Kategori Biografi
Bapak kami ini adalah orang sederhana, bukan pejabat atau pegawai dengan penghasilan yang tetap. Dengan keterbatasannya, Bapak orang hebat di mata kami, anak-anaknya. Buku Bapak adalah kenangan mengenai seorang anak laki-laki yang lahir dan tumbuh dalam kesederhanaan, menjadi seorang remaja yang memberontak karena kondisi keluarga dan memiliki cita-cita yang tidak kesampaian sehingga harus mengubah haluan hidup. Hidupnya terus berlanjut sampai menjadi seorang kepala keluarga. Tidak seluruh hidupnya penuh suka, ada juga duka yang dihadapi seperti kehilangan bayi laki-lakinya ketika dilahirkan.
Kenangan ini ditulis dari sudut pandang seorang anak yang melihat ayahnya, melalui matanya sebagai seorang anak kecil sampai dengan dewasa.
Bapak dalam cerita ini sudah tiada, sudah setahun berlalu tanpa kehadirannya. Tidak ada manusia yang sempurna, begitu pun Bapak, tetapi ia makhluk terbaik di muka bumi ini di mata kami. Kesederhanaan adalah nilai yang ditinggalkannya, dan kebaikan adalah yang dikenang darinya.
Buku Otobiografi “Membangkit Batang Terendam” adalah pengalaman pribadi penulis sejak kecil sampai usia senja. Buku ini bercerita banyak tentang bagaimana tingkah polah seorang Jaksa yang secara langsung dijalankan oleh penulis, ada yang bertolakbelakang dengan idealisme dan ada juga yang sesuai aturan hukum yang berlaku. Tapi, itulah pengalam hidup penulis.
Ada banyak cerita kontroversi dan kisah nyata yang tak bisa ditutup-tutupi dalam buku ini. Kalau membaca buku ini, kita akan tersenyum sendiri dengan banyaknya pengalaman T Amarullah Hafiz sebagai ASN yang juga sebagai Aparat Penegak Hukum di negeri ini.
Buku ini ditulis dengan penuh kehati-hatian tapi jujur dan transparan dalam penyampaian. Semoga buku ini bisa menambah pengetahuan bagi pembacanya.
Puji Tuhan!
Ketika Ibu dipanggil Tuhan pada 19 September 2020 lalu,
aku benar-benar terpuruk dalam kesedihan yang luar biasa.
Tetapi, aku sadar bahwa tugas Ibu di dunia ini sudah selesai,
sehingga Tuhan berkenan memanggilnya pulang pada umur
78 tahun.
Ketika aku mulai bangkit untuk mencari sesuatu tentang
Ibu, aku pun menemukan catatan kehidupan Ibu yang
ditulis tangan, membuat aku tergerak untuk menjadikan
buku autobiografi. Dan, ketika aku membaca tulisan
tangan Ibu, aku benar-benar kagum dan terpukau, betapa
kehidupan Ibu terbaca sangat bahagia, walau Ibu hidup di
zaman perang kemerdekaan.
Terima kasih atas dukungan adik-adikku dan keluarganya
serta anak-anakku, untuk bisa menuliskan ulang autobiografi
Ibu ini, untuk kujadikan sebuah buku, yang akan bersanding
dengan buku autobiografi Bapak, yang sudah terbit ketika
Bapak dipanggil Tuhan di tahun 2013.
vi
Terima kasih juga, yang tak terhingga atas dukungan dan
perhatian semua saudara, teman, dan sahabat-sahabatku
ketika aku sangat terpuruk dengan kepergian Ibu. Juga
terima kasih atas dukungan teman-teman Almarhum
Bapak dan Ibu, yang senantiasa membantu kami, dalam
persahabatannya, walau Bapak dan Ibu sudah tidak ada lagi.
Terutama, terima kasih yang tidak terhingga untuk Tuhan
Yesusku, yang memberikan aku terlahir dari ibuku ini, Ibu
Woro Utami Suharto, seorang Ibu yang benar-benar luar
biasa!
Terima kasih, Ibu, untuk menjadi Ibu dan memberikan bekal
yang luar biasa lewat banyak hal, sejak aku lahir, bertumbuh,
berkemabang, dewasa sampai aku mengalami stroke berat,
dan Ibu selalu berada di sampingku.
Sekumpulan kisah hidup para difabel yang berjuang di kehidupannya masing-masing. Seperti ada tertulis, "Segala sesuatu ada waktunya". Itulah yang dihadapi mereka.
Jejak Nostalgia, memang mempunyai kenagnan manis seumur hidupku, dan pastinya untuk masing2 pribadi.
Ketika masih kecil, kita punya cita2 dan mimipi, nantinya kita mau menjadi apa dan siapa.
Ketika kita semakin dewasa, kita sudah sadar bahwa cita2 dan mimpi kita pun belum tentu terjadi dengan berbagai kendala dan masalah.
Dan, akhirnya ketika realita di depan mata, sanggupkah kita survive dan bertahan?
Tetapi, jejak nostalgia seharusnya mampu mendukung kita disaat2 sulit, karena kebahagiaan masa kecil kita lah yang akan menumbuhkan semangat untuk kehidupan masa depan kita …..
K.H. Zainul Mu’in berusaha mengenal semua santrinya. Jika ada santri baru maka cara yang dilakukan K.H. Zainul Mu’in untuk mengenal santrinya adalah dengan cara memanggilnya dan bertanya siapa namanya, setelah itu K.H. Zainul Mu’in akan memberikan tugas kepada santri tersebut. Tugas yang diberikan tidak hanya sekali, tetapi beberapa kali. Seperti memberi tugas untuk menyapu, mencuci baju dan lain sebagainya. Dengan demikian K.H. Zainul Mu’in dapat lebih dalam mengenal santrinya. Berkenaan dengan
Sarjana Kimia yang disandang oleh penulis dari sebuah universitas negeri terkemuka di Malang, Jawa Timur, yaitu Universitas Brawijaya, bukanlah suatu profesi yang diidamkan. Cita-cita ingin menjadi dokter. Keinginan itu kandas, tinggal impian ketika tidak bisa diterima pada sebuah universitas negeri terkemuka di Yogyakarta.
Dengan penuh keikhlasan, kuliah pada jurusan kimia yang menjadi pilihan keduanya dijalani sampai lulus sebagai Sarjana Kimia dengan indeks prestasi yang tidak tinggi. Nilai
Tulisan tentang Keluarga Besar Haji Dahlan Bin Affan dan Hajjah Kamsiah Binti Sutan Mahmud diterbitkan dalam Buku Kasidah (Kasih Sayang Sepanjang Jalan) . Buku ini adalah autobiografi, suatu rangkaian pengalaman kehidupan keluarga besar kami mulai dari kampong halaman Lintau Sumatera Barat dan Bengkulu, merantau ke Jambi dan selanjutnya anak anak merantau pula ke Pulau Jawa.
Catatan kecil ini merupakan untaian sejarah baik dari penuturan saksi saksi hidup maupun dari kenangan lama ketika Mamak dan Bapak masih bersama kami di Tempino Jambi dan Bogor. Sungguh satu penghidupan yang sangat bermakna bagi kami karena dari hasil didikan Bapak dan Mamak dalam suasana keprihatinan dan penuh kasih sayang kami bisa melanjutkan perjuangan Beliau menjadi umat yang Insha Allah bermanfaat bagi sesama.
Rasa haru biru sangat kental terasa di buku ini, pembaca bisa menyaksikan betapa kasih sayang Mak dan Bapak itu sepanjang jalan nan tiada berujung. Tuntunan Agama nan diajarkan melalui contoh teladan kehidupan ternyata sangat bermakna bagi kami, sehingga bisa dijadikan pedoman mengarungi kehidupan dari generasi ke generasi. Untuk itulah rekaman hidup dan kehidupan itu di dokumentasi agar abadi adanya dan diharapkan Buku Kasidah (Kasih Sayang Sepanjang Jalan) . bisa dijadikan pelajaran bagi anak cucu sampai di akhir zaman.
“I’m Happy to be 40“ berkisah tentang pengalaman Gaganawati (Gana) Stegmann menuju umur 40 tahun. Banyak orang percaya “Life begins at 40”. Kehidupan sebenar-benarnya manusia, dimulai ketika ia berumur 40. Matang! Ada lagi orang yang berpendapat, “I’m not 40 but I’m 18 with 22 years experiences.” Badan memang sudah 40 tahun tapi jiwanya masih muda layaknya remaja 18 tahun, dan sudah bersantan dengan pengalaman hidup selama 22 tahun. Anda pilih prinsip yang mana? Ingat kata iklan “Menjadi tua itu
Buku ini berisikan tentang kehidupan salah satu legenda musik metal Indonesia, Yudiansyah a.k.a. Freedy Krueger, John Yoedi. John mempunyai kehidupan yang menyenangkan sampai dia didiagnosis menderita kanker pada Mei 2013. Saya dan John menjadi teman baik selama tujuh tahun. Dia membagi semua rekaman wawancaranya untuk majalah Busuk, yang akhirnya saya tulis di buku ini.
Buku ini adalah tentang hidupnya, tentang band yang ia jalani, tentang karyanya, tentang kesehatannya, tentang apa yang kawan-
This book is about the metal legend of Indonesia, John Yoedi aka Yudiansyah, Freedy Krueger. John had some good times and some bad times in his life until he was diagnosed with cancer in May of 2013. John and I were best of friends for seven years. He has given me all his interviews he has ever done on Busuk Webzine, which I have written in this book.
This book tells you about his life, his career, his friends, and the last couple of months before he passed away. I want to dedicate this book to
Sepeda motor besar selalu menjadi pusat perhatian setiap orang di mana-mana dalam bentuk disukai, tidak disukai ataupun sekadar menimbulkan rasa keingintahuan. Buku ini mengupas lima puluh tahun perjalanan bersepeda motor dan membawa pembaca kembali dalam waktu melalui kejadian-kejadian seru yang biasanya disajikan hanya dalam film-film action. Jurnal ini menceritakan kehidupan saya sebagai biker yang positif.
Rangkaian cerita unik, menarik dan bersahaja tentang seorang anak lelaki yang tumbuh besar di Tapanuli Selatan, dalam rentang waktu setelah Indonesia merdeka. Memiliki ayah yang keras bukan kepalang, tak berarti menjadikannya anak pembangkang. Cita-cita ayahnya agar ia bersekolah tinggi, diwujudkannya dengan merantau ke Pulau Jawa. Berhasilkah ia menggapai gelar sarjana meski mengaku telah salah jurusan?
Berbalut bahasa yang mudah dicerna, kisah-kisah di dalam buku ini hadir sebagai teman yang diharapkan dapat menghibur dan menginspirasi siapa saja. Sebutlah ini sebuah memoar, novel biografi -atau apapun itu namanya- tentang sosok ayah yang dicintai, disayangi, dihormati, sekaligus dirindukan, yang dalam kebersahajaan sikap dan perilakunya senantiasa memberi teladan tentang warna-warni kehidupan.
The motorcycle especially the big size motorbike always had a fascinating effect on people where ever it presents itself.Whether it is in an movie ,a commercial, on a public road or even in a parking lot it never fails to attract the attention of the young and old.It could be in the form of like, dislike or pure curiosity but it definitely attracts our attention.This book will take the reader back in time to experience a fifty years journey of exiting happenings and events usually only seen in action movies.It is a journal of actual events throughout my life as straight biker.
Saya sejak kecil mengenal Mas Nur Ismanto, karena ayahnya hakim agama dan ustad terkenal di Gunungkidul. Keluarga kami sudah kenal lama. Mas Nur, menurut saya orangnya jujur, adil, pinter dan low profil. Ia pernah mengatakan bangga jadi anak Gunungkidul, hal itu tentu saja membuat saya ikut bangga karena ia selalu ingat tanah kelahirannya. ( Ibu Badingah, Bupati Gunungkidul)
Kebajikan telah banyak disemaikan oleh seorang Nur Ismanto dan berpotensi untuk selalu meningkatkan pengabdian kepada masyarakat dan negara. (Dr. Artidjo Alkostar, SH, LLM. )
Sukseskah advokat Nur Ismanto ini?. Jika Anda pengikut faham pragmatis hedonisme, akan menilai gagal. Namun jika Anda berhasil mencapai puncak kearifan dan keilmuan sejati apalagi tentang ilmu asal usul manusia, untuk apa dan akan kemana akhir kehidupannya harus dipertanggungjawabkan, maka akan menyatakan sebagai sukses dari kubangan model penjaja dan penjual beli keadilan. ( Dr. M.Busyro Muqoddas. SH )
Disamping praktisi dan pakar hukum, ia sangat peduli dengan masyarakat disekelilingnya. Tanpa pamrih mau membantu orang lain yang membutuhkan. Selain itu, sifat beliau yang menonjol ialah pandai menempatkan diri dan supel bergaul dengan siapa saja.
(Dr. H. Muchammad Ichsan, Lc., MA )
Saya tahu persis Mas Nur adalah “loyalis” yang mencintai profesi Advokat yang sering dikatakan sebagai profesi yang menyandang predikat “officium nobile” itu.
( Ramdlon Naning, SH, MH, MM )
Saya kenal Nur Ismanto cukup lama sejak di bangku kuliah dan sebagai aktivis mahasiswa di era tahun 80-an. Kiprahnya tidak dapat dilepaskan dari gerakan
Universitas Mataram seringkali dipandang sebelah mata dan kurang mampu bersaing dengan universitas-besar di Indonesia. Padahal dari Universitas Mataram telah lahir pemuda-pemuda yang mampu menggebrak dunia dengan prestasinya, sebut saja Hayyan ul Haq, yang kini menjadi dosen di Utrech University, salah satu universitas terbaik dan tertua di Belanda, juga termasuk terbesar di Eropa Universiatas Mataram juga tak sedikit melahirkan para pengusaha sukses seperti pengusaha bidang energy , Hadi Bil’id dan Dadan Suhendar yang kini berhasil menyumbangkan pembangkit listrik Indonesia sebanyak 20 %, ada juga Mahrup yang bergerak di bidang usaha mikro telah berhasil memberdayakan lebih dari 720 masyarakat di desanya, prestasi ini membuatnya diundang ke Gedung Putih, AS sebagai juara 2 bidang UKM tingkat ASIA. Universitas yang berdiri sejak 1962 ini juga memberikan kesempatan bagi semua orang dengan berbagai latar belakang untuk menuntut ilmu dan berprestasi, seperti Yusdiana, seorang perempuan tunadaksa yang gigih dan penuh semangat, ia tak pernah berhenti berjuang menyamakan hak hidupnya dengan orang lain. Dengan kursi roda tuanya, ia mampu membawa semangat belajarnya pada program master di bidang International Development, University of Wageningen, Belanda. Kumpulan 33 biografi singkat dalam buku ini adalah potret sederhana orang-orang di dekat kita, mereka lahir di tanah tempat kita tumbuh, juga pernah belajar di kampus tempat kita belajar. Sehingga sudah seharusnya kita sebagai generasi muda memiliki tekad dan kegigihan yang sama dalam menjemput kemenangan hidup
"Kayaknya umur saya gak lama lagi nih!" Status di dinding Facebook yang dituliskan almarhum Jenderal Haydar (Ahmad Yani) pukul 01:50 pagi, tanggal 27 Januari 2013 yang lalu sekaligus sebagai pemberitahuan kapada kami tentang akhir hidupnya, walau pesan itu tertangkap setelah kepergiannya. Sungguh ia juga tak pernah tahu kapan akhir kehidupannya, sebagaimana juga kami dan kita semua tak tahu kapan waktu itu datang.
Jenderal Haydar hanya menitip pesan agar jangan pernah menunda ketaatan. Karena h
Apa sebenarnya jati diri dan keberuntungan itu?. Adakah kaitanya dengan bakat dan minat?. Passion diri?
How to increase your luck factor?. Bagaimana mempertinggi factor keberuntungan Anda?
Anda telah membaca buku yang tepat, yang sangat memungkinkan Anda akan mampu menemukan jati diri dan keberuntungan hidup Anda yang baru__hidup baru Anda!. Dengan lebih mengenal diri Anda sendiri ( Passion diri )
Sering kita merasa kurang beruntung, sementara melihat orang lain mempunyai keberuntungan yang lebih.
Keberuntungan Anda di mulai ketika Anda mulai__ berani memulai hidup dan menentukan hidup! lalui jalani, teruslah berproses, niscaya akan menjadi!
Marilah kita mencoba mencari keberuntungan dalam hidup kita dengan cara yang benar, marilah menjadi lebih beruntung dengan strategi yang tepat dan sikap hidup yang pas!. Marilah kita hidup dengan baik, bijak, dan benar!.
Selamat menikmati hidup dan menanti hidup Anda! Dengan tetap, hati-hati dalam hidup!
Kepolosan, kekayaan, kedermawanan, usaha keras, disiplin, komitmen, dan loyalitas menyertai diri Salomo dalam menghadapi persaingan ketat perebutan kepala daerah atau Bupati Labuhanbatu Utara.