerapkan nilai-nilai pendidikan yang telah diberikan di SMP Islam DDI meski telah melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya. (Irmawati, S.Pd.I.—Waka Ku
Ketika menghadiri peluncuran buku Dari Wartawan ke Senayan awak tertarik pada satu banner. Banner tersebut bertulisan Dunia Jurnalistik telah mengajarkan banyak hal kepada saya tentang disiplin waktu, berpikir terbuka, analitik, kerja keras, dan tanggung jawab.
Bamsoet sudah jadi orang besar, tetapi dia bukan sok pembesar justru tetap menjadi sosok yang selalu berbesar hati dan rendah hati. Semangat silaturahmi tetap terjaga, selalu berusaha hadir reunian walaupun di tengah kesibukan sebaga
Tidak banyak pegawai negeri sipil yang mau untuk menuliskan kisah perjalanan karier mereka. Padahal, yang mereka lalui selama melaksanakan dinas dan tugas juga sangatlah beragam. Buku ini memuat pengalaman, pandangan hidup, serta pendapat saya dalam menyikapi segala sesuatu yang saya alami selama menjadi Camat Matur, Kabupaten Agam di bawah kepemimpinan DR. Indra Catri Datuak Malako Nan Putiah. Buku ini akan melihat sudut pandang lain dari pemerintahan nagari, koordinasi antarlembaga di pemerint
Kapasitas otak kita terbatas untuk mengingat semua peristiwa, tapi apabila dituliskan, kita akan tetap memupuk kisah itu terus menerus, meskipun tulisan itu sudah pudar sekalipun. Itulah makna kata bijak “Lebih baik tulisan yang pudar, daripada ingatan yang kabur”. Spirit itulah yang memotivasi untuk menuliskan catatan harian lika-liku kisah pengalaman hidup dan mengajar di ladang sawit, negeri Sabah-Malaysia.
Itulah mengapa buku ini hadir untuk mengabadikan sebutir pengabdian. Buku ini merupakan Jilid I yang dimulai dari kisah selama 6 bulan pertama bertugas di ladang sawit, yang terhitung dari 7 Agustus 2017 hingga 31 Desember 2017. Berbagai episode kisah tersaji selama hidup di Sabah. Dari susah hingga senang, dari deportasi hingga rekreasi dan dari meriahnya suasana sekolah hingga sepinya sendiri dalam rumah. Semua kisah itu mengandung butir-butir makna dalam setiap detiknya.
Bagaimana kisah lengkap perjalanan seorang guru ladang sawit selama 6 bulan di negeri Sabah? Temukan kisah petualangan serunya dalam buku Menggali Sebutir Makna ini.
“Lebih baik aku tak mengenalmu daripada aku harus melupakanmu.”
Mungkin itulah yang kami rasakan. Kami berat untuk kehilangan. Kami berat untuk merasakan perpisahan. Kami berat untuk saling melupakan. Maka kami jadikan buku ini sebagai potret kehidupan.
Karena kehidupan kami masih panjang. Ada masa depan yang mesti kami raih. Maka kami simpan kenangan bersama dalam buku ini. Agar tak lekang oleh waktu. Agar tak hilang tergerus zaman. Agar abadi walaupun raga kami telah mati.
Semoga kami terus be
Sebuah pengabdian yang tentu mesti ditulis agar kelak dapat menjadi catatan perjalanan akan suka maupun duka ketika menetap dan menjalani kehidupan saat bertugas di Tanjung Balai, Karimun. Penulisan pengalaman, sudut pandang, dan kisah awal perjalanan berkarier di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ini patut diapresiasi oleh berbagai pihak sebab kita percaya dengan menulis, setiap kegiatan, setiap pengalaman, dan setiap cerita akan tersimpan rapi hingga akhir hayat. Bahkan, setelah sang penulis t
Guru menjadi ujung tombak paling tajam untuk membentuk dan mengukir sebuah peradaban yang tinggi dan mulia pada diri peserta didiknya, baik melalui tutur kata maupun perbuatannya. Oleh karena itu, guru bukan hanya menempati posisi yang tinggi di mata peserta didiknya, dia juga mempunyai peran yang menentukan kelangsungan dan masa depan kehidupan peserta didiknya. Guru menjadi cermin untuk berkaca bagi peserta didiknya sehingga bersih atau tidaknya wajah mereka yang berdiri di hadapan cermin itu
“Lo tahu nggak, si Rian nembak gue gara-gara gue kentut pas acara. Kentut gue bikin dia klepek-klepek.” Bella lalu tertawa sendiri sampai matanya berair.
“Masa?” Gue cuma ngasih respons singkat.
Gue seneng akhirnya Bella nemuin cowok yang cocok. Rian sabar banget menghadapi Bella yang moody. Setiap pagi Rian ke kosan bawain Bella sarapan atau ngajak sarapan bareng. Siangnya dateng lagi buat makan siang bareng. Malemnya dateng lagi buat ngapel. Gitu terus sampai gue hafal suara motor Rian. Dan