Anya belum bisa terima kepergian mamanya. Sudah seminggu ini mamanya tiada. Masih teringat bagaimana mamanya menahan sakit yang diderita. Mama Anya menderita kanker, hanya itu yang Anya tahu.

“Papa,kanker itu apa?” tanya Anya suatu hari pada papanya. “Apakah mama akan sembuh? Anya kangen sekali ingin bermain dan pergi ke taman bersama mama,” harap Anya dengan wajah muram.

“Mama akan sembuh, Sayang. Anya harus berdoa dan memohon kesembuhan kepada Tuhan,” kata Papa Anya sambil mengelus gadis kecilnya yang masih duduk di TK B.

Setiap malam menjelang tidur malam Anya berdoa, “Tuhan beri kesembuhan mama, Anya ingin sekali bermain dan jalan-jalan dengan mama. Anya ingin mama bercerita buku-buku lagi. Kabulkan doa Anya, Tuhan. Papa bilang, bila Anya rajin menyapa Tuhan maka mama akan sehat kembali. Terima kasih.”

Buku ini berisi cerita anak yang berisi banyak interaksi antara lain: Sikap seorang anak saat nenek hadir berkunjung. Kadang tidak semua cucu bisa dekat dengan neneknya. Ada satu cerita haru antara Fay dan neneknya. Ketakutan Icha yang lugu karena Sang Bunda harus melakukan donor darah. Apalagi teringat akan bunda dari sahabatnya melakukan donor darah bukannya menolong tetapi jadi jatuh sakit. Kisah menjelang perayaan Idul Fitri yang mengharukan akan hadirnya Aminah gadis kecil pemulung. Keharuan Icha ketika menerima kado istimewa dari sahabatnya yang berbeda keyakinan, sebuah persahabatan tanpa mengenal perbedaan agama. Dan kecemburuan seorang kakak dengan kehadiran adik barunya, serta bagaimana Sang Bunda membuat mereka menjadi rukun. Kisah Fay dengan payung raksasanya.

Rasa toleransi dan tolong menolong sarat dalam cerita ini. Hadir Peri Gigi yang sangat baik menolong anak-anak yang ketakutan saat harus berkunjung ke Dokter Gigi. Perlombaan filateli yang mengasyikan dijadikan salah satu hobi langka terekam dalam deretan kisah-kisah dunia anak. Fay dengan sepatunya yang berjibun, mau diapakan sepatu yang lengkap model dan warnanya, yang memenuhi Cuantika Room-nya. Kekompakan empat sekawan dalam melestarikan alam, ‘go green’ dalam pertandingan bersepeda juga saat menjadi detektif sekolah, saat kelas mereka dihantui oleh seorang kleptomania. Empat sekawan yang bersahabat sedari kecil saling menolong melestarikan alam dan memecahkan masalah pencurian.

Kisah lain yang ikut meramaikan adalah kisah Zita dengan kado lukisannya, kisah liburan Icha dan Fay bekunjung ke candi Prambanan juga nasib sandal jepit yang hilang. Semua terangkum dalam Kumpulan Cerita Anak yang terbalut dengan kisah haru Anya dan Peri Biru.