Lima atau enam tahun terakhir, jagad sastra (buku) di negeri ini sangatlah hingar bingar. Maraknya novel (ten-lit) dari satu sisi merupakan kegembiraan, tapi dari sisi lainnya kadang bisa sedikit memprihatinkan. Karya-karya sastra instan itu menjadi begitu dominan bagi remaja-dewasa sesaat setelah dipush oleh media cetak. Celakanya, karya-karya instan itu benar-benar dalam arti yang sebenarnya, ‘dia’ tak lebih dari rasan-rasan atau gosip atau celotehan atau omelan yang dibukukan. Lebih celaka lagi, para pembaca menyebutnya sebagai ‘karya sastra beneran’. Akibatnya, tak sedikit remaja-dewasa yang meninggalkan karya sastra remaja beneran ke karya instan yang banyak dijual di trotoar itu.

KONTROVERSIAL ini adalah sebuah kumpulan cerita pendek, yang sengaja saya tempatkan sebagai jembatan pembaca untuk menuju karya sastra umum.  Judul ini saya pilih untuk menunjukkan bahwa isi dalam buku ini cenderung banyak hal-hal yang tak lazim dilakukan, yakni bagaimana sebuah karya remaja-dewasa yang biasanya cenderung ‘cair’ sengaja dibuat sedikit lebih pekat. Kepekatan ini saya maksudkan agar dapat memberi sedikit gambaran tentang sastra umum. Cara yang saya tempuh adalah dengan setting cerita remaja-dewasa tapi isinya sedikit berbau sastra umum.   

Selain model intermediate yang saya pilih seperti tersebut di atas, kontorversi yang lain adalah bahwa cerita dalam KONTROVERSIAL benar-benar berisi pandangan yang tidak biasa dilakukan secara umum.  Beberapa cerita sengaja memandang suatu masalah dari sudut yang tidak lazim dilakukan oleh seseorang. Cara ini saya maksudkan agar memberi pilihan lain dari ‘pandangan umum’, sehingga pembaca memperoleh sesuatu yang baru. Pada gilirannya saya bermaksud agar pembaca memiliki pandangan baru yang bukan lagi pandangan umum atau bukan pandangan dalam cerpen-cerpen ini. Bahasa kerennya, agar pembaca mendapatkan ‘pencerahan diri’ atau setidaknya pembaca akan lebih bijaksana dalam menentukan sikap hidup.

KONTROVERSIAL berisi sepuluh cerita pendek yang semuanya saya harapkan menjadi sesuatu yang baru bagi remaja-dewasa seumur anak SMA, untuk kemudian mereka akan lebih smooth saat memegang buku-buku sastra umum (sastra beneran).