Kategori Kumpulan Cerpen
PERTEMUAN
Memercayai segala yang bertemu,
adalah mendatangkan suatu yang baru.
Juga tentang waktu,
dan tiap detik yang akhirnya membawaku
padamu.
Adalah pula tentang penantian,
tentang kepercayaan dan pengkhianatan,
di ujung-ujung kelabu.
Juga tentang rindu,
dan rasa yang hanya bertepuk satu.
Di ujung jingga,
temui adanya bahagia.
Tentang siluet gelap maya,
yang membentuk bayangan kita.
(Unknown)
Pertemuan adalah hal baik. Permulaan dari segala yang indah. Ketika nanti kau dapati sakit tangis
Buku ini merupakan hasil dari pelatihan menulis yang dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kolaboratif di Fakultas Psikologi UIN Maliki, Malang. Di mana buku ini memuat tulisan enam anak yang terpilih untuk dibukukan dan diterbitkan. Enam anak tersebut masing-masing menulis satu cerita antara lain berjudul: “Masa Sekolah”, “Bagiku UIN Maliki”, “Bersyukurlah”, “Dear Rachel, Cinderella without Shoes”, dan “Mimpi Jadi Nyata”.
Tiap tulisannya memiliki kelebihan di masing-masing isi cerita. Buk
Pernah, tebersit di dalam hati untuk merengkuh senja jingga yang berkilau diiringi pertalian awan putih; mengundang untuk melukis seraut wajah yang pernah dicintai dalam diam. Juga, pernah memendam suatu asa untuk bisa memeluk rembulan purnama bila kesepian merajam jiwa.
“Indah dan syahdu. Bahkan, resonansi yang dicipta oleh kisah cinta dalam buku ini masih akan terus membuaimu dari hari ke hari. Sebuah buku dengan kisah-kisah yang everlasting dalam ingatanmu.” (Sahid Salahudin, Penggila Sastra
Aku ingin pulang, merasakan pelukan dan ciuman. Aku ingin pulang, memeluk kebahagiaan dan keharmonisan. Aku ingin pulang, menyanyikan harapan-harapan masa depan. Aku ingin pulang, menari bersama doa-doa yang dipanjatkan bersama. Aku ingin pulang. Tiba-tiba aku merasakan gelap memayungiku, gelap yang semakin lama semakin mendekat, hujan lokal pun tak terelakkan. Butir-butir hujan berbau pekat membasahi tubuhku, aromanya begitu menyengat merusak penciumanku. Mataku mengabur, merasakan zat-zat kimi
Paulheme bercerita tentang perasaan dan pemahaman. Menghadirkan kisah-kisah tentang perasaan yang berkontemplasi menjadi sebuah pemahaman dalam menjalani pilihan-pilihan kehidupan. Kisah tentang perasaan dan pemahamannya adalah kisah yang tidak pernah berakhir. Senantiasa menghadirkan kepekaan dalam memahami setiap sebab akibat kehidupan, serta memberikan titik paradigma baru dalam kehidupan. Kehidupan tidak pernah lepas dari kesendirian, kepergian, dan kehilangan. Hal-hal yang harus senantiasa
“Sakit? Kamu bercanda jika saat ini kamu mengira aku tidak merasakan sakit. Yang kurasakan lebih dari kata sakit itu sendiri.”
“Kadang kita mengira, kata hati adalah pesan yang disampaikan Tuhan di hidup kita, sehingga mengabaikan kenyataan yang ada dan terkurung dalam pemikiran sempit kita.”
Percakapan di atas merupakan sedikit petikan cerpen ‘Tersandung Cinta’ yang ada di dalam buku kumpulan cerpen ini. Cinta. Kata klise namun memiliki segudang rasa di dalamnya. Jika kamu pernah jatuh cinta,
Di sebuah telaga, setiap malam datang, kau akan mendengar isak tangis gadis, dan bunyi riak air serupa air mata yang berbulir mengena lantai tanah. Tidakkah, kau mendengar, ribuan tahun lalu, seorang gadis selalu payah, tersedu, dan menahan ringkih, sampai akhirnya ia akan menyatu dengan air mata...
Antologi Cerpen Anak “Bocah dan Gelembung Udara”
Buku ini menceritakan tentang keseruan, kebahagiaan, cita, dan asa anak-anak dengan dunia permainannya. Dituliskan keberbagai judul kisah sebagai kumpulan cerita yang sangat menginspirasi orang tua, kakak, maupun semua orang. Bahwa setiap anak pasti membutuhkan permainan sebagai proses dari tumbuh kembang yang tidak akan terpisahkan.
Dalam buku ini, sedikit banyak menggambarkan bagaimana anak berinteraksi dengan permainannya dilihat dari berbagai sudut pandang serta alur kisahnya. Suka cita, penuh luka, penuh cinta, cita-cita, nasehat, serta kelucuan seorang anak tergambar dalam setiap cerita yang ada dalam buku ini.
Novena menceritakan bahwa pada saat libur sekolah ia mengunjungi sebuah pulau yang bernama Pulau Seribu Impian. Mendengar cerita dari Novena, mendadak semua teman-teman Novena menjadi kaget dan penasaran. Mereka ingin melihat langsung apa yang sudah diceritakan oleh Novena. Akhirnya berkat tiket ke mana saja, Novena dan teman-temannya berhasil mengunjungi Pulau Seribu Impian.
Penasaran apa saja yang dilakukan Novena dan teman-temannya di pulau tersebut? Baca ya! Semua cerita dalam buku ini.
Setiap detik menuju hari pernikahan kami, aku selalu menyakinkan diriku kalau aku hanya mencintainya. Perkenalan singkat kami cukup untuk menimbulkan rasa sayangku padanya. Tapi entah mengapa dalam diri ini ada yang hampa. Mungkinkah karena gadis di masa laluku, yang sempat aku berikan ruang di lubuk hati ini untuk dia tempati. Tapi dia memilih terbang dan meninggalkanku. Entah di mana sekarang dia berada. Hampir tiga tahun ini dia benar-benar tenggelam tanpa menyisakan puing-puing untuk aku tem
Ini adalah buku dengan beragam cerita, dari mulai cinta yang tidak hanya melibatkan pasangan, tapi juga cinta pada keluarga, teman, sanak-saudara dan orang-orang di sekitar kita, bahkan mungkin orang yang tidak pernah saling mengenal sebelumnya.
Juga bukan hanya cerita cinta, tapi juga persaudaraan, persahabatan, kasih sayang dan bahkan Ketuhanan.
Penasaran ?
Silakan baca dan saya harap cerita ini memberi makna buat kalian semua yang membacanya
Salam hangat dan penuh cinta
* Marisa *
Jodoh kami ibaratkan sebagai sepotong roti dan selai strawberry. Sederhana, namun ia banyak dicari. Ringan namun memberi energi. Suatu permisalan. Begitupun ketika kami membahasnya dalam sebuah cerita pendek yang sekarang ada di hadapan pembaca. Jodoh tak lepas dari cinta dan kami membahas cinta dengan berbeda. Di sini para kontributor berusaha mengeskpresikan cinta dalam bentuk tulisan dengan berbagai rasa.
Buku ketiga Pena Emas kali ini menampilkan tema yang berbeda. Delapan belas cerita insp
Kubalik lukisan ini. Ada sebuah foto yang terselip di balik kanvas. Kuambil foto itu. Tanganku sontak bergetar. Seketika pandangan mataku mengabur oleh timbulnya air yang tak kuminta. Foto itu... aku masih ingat betul. Foto yang diambil saat aku dan Mas Seno berhasil mencapai puncak Gunung Semeru. Hanya ada kami di foto itu. Ya, cuma kami berdua. Foto yang menjadi saksi terikatnya jiwa kami berdua. Aku juga menemukan sesuatu yang tertulis di balik lukisan ini. Terdapat sebuah ilustrasi yang meny
Undas, sosok orang Banjar yang masih memelihara identitas lokalnya. Sebagai orang yang berpendidikan dan pekerja kantoran, keseharian Undas dikenal mudah bergaul. Dia bisa masuk ke dalam semua kalangan. Bukan karena sekadar ramah, melainkan juga gaya humorisnya yang selalu menyertainya setiap berbincang dan bertemu dengan banyak orang. Di sela sela waktu, setelah acara formal atau pertemuan biasa sehari-hari, Undas selalu melempar lucuan lucuan yang mengundang gelak tawa. Terkadang cerita yang disampaikannya biasa saja, tetapi di akhir cerita, selalu ada lecutan humor yang takdisangka sangka dan membuat pendengar tertawa setelah menangkap maksudnya. Muhamad Idris mampu menghadirkan tokoh Undas seakan hidup dan berada di sekitar kita. Disampaikan dengan bahasa Banjar yang masih kental, kisah Undas ini memberikan banyak pesan kehidupan untuk pembacanya.
Kontrafiksi: Antara Kontradiksi dan Fiksi.
“Saya pikir apa, tidak tahunya seperti ini….” Kita bersaing pada era di mana manusia menghabiskan waktu secara mobile, sementara perhatian kita termakan oleh gadget, hiburan, atau kesibukan lainnya. Sehingga sangat sedikit waktu tersedia untuk menghabiskan buku cerita, apalagi buku tebal yang sering kali membuat pembaca merasa jenuh. KONTRAFIKSI, 44 buku cerita dalam 1 buku, lahir di tengah keengganan pembaca membaca cerita berhalaman tebal. K
Dalam kumpulan cerpen Minyak Bintang ini, para penulis ingin memberikan kesan tentang menghargai benar pengalaman. Ya pengalaman memang merupakan sesuatu yang berharga. Dari pengalaman itu dituangkan dalam cerita-cerita yang dikisahkan kepada kita. Mereka lancar bertutur tentang pengalaman. Menyimak karangan-karangan dalam kumpulan cerpen Minyak Bintang ini cukup memberi tambahan pengalaman dan pengetahuan tentang bumi Kalimantan Tengah, sebagai sumbangsih dalam memperkaya kesastraan nasional. M
Tiga Tangis Sejuta Bianglala, sebuah ringkasan epik perjuangan para perempuan semesta. Pengorbanan, keteguhan, perjuangan, keteladanan adalah warna yang diemban oleh karya sarat makna. Endang Gumintang dan kawan-kawan mencoba mengekspresikan seluruh kisah ringkas mereka untuk Anda. Hiduplah bersama tangis, namun bukan tangis pembawa duka, melainkan tangis pengantar bahagia, pembawa berita surga, peneduh jiwa, bersama sejuta bianglala. Selamat menikmati!
Ada cinta yang bahkan tidak mengandung aksara cinta. Ada cinta yang sembunyi-sembunyi dan tak semua orang tahu. Ada cinta yang bahkan hadir pada tempat yang tak terduga. Juga ada cinta pada ratapan air mata kehidupan semesta. KAMANDRAH, kumpulan dari 15 cerpen yang menghadirkan cinta dalam berbagai warna. Sesungguhnya di dalam kehidupan yang sederhana juga memiliki cinta yang begitu agung. Biarkan mereka belajar bercerita mengenai cinta yang tumbuh pada hati para kekasih. Selamat membaca.
Juga a
Cinta adalah jelmaan sastra yang tak tertulis.
-Muara-
Kenangan. Semacam kisah yang dapat diputar ulang, namun tak bisa dihapus. Ji sedang belajar menyembuhkan lukanya sendiri.
-Deja Vu Kedua-
Ia memelukku erat seakan tak mau melepaskan barang sekejap. Bisa kurasakan degup jantungnya yang tak beraturan. Sekali lagi jarak akan menguji sejauh mana hati merindu.
-Kursi Tua di Taman Hiburan-
....Mungkin aku harus mengakhirinya, seraya mereguk kopiku yang sudah mendingin. Ternyata butuh waktu beri
Ibu terisak,
“Selamat ulang tahun Ibu…,” ucapku pelan.
“Selamat ulang tahun pernikahan Ibu dan Ayah, maaf kalau kadoku menyakitkan, dan mungkin akan berbekas di pipi Ibu, tapi pasti sakitnya akan segera hilang….” Air mata mulai jatuh dari kedua mataku.
“Rasa sakit ditinggal Ayah pun begitu, Bu. Saat Ibu menerimanya pasti sakitnya akan segera hilang….”
Perlahan kudekati Ibu dan kuraih bahunya, meraih semua kenangannya untuk kami isakkan bersama.
Maka hari ini ketika kulihat Ibu menangis, a