Pekik merdeka, hanya lesap nan lekas memuai jika itu cuma lolongan sejengkal dari tenggorokan, sebatas getaran pita suara. Pekik merdeka mengabadi Pekik merdeka, hanya lesap nan lekas memuai jika itu cuma lolongan sejengkal dari tenggorokan, sebatas getaran pita suara. Pekik merdeka mengabadi sepanjang sejarah bangsa ini berumur jika disadurkan dalam kata-kata yang tercetak resik di lembaran-lembaran buku. Inilah sejarah “merdeka” yang paling asali, meneroka belantara hutan modernisasi yang mencabut jati diri anak negeri oleh pengaruh “hitam” budaya impor.

Lepas jati diri jauh lebih berbahaya ketimbang serbuan kendaraan lapis baja musuh. Kepribadian nasionalismenya terkubur dalam hedonisme budaya pop yang melacuri harga diri dan marwah sebagai generasi pelanjut estafet bangsa ke depan. Menumbuhkan kembali semangat nasionalisme dalam untaian kata-kata menggelegar dan membara berwujud puisi. Harapan ke depannya, kian tebal rasa kebangsaan generasi muda sebagai bentuk semangat kepahlawanan yang cinta negara dan tanah air. Buku puisi ini adalah pelepas dahaga pembangkit semangat kebangsaan.