Kategori Kumpulan Cerpen
Warna-warni selalu berbicara, ia selalu mewarni hidup ini bagai sinar pelangi. Antara nilai kehidupan, harapan hidup, kasih sayang selalu bersama dengan warna-warni ini selalu terukir. Ada warna makna kehidupan, makna harapan, makna arti cinta. Ya, warna-warni ini tak pernah memilah-milih diri. Ia mendengar, ia melihat, dan ia tafsiri semua itu. Di jalan bumi ini. Di hidup insani.
Seribu kisah terekam dalam satu lapisan yang melengkung luas. Tentang duka, luka, dan sepi. Dan jika lapisan itu adalah langit, izinkan aku menjadi samudranya. Agar lengan kecilku dapat dengan mudah menggapainya di ujung pandang.
Sadness of Falls
Jika saja aku bisa memilih pada siapa aku akan jatuh cinta, tentu aku takkan memilihmu. Sebab mencintaimu ibarat memaksakan salju tatkala hujan tiba. Menyenangkan untukku, namun tidak bagi yang lain.
Warm Winter
“Lihat lebih jauh, betapa ia mencintaimu. Saat hatinya bergemuruh, juga berdenyut menyaksikan kepergianmu. Berilah dia toleransi, Nai.”
“Cinta tak bisa dipaksakan.”
“Lucu sekali karena kenyataannya adalah kau memaksakan cintamu berpindah hati ketika sebuah nama masih terukir jelas disana.”
Memuat berbagai kisah islami dan inspirasi para tokoh dalam mencari hidayah. Diantaranya ketegaran seorang muslimah dalam melawan penyakitnya,datangnya hidayah dari sahabat,datangnya hidayah untuk berhijab serta berbagai kisah lainnya
Semua hal hebat dimulai dari sebuah mimpi. Orang hebat dan para idola yang dikenali dunia memulai perjuangan dari keberanian memeluk mimpi. Fotografer, seorang anak pedalaman yang meraih bintangnya, gadis berkekurangan fisik yang pantang menyerah, sampai pegawai kantor yang tidak ingin hidup membosankan kami ceritakan disini. Kami percaya semua diawali dengan mimpi dan langkah yang pasti, walau selalu ada badai menghadang.
Goresan tinta tentang kehidupan sehari-hari
menyelipkan catatan remaja Kalimantan Timur untuk pemuda Indonesia
Berbingkai suara hati untuk para malaikat
Ditaburi berbagai kisah dari tepian Mahakam
Perjalanan cinta sungguh sulit diterka. Berhenti di suatu titik. Tiap titik yang penuh warna. Terkadang di luar logika, bahkan sanggup mengetarkan rasa. Kisah cinta yang bertujuan sama: hidup, bahagia dan mati berselimutkan cinta di hati, namun ada yang tak terduga. Menghalangi cinta. Pengkhianatan tak bertepi. Benci yang keji. Akankah cinta mampu tegak berdiri dengan keyakinan yang berasal dari nurani?
Sebab kala cinta memanggil ikutilah jalannya, meski jalan cinta terjal, berliku dan mendamparkan ke titik nadir.
Jatuh Cinta, Kasmaran, Pengharapan atau Kekecewaan, adalah beragam rasa yang kerap mewarnai hidup, dan beragam rasa itu pula yang mewarnai cerita-cerita dalam buku ini.
Dengan kemampuan bertuturnya, Bona Ventura mampu merangkai berbagai rasa dan emosi itu menjadi sebuah kumpulan cerpen yang menarik dalam buku ini.
(Ira Lathief, Penulis 15 buku, termasuk Normal is Boring, Do What You Love, Love What You Do)
Cerita mengalir cepat namun tidak tergesa-gesa dalam menuntaskannya. Menyentuh hati, kaya rasa dan imajinasinya. Ringan dan sesuai untuk melepas penat dan sangat memanjakan pikiran Anda.
(Desiree, Fasilitator Nasional Pendidikan; Penulis buku karakter anak)
Sidang hendak berakhir, tetapi tertahan oleh ucapan Dr. Amir. “Coba sodara lihat di nomor……….” Dr Amir seperti sengaja memancing rasa penasaranku. Sesaat aku merasa bingung juga dengan maksud dari beliau, hingga kemudian aku teringat akan imajiku beberapa waktu lalu sebelum sidang. “Hah??? Aduhh…pliiss jangann….jangan dibahas yang itu….” Harapku dalam hati.
“Tiga belas……” tegas Dr Amir.
“Jiaaaahhhhhh…..” responku.
“Coba kamu baca…..” Dr Amir kembali menegaskan, dan aku tak bisa mengelak.
“Pake microphone nya…..” kata Dr Amir lagi. Hah??? Masa pake Mic sih?? Kan nanti terdengar ke ruang tunggu, didengarkan oleh peserta yang lain. Dan akhirnya tanganku meraih microphone, mulutku terbuka dan berkata…..
Ada apa sebenarnya dengan nomor tiga belas dalam cerita tersebut?
Sebegitu pentingkah? Atau justru bermasalah?Akankah angka 13 menjadi angka sial dalam persidangan itu?
Temukan cerita selengkapnya dalam salah satu cerpen di buku ini.
Nikmati juga alur-alur menarik yang disuguhkan dalam cerpen lainnya.
Cewek tomboy yang kerap dipanggil Gy. Ia bekerja sebagai editor di perusahaan penerbit di Kota Malang. Pagi itu, di tempatnya bekerja kedatangan karyawan baru, temannya mengenalkan namanya Yuda Prasetya, Yuda Prasetya, nama itu terlalu mirip dengan orang yang dulu ia kenal di masa lalu. Mungkinkah itu Yuda yang selama ini masih dipikirkannya?
Yuda yang sudah sampai di meja kerjanya. Mengambil beberapa obat di laci mejanya dan segera meminumnya. Ia tidak bisa terus-terusan membuang waktunya seperti ini. Ia harus segera mengajak Audy berbicara dan menjelaskan kesalahpahaman yang selama ini terjadi.
Apakah seseorang yang dimaksud Audy adalah orang yang sama dengan seseorang yang pernah dikenalnya dimasa lalu? Masih ada kesempatan atau penyesalan bagi cerita masa lalu Audy.
Di suatu senja yang menua, ketika Ujang dan Usep bermain bola di bawah derasnya guyuran hujan, tanpa mereka sadari ada sesosok mahluk bertubuh jangkung dan berpayung hitam datang mendekati mereka. Tidak lama setelah itu terdengar suara petir menggelegar, dibarengi kilatan memanjang dari langit menyambar sebuah saung di pinggiran desa hingga hangus terbakar. Setelah kejadian itu, penduduk Majalengka gempar karena Ujang dan Usep didapati menghilang tanpa jejak. Seorang saksi mata mengatakan bahwa mereka sudah diculik oleh Jurig Payung (Hantu Payung).
Seluruh warga dikerahkan untuk mencari keberadaan Ujang dan Usep, namun kedua bocah itu benar-benar raib, entah di mana keduanya berada. Maka sejak saat itu, seluruh anak di Majalengka tidak berani keluar rumah kala hujan turun. Mereka takut diculik oleh Jurig Payung. Jurig Payung menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar anak-anak di Majalengka.
Tapi benarkah Ujang dan Usep diculik oleh Jurig Payung?
Di tengah kehidupan yang kian keras, penuh dengan kezaliman dan serba hedonis, cerpen-cerpen dalam buku ini sangat bagus untuk dibaca. Disamping sarat dengan sindiran akan fenomena buruk di atas, cerita-ceritanya sangat menyentuh jiwa, menghidupkan perasaan, membangun empati, dan melembutkan hati. ( K.H M. Syamlan, Penulis dan Tokoh Agama Bengkulu, Pembina FLP Wilayah Bengkulu )
Sebuah konstraksi dari kegelisahan rasa kembali dicetuskan oleh kawan-kawan yang tergabung dalam Forum Lingkar Pena (FLP) Bengkulu mengawali perjalanan tahun 2013, yaitu dengan dilahirkannya sebuah antologi cerpen yang diberi judul : SEBUAH KISAH DARI BENGKULU. Antologi cerpen yang syarat dengan nuansa kelokalan ini menandakan perasaan serta kesadaran yang mendalam tentang pentingnya arti sebuah kultuurgebundenheid (latar belakang kebudayaan) maupun zeitgebundenheid (latar belakang jiwa- semangat zaman) dari para penulisnya. (Agus Setiyanto, Dosen dan Sejarahwan Bengkulu , Pembina FLP Wilayah Bengkulu )
Khasanah budaya dan kehidupan masyarakat Bengkulu begitu beragam. Melalui kumpulan cerpen ini, para penulis berhasil mengangkat kembali budaya dan sisi kehidupan yang ada. Semoga kumcer ini bisa menjadi pemicu bagi kita semua untuk terus menghidupkan budaya dan kepedulian di sekitar kita. (M. Firdaus, SP MM. Wartawan Senior Bengkulu , Pembina FLP Wilayah Bengkulu )
Membaca tulisan-tulisan karya sastra berupa Antologi Cerpen Sebait Kisah Dari Bengkulu ini memunculkan secercah harapan bahwa negeri ini terkhusus provinsi Bengkulu masih memiliki harapan untuk memiliki generasi-genarasi yang terbaik ,
Arie Rachmawati is a talented author who knows how to tell a compelling story. “Cinta Sebatas Angan” is a moving story of love that crosses the boundaries of culture and distance. Arie writes with skill and sensitivity which captures both the mind and the heart. (Max Ridgway, musician/gitaris)
Buku ini berisi pemikiran sederhana mengenai konsep sebuah keluarga, kisah cinta remaja, dan hak laki-laki untuk menangis.
Buku ini adalah kumpulan cerita pendek kolaborasi 2 penulis Imam Dairoby Mashur dan Pipih Purbaningrat.
Kumpulan Cerita pendek anak-anak ini terdiri dari 9 buah cerita pendek yang bercerita tentang keseharian anak-anak yang ceria. Dituturkan dengan bahasa yang sederhana tetapi sarat dengan makna.
Tokoh seperti Icha, Dendy, Kiki, Putri dan lain-lainnya dalam buku ini semoga bisa menginspirasi anak-anak yang lain untuk mengasihi sesama dan makhluk hidup lainnya.
Bagaimana Icha bersahabat dengan bunga mawarnya, bagaimana dendy melantunkan adzan pertamanya, juga kiki yang bersikap jujur serta ada putrid yang berjuang untuk menghidupi dirinya.
Anak-anak adalah sumber inspirasi dan anak-anak juga adalah sumber keceriaan.
Tak ada perubahan tiap musim semi
Sakuramu tetap berguguran
Aku sudah kembali
Mengingat tarian-tarian Sakuramu
Yang bersama semilir angin menyentuh
Guguran Sakuramu seperti mengirimkan nadanya
Yang membawaku terbang ke angkasa
Bersamamu
Hingga menelanjangi seluruh batin kita
Segala bentuk kasih dan pengorbanan yang diberi tak mampu meluluhkan hati. Kebahagiaan yang diimpikan tak terwujud dalam nyata. Namun dengan niat, kesabaran, dan keikhlasan hati, mereka tetap bertahan dalam kesetiaan. Ingin tahu bagaimana ketulusan, kesabaran, dan kesetiaan mereka? Silakan temukan di buku ini, Cinta Tak Sampai.
... Handi semakin yakin bahwa ia masih memiliki tempat di sebuah rumah di kota tua ini. Kepergian Ranti tak turut mencabutnya dari keterikatan dengan Alif dan Dio. Seperti janjinya dulu kepada Ranti, bahwa ia akan menjaga Alif dan Dio sepanjang umurnya.
... bahwa tanpa kehadiran Ranti pun dua pemuda yatim piatu itu tetap menjadi anak-anaknya. Merekalah yang mengabadikan jejak kenangan cinta kasih antara dirinya dengan Ranti di kota itu. Kenangan itu pula yang mengawal janjinya untuk selalu setia menjaga Alif dan Dio mengarungi hari hingga saatnya ia pergi menyusul Ranti ke rumah abadi.
“Aku suka ceritanya, sederhana tapi menyentuh, apalagi ini cerita tentang ibu.”
Meyda Sefira
Artis, Pemeran ”Husna” dalam Film Ketika Cinta Bertasbih
***
Maka, tak jadi soal jika sesuatu yang ‘sublim’ akan hadir pada karya-karya yang mampu menikahkan dirinya dengan ibu penuh cinta, seperti dalam buku ini, setiap bulu kuduk akan berdiri memberi hormat kepada makna-makna yang merujuk kata ibu, sebab dari sanalah ia yang hanya dianggap ada di saat-saat merinding pun, dilahirkan.
Sobih Adnan
Penikmat puisi dan cerpen, aktif di Komunitas Seniman Santri (KSS)
***
Dialah, Ibu….
Tidak ada sutera yang begitu lembut seperti belaian Ibu. Tidak ada tempat ternyaman selain pangkuan dan pelukan Ibu. Tak ada bunga yang lebih cantik selain senyuman dan kebahagiaan Ibu. Kasih sayang, kepedulian dan cintanya yang tanpa batas menginspirasi para penulis untuk menuangkannya dalam sebuah karya. Antologi Cerpen berpadu dengan puisi-puisi indah membuat buku ini layak menjadi bacaan inspiratif untuk semua kalangan.
...
Sisi unik seorang Ibu dituangkan secara detail. Semuanya terangkum dan disajikan secara apik dalam buku antologi ini.
Semoga buku ini dapat menjadi inspirasi bagi kita, insan- insan yang mencintai Ibu, dengan segala kesempurnaan mereka.
Salam
Pena Emas.
Bumi Gora itu Indonesia Juga Kawan!
Banyak orang berkata-kata, tapi tak memiliki makna.
Abu ‘Amr Al Jahizh berkata, komposisi terbaik adalah bila makna dikandung oleh kata-kata sepenuhnya. Anda akan terkesima membaca Keris Lombok, Parafu, Duka Tambora, atau Balada Minyak Lala, juga yang lainnya.
Lihatlah Indonesia dari bumi yang lain. Indonesia bukan hanya Jawa dan Bali, bukan hanya Sumatera dan Kalimantan. Gora, menyimpan kekayaan sejarah, filosofi, sastra, dan budaya. Bukan hanya pujian kosong bahwa pembaca akan terpana membaca bait-bait budaya Bumi Gora yang tidak akan ditemukan di bumi Indonesia yang lain.
Jadi, siapkah Anda berkelana bersama saya, menyelami bagaimana ending mengejutkan dari para penulis ini?
Sinta Yudisia (Penulis Berdarah Sasak),
Penulis Novel Best Seller The Road to The Empire I & II
Tukang Tutur
SUCIPTE JAMUHUR
ALIMIN SAMAWA
ASLUL KHITAN
PARLINA WI
AKHI DIRMAN AL-AMIN
MUTIA PUTRI
FAQIH ADZ-DZAKY
YUSDIANAH
CITRA MAY
Kita sering menghitung berapa banyak orang menyakiti kita dan meninggalkan kita, tetapi kita tak pernah menghitung berapa banyak kita telah meninggalkan Tuhan dan Tuhan tak sekali pun meninggalkan kita. Dalam buku ini terangkum beberapa kisah tentang bertahan dalam kesabaran seorang lelaki. Sabar laksana kepompong sebelum menjadi kupu-kupu yang indah. Sabar seperti pohon pinus yang bertahan di musim salju, untuk menebar harum di musim semi.
Rasanya tidak adil hidupku bila sakitku mengalahkan semua titik yang seharusnya lebih berarti untuk kulangkahi... banyak hal yang membuatku sakit, namun akan membuat banyak hal di hidupku menjadi kuat.