“Akhwat itu sabar saja menanti biar ikhwan yang mencari”

Mungkin kalimat diatas sering kita dengar ketika sedang membicarakan tentang jodoh. Bahwasanya seorang akhwat itu menanti datangnya seorang ikhwan untuk menikahinya. Maka memang kata ‘penantian’ ditujukan bagi akhwat bukan ikhwan. Lantas bagaimanakah sikap seorang akhwat dalam masa penantian itu?

Dalam buku ini akan banyak disajikan bagaimana ikhtiar penantian para akhwat, apa saja yang dilakukan para akhwat dalam masa penantian, tentu saja melalui cerita-cerita yang tertuangkan didalamnya. Ada beberapa cerita tentang bagaimana seseorang bertemu dengan jodohnya bahkan di saat usia hampir kepala lima. Bagaimana bisa seorang perempuan melewati masa-masa sulit penantiannya yang panjang itu?

Ada juga akhwat yang berikhtiar menjemput jodohnya dengan mengajukan diri pada seorang ikhwan. Hal yang mungkin masih sangat tabu di kalangan umum saat ini. Namun, hal itu pernah dicontohkan oleh Bunda Khadijah di zamannya dulu. Tentu saja, tak lupa pula, para pembaca bisa mendapatkan cerita penantian dari penulis sendiri di bagian akhir dari buku ini, serta cerita dari sang ikhwan yang berani menikahinya.. ^_^

Buku ini bukan hanya bacaan para akhwat, namun juga para ikhwan yang sering menunda-nunda menikah dengan berbagai alasan agar bisa mengetahui lebih dalam bagaimana perasaan dan perjuangan para akhwat dalam menanti sang pangeran berkuda putihnya. Semoga bisa membuka mata hati para ikhwan untuk segera menjemput sang bidadari.. ^_^