Kategori Agama Islam
Kado Kecil Untukmu adalah sebuah kumpulan tulisan dengan tema beragam, namun memiliki satu napas yang sama. Ia hadir sebagai sebuah persembahan kecil yang ingin menerbitkan semangat dan kebanggaan kita sebagai seorang muslim. Ia dihadiahkan untuk menjadi teman duduk yang mencoba mengingatkan kembali kepada kita untuk lebih mencintai agama kita, menjadi kawan untuk membentang khazanah pemikiran kita dengan cara yang sangat sederhana, serta membincangi nurani kita dengan catatan hati yang berisi p
Al Quran adalah suatu mukjizat akhir zaman yang di dalamnya berisi tuntunan untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Al Quran bukanlah suatu kitab ilmiah, namun karena Al Quran adalah kitab petunjuk bagi kebahagiaan dunia dan akhirat, maka tidak heran jika di dalamnya terdapat berbagai petunjuk baik tersurat maupun yang tersirat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, guna mendukung fungsinya sebagai kitab petunjuk.
Sesungguhnya muara dari menulis adalah buku, karena buku bersifat abadi dan menjadi alibi tak terbantahkan atas kehadiran seorang anak manusa di muka bumi ini. Buku Magnet Baitullah merupakan karya ke-8 setelah vakum selama dua tahun tidak menerbitkan buku. Buku pertama Bukan Orang Terkenal dan buku ke-3 Celoteh Kompasianer Tede dicetak dan diterbitkan oleh Leutikaprio.
Magnet Baitullah (Tiga Syarat Utama Memakmurkan Masjid) merupakan rangkaian reportase kegiatan Masjid Jami An Nur sejak 2010.
Hidup adalah perjalanan panjang menuju ke dua arah yaitu kebaikan dan keburukan. Hanya orang-orang yang beriman dan berakal sehat yang dapat mengarahkan hidupnya menuju kearah jalan kebaikan untuk bertemu dengan Sang Maha Pencipta. Untuk mencapai ujung jalan menuju kebenaran dengan memperoleh segala ridha-Nya, manusia harus mampu mengalahkan segala nafsu dan angkara murka dalam dirinya, mengikuti segala yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya. Hiduplah dengan apa adanya, yaitu dengan mensyukuri segala nikmatnya namun terus berusaha untuk menuju kebahagian di dunia dan akhir kehidupan nanti. Senantiasa berdoalah kepada Allah swt dengan merendahkan hati, mohon ampunlah untuk segala dosa dimasa lalu, dan jadikanlah hari ini sebagai hari yang terbaik dalam hidup. Hanya orang bijaksana mempunyai hati selalu suci, lidahnya selalu basah dengan dzikirullah dan doa. Matanya menangis karena penyesalan dosa. Sabar terhadap masalah yang dihadapi dan mengutamakan akhirat daripada dunia.
إن هذه الرسالة القصيرة جمعت و رتبتها تفرّغاً بها لأمّي المحبوبة لديّ؛ توفيت يوم الإثنين الخامس من الشهر الخامس سنة 2015 م في عمرها 49 سنة و كانت تلك الحالة وقعت إبّان الإمتحانات السنوية بجامعة أمدرمان الإسلامية. هي التي تعطيني كل شيء ولا تطلب مني أجرًا، وتبذل لي كل وسعها ولا تنتظر مني شكرًا! أحسنت إليّ إحسانًا لا أراه، وقدَّمت إليّ معروفًا لن أجازيه.
Risalah ini mengandung nasihat-nasihat Imam al Ghazali yang bersumber dari keindahan perangai beliau, keikhlasan dan keindahan bahasa –uslub lughawi. Semoga setiap kalimah yang keluar dari keikhlasan hati beliau akan masuk ke dalam lubuk hati para pembaca. Dan benar-benar memberi kesan dalam menanamkan nilai - nilai kebenaran dan nilai keindahan. Karena inilah salah satu kitab besar Imam al Ghazali r.a yang bernilai sastra tinggi dan ditulis dengan hati ikhlas.
Walaupun surat ini pada asaln
Rambut boleh sama hitam namun manusia hidup dengan cara pandang yang berbeda. Memiliki ide yang berbeda, tujuan yang berbeda, jalan hidup yang berbeda, dan tidak ada satu pun yang bisa mengklaim dirinya yang paling baik, juga tidak bisa mengatakan orang lain yang paling buruk, namun berusaha untuk selalu menjadi yang lebih baik. Tidak pula menyalahkan orang lain atas apa yang menimpa diri. Menyalahkan orang tua, teman, dan lingkungan. Tidak perlu berburuk sangka karena apa yang kita alami hanya
Bershodaqohlah maka Allah Swt akan memberi jalan keluar dari segala masalah hidupmu. Berangsur-angsur utang-utang saya LUNAS!!! Usaha-usaha yang saya rintis mendatangkan “rezeki tak terduga”, kadang sedikit tak jarang yang mendadak besar. Keluarga sehat lebih berarti ketimbang sakit yang membutuhkan biaya besar. Shodaqoh tak mesti dengan uang banyak, uang yang dimiliki meski sedikit namun hati tetap ikhlas niscaya bernilai ibadah di hadapan Allah Swt—Insya Allah.
Jadilah PERANTARA SHODAQOH di l
Bahagia oh bahagia, di manakah dirimu? Di harta yang banyak? Tidak, karena orang yang sudah mempunyai harta banyak merasa tidak bahagia. Atau di rumah mewah? Tidak juga, karena masih ada yang tidak bisa merasakan telah mempunyai rumah mewah. Lalu, di manakah kebahagiaan itu berada? Bahagia oh bahagia, ternyata kamu ada di syukur.
Buku Bahagianya Tuh di Syukur ini ingin menunjukkan tempat kebahagiaan. Buku ini terbit juga untuk membagikan pengalaman penulisnya yang telah menemukan sekaligu
Semua manusia yang mengaku Islam dan beriman tentu setelah meninggal dunia sangat mengharapkan mendapatkan ridha Allah Swt. dan tempat tinggalnya kelak di akhirat adalah surga. Untuk masuk ke dalam surga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menggapai surga butuh perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa besar yang harus dilakukan manusia selama hidup di dunia dan tidak akan sembarangan orang masuk ke dalamnya. Hanya orang-orang terpilihlah yang berhak untuk menikmati hidup di surga. Salah
“Jangan meminta kepada Bani Adam, tapi mintalah kepada Zat Yang Perbendaharaan-Nya tidak pernah habis. Allah murka bila Anda lalai dari meminta-Nya, sedang bani Adam jika dimintai ia akan marah.”
Siapa pun yang hidup di dunia ini pasti memiliki masalah. Berbagai kesulitan dan persoalan kehidupan pasti akan senantiasa menyertai langkah Bani Adam selama ia hidup. Dalam menghadapi kesulitan itu, ada di antara kita yang berdoa menengadahkan tangan kemudian memohon kepada Allah Azza Wa Jalla, dan seketika itu juga persoalan hidupnya teratasi. Tetapi tidak sedikit di antara kita yang berdoa dengan susah payah dalam waktu yang cukup lama, namun rupaya Allah Ta’ala belum berkenan mengabulkan doa-doanya.
Adakah yang salah dengan doa kita?
Doa dan zikir adalah senjata bagi kaum Muslimin, sebuah jalan keselamatan, tempat berlindung bagi kaum yang terzalimi dan tertindas. Melalui doa, nikmat diturunkan dan melaluinya pula murka Allah dihindarkan. Allah bahkan menjanjikan bahwa setiap doa bani Adam akan senantiasa diperkenankan. Sebagaimana firman-Nya dalam QS Al Mu’min (40): 60
Dan Tuhanmu berfirman:
Hidayah bisa datang dengan cara apa saja yang Allah Subhanahu wa Ta’ala kehendaki. Entah karena sebuah hadits, persahabatan, ujian, kajian, atau bahkan hanya karena sebuah senyuman.
Sungguh indah kisah perjalanan orang-orang yang menjemput hidayah. Ada yang menitinya penuh dengan air mata perjuangan, ada pula yang menitinya dengan senyum ketakwaan. Merekalah yang berjuang dalam setiap medan ujian, baik ujian dari dirinya sendiri maupun dari lingkungannya.
Di dalam buku ini, terangkum kisah nyata beberapa akhwat yang hijrah dari masa kejahiliyaannya kepada cahaya hidayah. Kisah yang begitu menyentuh dan penuh inspirasi yang sayang jika terlewatkan.
“Buang taaas! Buang taaas!” teriak bapak.
“Tapi di tasku ada Al-Quran, Pak,” kataku tidak mau.
Segenap usaha kulakukan untuk menyelamatkan tasku yang berisi Al-Quran, namun akhirnya ia pun terjatuh ketika kemiringan kapal sekitar dua puluh lima derajat. Melihat ada tiang besar di tengah kapal yang akan rubuh, aku berpikir, kami akan meninggal, kami akan meninggal di timpa tiang kapal.
Kisah di atas adalah salah satu cuplikan dari 18 metamorfosa yang ada di dalam buku ini. Tidak hanya kisah yang memukau, tetapi juga terdapat ringkasan syarat-syarat berhijab syar’i. Buku ini dapat dinikmati semua kalangan, dapat dijadikan hadiah untuk orang-orang terkasih, dan semoga dapat menginspirasi Anda.
Pengembangan daya hayal yang dikembangkan oleh alim ulama terdahulu ternyata tidak seluruhnya sama dengan keterangan dalam Al-Quran.
Tulisan ini menjadi sangat perlu untuk pembanding, dan dalil-dalilnya diambil dari Al-Quran.
Umat manusia yang bermilyar-milyar banyaknya, adalah mahkluk biologis, pertanda bahwa manusia pertama ciptaan Allah adalah mahkluk biologis, sebagai awal dan sebagai nenek moyang manusia.
Uraian mengenai penciptaan Adam sebagai mahkluk biologis dimulai dengan keterangan bahwa Allah menjadikan dari air semua mahkluk yang hidup di bumi.
Sangat yakin bahwa manusia pertama adalah mahkluk biologis, kemudian mencari keterangan dari dalam Al-Quran, ternyata benar proses pembentukan Adam adalah sebagai manusia biologis yang pertama.
Cinta itu Indah, Namun jangan buta engkau memandangnya
Cinta Itu Manis, Namun jangan salah engkau menikmatinya
Cinta Itu Anugrah, Namun Jangan Salah Enggkau Menyambutnya.
Saat dia datang bukanlah sesuatu yang terlarang.
Saat dia menyapa bukanlah sesuatu yang berdosa
Dan saat cinta mulai mengayuh, senbentar lagi pasti dia ingin berlabuh.
Allah telah memberikan kita anugrah berupa rasa cinta, kasih dan sayang. Ketertarikan kita kepada lawan jenis merupakan fitrah manusia. Hanya saja Allah telah memberikan rambu-rambu dan jalan yang harus dilalui dalam menempatkan cinta. Bukan asal-asalan, bukan pula tanpa aturan, bukan sebebas-bebasnya tapi juga ada tanggung jawabnya. Karena semua pemberian dari Allah merupakan nikmat yang harus di-sysukuri. Yaitu dengan menggunakan atau menempatkan nikmat tersebut dalam rangka ketatan kepada Allah.
jika Engkau jatuh cinta, cintailah seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Allah, agar bertambah kekuatan Mu untuk mencintai Allah.
, jika Engkau jatuh hati, Tambatkanlah hatimu pada seseorang yang hatinya tertaut pada-Allah, agar tidak terjatuh Engkau dalam jurang cinta semu
Jika Engkau Jatuh Cinta. Cintailah Dia pada Saatnya. Dibatas Waktu antara kau dan dirinya sudah menyatu.
Ramadan sudah pergi. Suasana menjadi sepi. Pemandangan berbondong-bondongnya kita ke masjid untuk shalat Isya dan tarawih tidak terlihat lagi. Bacaan-bacaan Alquran juga sudah tidak terdengar lagi. Begitu keluar Ramadan, seakan sudah mulai ada penurunan di sana sini.
“Seandainya umatku tahu keistimewaan yang terdapat di bulan Ramadan, niscaya mereka berharap setahun itu seluruhnya Ramadan”. Hadis Nabi ini bisa dijadikan motivasi supaya kita tetap rajin beribadah dan tetap mengendalikan diri. Bagaimana caranya? Kita berusaha menjadikan sepanjang tahun seperti Ramadan.
Karena Ramadan identik dengan puasa, maka kalau kita ingin setahun itu seperti Ramadan, ya kita harus berpuasa juga, yakni berpuasa sunnah yang sudah tersedia di dalam ajaran agama kita. Tinggal pilih saja: puasa Senin-Kamis; puasa Dawud; puasa ayyamul bidh; puasa Muharram, Arafah, Rajab, Sya’ban, atau Syawal.
Dengan berpuasa sunnah, kita akan merasakan kembali atmosfir Ramadan. Di dalam puasa sunnah ada makan sahur, shalat malam, serta rasa lapar dan haus. Dengan berpuasa sunnah, semangat ibadah akan kembali normal. Dan dengan berpuasa sunnah, kontrol diri yang sudah mulai lepas bisa dijaga lagi.
‘Ramadanan Sepanjang Tahun’ hakikatnya adalah melestarikan amaliyah yang pernah dikerjakan di bulan Ramadan. Dengan begitu, amaliyah Ramadan tidak berhenti begitu Ramadan berlalu. Secara hakiki, tidak ada bedanya antara Ramadan dan bulan lainnya dalam setahun. Apabila kita bisa tetap beribadah sepeninggal Ramadan, maka memang Ramadan itu sepanjang tahun...
Segala persoalan yang dihadapi manusia selama hidup di bumi ini, pada hakekatnya ujian keimanan. Tidak sedikit orang merasa frustasi untuk melanjutkan hidup ini. Namun Doa hadir sebagai jembatan pengantar bagi umat manusia untuk mengadu, menjerit, dan memohon pertolongan kepada Sang Khaliq.
Disaat orang lain bersungguh-sungguh berdoa untuk kepentingan dirinya sendiri, mereka tidak menyadari bahwa kekuatan doa tersebut sesungguhnya lebih mudah dan lebih cepat menjadi terkabul manakala aktivitas berdoa dilakukan dengan mendoakan orang lain terlebih dahulu.
Agar Aktivitas mendoakan orang lain tersebut menjadi terarah secara konsisten, maka kehadiran buku “Doakan Orang Lain, Malaikat mendoakanmu” ini diharapkan menjadi formula baru untuk mencatat terlebih dahulu doa-doa yang ingin dipanjatkan kepada Allah swt. Semoga apa yang kita cita-citakan segera terwujud, aamiin.
Milikilah Buku ini bersama-sama seluruh anggota keluarga Anda. Jadikan buku ini sebagai hadiah / shodaqoh untuk sahabat, rekan kerja, relasi bisnis dan orang lain yang anda sayangi.
Umrah telah menggembleng penulis buku ini. Mulai sebelum berangkat, waktu di perjalanan, selama di Madinah dan Makkah, sampai ketika pulang dari umrah. Gemblengan-gemblengan itu lalu dicatat di buku harian. Kemudian, catatan-catatan harian yang berisi gemblengan-gemblengan umrah tadi dikembangkan menjadi tulisan-tulisan pendek seperti halnya kisah perjalanan. Maka, jadilah sebuah buku berjudul Digembleng Umrah.
Buku Digembleng Umrah ini adalah sebagai upaya menuliskan cerita-cerita sepulang umrah yang biasanya sering disampaikan secara lisan oleh orang yang baru pulang dari ibadah umrah atau haji ketika dikunjungi para tetangga. Nah, penyampaian cerita sepulang umrah dalam bentuk buku dimaksudkan supaya “masa berlaku” cerita umrah tersebut lebih tahan lama dan wilayah jangkauannya juga supaya lebih luas.
***
“Saat saya membimbing jemaah umrah Hikmah Jaya Wisata dan Mitra Mandiri, Maret 2013, ternyata lahir sebuah buku. Ya, buku ini yang merupakan kisah perjalanan seorang Achmad Sjamsudin digembleng spiritual saat umrah. Semoga isi buku ini bermanfaat dan barakah. Amin.”
Drs H Djunaidi Syakur, Rais Syuriyah MWCNU Sawahan, Surabaya
“Saya belum pernah umrah atau haji, tapi setelah baca buku ini seolah-olah saya sedang berjalan-jalan di sana. Gaya bertutur dilengkapi foto-foto, membuat saya semakin terhanyut...”
Alik Al Adhim, Program Director SAS FM
“Bagus dan lengkap, bener-bener bisa memberikan gambaran tentang ngapain aja sih selama 10 hari umrah. Cocok dibaca oleh yang mau umrah, terutama umrah pertama kali. Kereeeen...”
dr. Erni Indriati, Dokter Praktek Swasta dan D
Hari raya (‘ied) adalah saat yang sangat dinantikan oleh kaum muslimin tanpa terkecuali. Berbagai macam cara dilakukan untuk menunjukkan kegembiraan itu. Ada yang merayakannya dengan beraneka macam makanan dan minuman serta pakaian baru. Dan sangat sedikit dari kaum muslimin yang sadar bahwa di dalam dua hari raya tersebut terdapat banyak ibadah yang sangat disayangkan jikalau harus terlewatkan. Nah, buku kecil ini hadir di hadapan anda mengupas seputar dua hari raya, kewajiban-kewajiban yang ada didalamnya, sunnah-sunnahnya, pelanggaran-pelanggaran yang terjadi didalamnya dan pembahasan lainnya yang tak kalah menarik. Buku kecil ini juga menghadirkan syair-syair para ulama seputar dua hari raya yang dapat menggugah semangat para pembaca.
Inilah nasihat untukmu..untuk seluruh kaum wanita, dari seorang bapak yang hina, dari saudara lelaki yang mengkhawatirkan fitnah zaman, dari seorang pemberi nasihat yang tak menginginkan kecuali kebaikan dan manfaat untukmu di dunia dan akhirat.
Inilah nasihat tentang hijabmu di dunia, yang kelak akan menghijabimu dari neraka insyaAllah, tentang syarat-syaratnya, sifat-sifatnya, cara mengenakannya, dalil-dalil yang berbicara akannya, tentang apa-apa yang pantas engkau kenakan serta apa-apa yang mesti kau hindari, dan segala yang berkenaan dengan itu.
Bacalah,Saudariku..tela’ahlah..fahamilah..semoga taufiq Allah atas kita semuanya.
Peran penting agama atau nilai-nilai agama dalam hal ini Agama Islam berfokus pada lingkungan lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi. Salah satu mata kuliah dalam lembaga pendidikan di perguruan tinggi, yang sangat berkaitan dengan perkembangan moral dan perilaku adalah Pendidikan Agama. Mata kuliah Pendidikan Agama pada perguruan tinggi termasuk ke dalam kelompok MKU (Mata Kuliah Umum) yaitu kelompok mata kuliah yang menunjang pembentukan kepribadian dan sikap sebagai bekal mahasiswa memasuki kehidupan bermasyarakat. Buku ini merupakan bahan bacaan yang dapat ddijadikan referensi dalam menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar Mata kuliah Pendidikan Agama Islam dengan harapan bahwa mahasiswa sebagai pilar utama pembaharuan masyarakat dapat tumbuh dan kokoh dalam moral dan karakter agamaisnya sehingga ia dapat berkembang menjadi cendekiawan yang tinggi moralnya dalam mewujudkan keberadaannya di tengah masyarakat.
Tujuan mata kuliah Pendidikan Agama pada Perguruan Tinggi ini amat sesuai dengan dasar dan tujuan pendidikan nasional dan pembangunan nasional. GBHN 1988 menggariskan bahwa pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila “bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil serta sehat jasmani dan rohani… dengan demikian pendidikan nasional akan membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”.