Merpati terlihat cantik dan indah saat berterbangan mengangkasa, mengepakkan sayapnya mengelilingi hamparan bumi. Lalu bagaimana jika salah satu sayap dari merpati itu terluka? Apakah ia tetap bisa terbang? Mungkin bisa hanya dengan menahan kesakitan tapi bagaimanapun keadaannya, seekor burung tetaplah akan lebih nyaman jika ia terus terbang meski hujan dan panas menggodanya. 

 

Buku ini menceritakan sepotong kisah yang diukir oleh seseorang yang merasa kasih sayang Allah tidak pernah terhenti untuknya meski ia harus berdiri dengan kasih sayang orang tua yang terpisah. Satu kuncinya, yakni bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat itu. Kekurangan tak menjadikan seseorang harus terhenti dan mati dalam kreativitas, karena kesuksesan tidak hanya dilihat dari latar belakang keluarganya. Rida Allah pun bukan hanya milik orang kaya saja, melainkan keimananlah sebagai penentunya. Dalam buku ini terdapat banyak ukiran cinta, cinta kepada keluarga yang mampu membangunkan anak untuk melihat kembali wajah orang tuanya dengan ketulusan. Cinta kepada seorang teman, sahabat, guru. Ada pula ukiran cinta tentang bagaimana caranya kita harus selalu berhusnuzan pada sekitar. Penulis sedikit mengukir cinta yang terpendam dan menjadikan doa sebagai ekspresi rindunya untuk yang dicinta. Biarkan Allah yang menjaga cinta itu, agar tak kecewa jika tak bersama dan syukur saat bersama dengan fondasi keimanan.