Kategori Agama Islam
Penulis yang telah menyelesaikan karyanya ini di usia 23 tahun, berusaha mengetengahkan beberapa fase dari perjalanan historis keemasan Islam melalui pendekatan yang ilmiah dengan bersandar kepada fakta-fakta yang tidak terbantahkan.
Barangkali kita sudah lupa, bagaimana awalnya sehingga saat ini kita bisa berjalan dengan kedua kaki kita.
Dulu kita adalah sosok yang tidak kenal takut dan pantang menyerah, pada saat kita belajar berdiri, kita mencoba meraih apa saja yang akan membantu kita berdiri. Mencoba berdiri dan jatuh, mencoba lagi dan jatuh lagi. Tak bosan-bosannya kita mencoba berdiri. Lalu kita bisa berdiri tegak, saat itu pula kita ingin melangkahkan kaki. Ternyata melangkah itu sangat sulit, dan kita pun jatuh. Kita mengangis tetapi herannya, setelah reda, kita kembali mencoba melangkah lagi. Berkali-kali kita jatuh dan tidak juga jera. Sampai akhirnya kita pun berhasil melangkah.
Demikianlah hingga kita bisa berdiri, berjalan dan berlari. Bayangkan apa jadinya jika jika saat bayi dulu kita sudah kenal kata menyerah, dan berhenti berusaha pada saat kagagalan kita yang pertama. Tentunya kita tidak akan bisa berdiri. Kalau dulu kita sanggup menjadi sosok yang tangguh, ke manakah keberanian itu sekarang?
Tuhan menyediakan jalan bagi siapa saja yang ingin percaya kepada-Nya.
Kajian dalam buku ini membuktikan bahwa Perdagangan Saham di Pasar Sekunder dalam Pasar Modal Syariah tidak bertentangan dengan prinsip ekonomi Islam.
FENOMENA ANAK DALAM AL-QUR’AN “Menjadikan Al-Qur’an Sebagai Pedoman Mendidik Anak” ini mengupas mengenai memberikan perhatian anak ketika belum lahir, sejak masih dalam kandungan orang tuanya, hingga perhatian serta beberapa amalan yang seyogyanya dilakukan ketika buah hati telah lahir sampai beranjak usia dewasa. Buku ini juga menjelaskan tentang kewajiban orang tua terhadap buah hatinya, pentingnya memberikan pendidikan islam kepada anak, menjelaskan hubungan antara orang tua dengan anak, mengenai nasab, mendidik anak menurut Al-Qur’an, juga menjelaskan kedudukan anak sebagai ujian, perhiasan, aset keluarga dan bangsa, penyambung generasi, dan anak sebagai perisai orang tua.