Seiring dengan perkembangan teknologi kesehatan, pemilihan jenis kelamin anak dapat dilakukan dengan teknologi reproduksi bantuan (assisted reproductive technology). Pemilihan jenis kelamin ini dilakukan karena alasan medis maupun nonmedis. Teknologi yang dapat digunakan untuk memilih jenis kelamin anak di antaranya adalah sperm sorting dan Pre-implantation Genetic Diagnosis (PGD) dengan tingkat keberhasilan cukup tinggi. 

 

Meskipun demikian, terdapat ekses negatif yang dapat terjadi dalam penggunaan reproduksi bantuan untuk memilih jenis kelamin anak seperti aborsi selektif, eugenika, dan baby designer. Lalu, bagaimana regulasi atau hukum mengenai pemilihan jenis kelamin anak dengan reproduksi bantuan di Indonesia? Bagaimana perbandingan hukum dengan negara lain? Bagaimana jika dipandang dalam segi etika dan agama? 

 

Dalam buku ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pemilihan jenis kelamin anak dengan reproduksi bantuan dalam perspektif hukum, etika, dan pandangan hukum Islam. Dengan membaca buku ini diharapkan pembaca dapat menyikapi perkembangan teknologi, terutama di bidang kesehatan dengan bijaksana. Karena teknologi ibarat pisau bermata dua, jika digunakan dengan bijaksana akan memberi manfaat untuk sesama, sebaliknya jika tidak digunakan dengan sebaik-baiknya maka dapat menyebabkan kerusakan di dunia. Selamat membaca, semoga dapat membuka cakrawala pengetahuan mengenai etika dan hukum teknologi kesehatan di Indonesia.