Kategori Kumpulan Puisi
You(s) is a collection of poetry and quotes about relationship. It consists of four main chapters, The Sun, The Silence, The Relic and The Antarctic. Each of them tells the experience of different relationships in different circumstances. It gives the reader the rush of mixed feelings due to the amount of person she engaged to. It is written in a way that any feeling could be translated into words so other than her could relate to it and understand. This book is also completed with some illustra
Seorang kekasih yang menyimpan cintanya sebaik penjagaan yang terawat hanya untuk Pengendali yang menjadi rinduan.
SINOPSIS
Setiap orang pasti pernah memiliki rasa untuk diungkapkan. Berusaha mencurahkan segala isi relung dan jiwa yang terkadang berkecamuk dalam hati lewat cara tersendiri. Bahkan, jika tak tersalurkan, rasa yang kian menggumpal itu akan senantiasa membuat sesak diri, serta mengubahnya menjadi beban hidup yang berkepanjangan.
Maka itu, inilah persembahan dari karya pena putra-putri bangsa Indonesia. Sebuah karya muda-mudi SMA Adzkia Islamic School, Daarut Tauhid, Jakarta. Lembaga pendidikan dalam asuhan K.H. Abdullah Gymnastiar atau sapaan akrabnya ialah Aagym ini memiliki karya bertajuk Larik-Larik Asa, berisi kumpulan puisi tentang rasa penuh harapan. Sebuah asa yang terpendam, sebuah asa yang tak terucap, sebuah asa yang tersirat dalam guratan-guratan pena dengan kiasan kata-kata yang dapat merengkuh para hati insani, dibuat sebagai wadah bagi siapapapun yang tidak dapat mengungkapkan dengan kata. Antologi ini menggambarkan manusia dengan berbagai harapan tanpa batas, mengajak pembaca untuk tenggelam dalam naungan rasa yang telah terjadi pada kehidupan si penulis, serta telah diparafrasakan ke dalam bentuk puisi yang unik dan indah.
Puisi bukan hanya tentang pilihan kata yang bermajas dengan gaya-gaya bahasa yang berkias, akan tetapi puisi pun merupakan sebuah karya yang mampu menyentuh perasaan pembaca melalui pengungkapan isi hati meskipun dengan susunan yang sederhana. Dengan begitu, di antologi inilah pesan-pesan tersebut disampaikan. Pembaca akan dibawa dengan karakter puisi yang berfokus pada permainan kata, atau di sisi lain pada kepuitisan klausa, bahkan pembaca pun akan diajak bertualang pada kehidupan penulis yang dituangkan dalam bentuk puisi.
Antologi puisi Larik-Larik Asa ini dapat mewakili dan menginspirasi pembaca yang candu akan harap tak terucap. Asa akan hadir dalam rasa, pun sebuah rasa tidak akan hadir tanpa asa. Larik-Larik Asa bukan sekedar karya sastra puisi, tapi pun, sebagai perjalanan hidup anak manusia dengan jutaan harap tak terhingga.
Love Lost adalah sebuah buku kumpulan puisi, prosa, cerita pendek, dan quotes yang ditulis selama sepuluh tahun, dari 2008 hingga 2018. Masing-masing tulisan dalam Love Lost—didampingi foto-foto dan ilustrasi—dapat berdiri sendiri tetapi memiliki benang merah yang menjadi sebuah kesatuan. Buku ini menceritakan perjalanan cinta sepasang anak remaja beranjak dewasa yang harus kandas di tengah jalan karena dibenturkan dengan hubungan jarak jauh. Pada akhirnya, Love Lost mengisahkan cerita seorang p
Futuristik
laiknya perjalanan sempurna dan kembali --memesan tiket tamasya
gairah si bodoh
yang kepala sibuk menerka
Adam dan Hawa turun dari langit utara!
mimpi mengalah
tahu si tuan terlena
Buku ini adalah kumpulan puisi tentang bagaimana seseorang melewati masalah dalam hidupnya. Masalah-masalah yang dibahas dalam buku ini, yaitu cinta khususnya cinta terhadap diri sendiri, kebebasan, relasi dengan Tuhan, dan sesama juga masalah-masalah lain yang tidak sempat saya sebutkan di sini. Masalah-masalah tersebut dibahas dalam tiga bab, yaitu kelam, menuju, dan terang di mana ketiga bab ini melambangkan bagaimana seseorang melewati masalah di hidupnya mulai dari ketika ia mendapat masala
KASIH
(Yang Hakiki)
Kasih ....
Dalam duduk simpuhku
Ku terpaku pada keagungan-Mu
Gelombang laut yang menghantam
Membinasakan ... meluluhlantakkan ... semua yang ada
Dalam sekejap mata
Semua rata
Embusan angin panas menghempas
Membakar semua yang dilaluinya
Bara panas membara membahana
Menghanguskan makhluk persada
Semua tunduk patuh pada firman-Mu, Kasihku
Desember 2016
Antologi puisi ini berisi kumpulan puisi penulis berdasarkan pengalaman hidup pribadi. Pahit getir, manis, duka lara, sukacita, perjalanan hidup, angan-angan, dan harapan tertuang dalam rangkaian kata dan kalimat yang penuh makna.
Puisi-puisi dalam antologi Lelaki Pemanggul Puisi ini adalah sekumpulan karya terbaik dalam rentang 2011–2017 dan sebagian telah dimuat dalam rubrik sastra koran terbitan Jakarta, Surabaya, Semarang , Jambi, dan Banjarmasin. Antologi puisi ini untuk menandai empat puluh tahun lebih penyairnya berkiprah dalam khazanah sastra Indonesia. Puisi-puisi yang termuat kebanyakan adalah jenis puisi kamar dengan pilihan diksi segar. Puisi kamar lazimnya lebih nikmat dibaca dalam kamar untuk kemudian direnu
Lihatlah betapa sempurnanya alam raya
Laut,gunung dan langit biru menyapa
Kepak sayap kupu-kupu merah jingga
Hinggap diatas kuntum bunga dahlia
Aroma melati semerbak terbawa udara
Kicau kenari riang penuh canda
Oh, indahnya dunia
Maka nikmat mana yang kan kudusta
Sementara anugerah-Nya tak henti tercipta
Tatkala pagi buta menyapa
Dalam keheningan jiwa
Kutembangkan dzikir penuh cinta
Kupanjatkan pundi-pundi do'a
Untuk-Mu sang maha cinta
(Cuplikan Puisi Bahagia)
Rabb,
masih pantaskah diri ini meminta
lewat seuntai doa yang dipanjatkan
bersama larutan dosa yang terus mengalir
masihkah pintu ampunan itu terbuka
bagi hamba yang selalu ingkar dari jalan-Mu
dengan diri hamba yang rendah ini
memohon pada-Mu Rabb
Buku ini merupakan kumpulan puisi yang bercerita tentang luka. Setiap orang pernah merasakan luka, dan buku kumpulan puisi dapat mewakili perasaan luka setiap orang dari berbagai sudut pandang
Rindu yang selalu menitik di tepi hati. Cinta yang basah oleh tetes embun kasihmu.
Apa lagi yang aku cari dalam hidup ini, selain kepasrahan dalam genggaman asmara.
Kamu boleh jadi percaya pada semua hal dan segala yang menerimamu atau yang tidak. Namun, ada kalanya kamu sendirian dan tiada habis-habisnya mengutuk nasib buruk. Suatu hari kamu terbangun, lalu menatap ke dalam cermin. Kamu merasa terpencil. Kecil. Namun, Tuhan terus memandangmu, terus memberimu hidup. - Puisi "Dalam Cinta" *
Mendadak aku sulit bernapas, kurasa paru-paruku akan rontok, dan aku akan mati sebelum bisa menemukanmu. Aku mencintaimu untuk hal apa pun. Aku mencintaimu hingga rasany
Salam literasi! Buku Merangkai Kata Meniti Asa (105 Unsur Kimia) dalam Gerakan Literasi Sekolah merupakan produk literasi membaca, menulis, dan sains peserta didik kelas 12 IPA SMA Xaverius 1 Kota Jambi tahun ajaran 2016–2017 di bawah bimbingan Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan, S.Si, M.Pd. sekaligus editor. Buku ini berisi deskripsi, sifat, dan kegunaan 105 unsur kimia di tabel SPU yang ditulis dalam bentuk puisi sehingga menghasilkan tulisan ilmiah yang indah sekaligus mencerminkan nilai-nilai kara
Lihat buku ini karya sahabat CSC sarat imajinasi dan kreativitas. Baca puisi ini, karya Tantangan Satu Malam, menambah pengetahuan penulis muda.
Mari sebarkan virus literasi, banyak membaca untuk menulis, menulis untuk menciptakan keabadian. Dalam buku ini, 54 sahabat CSC, telah menuangkan karya imajinasi dan kreativitasnya. Walau jauh dari kesempurnaan, buku ini terbit sebagai buah dari kerinduan Cemara Scout Community (Pramuka SMA Negeri 1 Maniangpajo) dan Civil Society Community dalam menumb
HUJAN …… Setiap rintik-rintiknya, Setiap tetes yang turun, Setiap petir yang menyambar, Setiap dingin yang menusuk, Setiap aroma tanah yang memukau, dan setiap gelap yang mengiringi, selalu menciptakan kerinduan.
BUKU ini terbit sebagai buah dari kerinduan Cemara Scout Community (Pramuka SMA Negeri 1 Maniangpajo) dan Civil Society Community dalam menumbuhkan semangat literasi bagi generasi muda.
HASILNYA …… 59 Karya dari 53 Penulis bersatu dalam buku yang sederhana ini walau jauh dari indah dan sempurna. Bukankah puisi merupakan bahasa qalbu, curahan sanubari dari relung jiwa yang terdalam. Ia menjadi teman di kala sepi, menjadi kekasih di kala rindu, menjadi setetes embun di kala dahaga.
SAJAK-sajak puisi ini datang dari hati, dan sesuatu yang datang dari hati, maka hati pulalah yang akan menerimanya. Puisi sederhana sebagai curahan jiwa ini telah tercurah mengiringi pena yang menari menuliskan bait demi bait di dalamnya
Awan dan langit symbol universal alam raya. Membaca sajak-sajakmu. Aku merasa membaca alam dimana kita bersama hidup di dalamnya. Di sana ada keluargamu. Di sini ada keluargaku. Di sana ada alammu. Di sini ada alamku. Tak ada perbedaan apapun.
Waktu katanya. Sesungguhnya berlaku tetap pada sistem putarannya. Memandang langit luas dari ketinggian terasa semakin dekat keberadaan kita. Di ada tiada dan sebaliknya.
Taufan S. Chandranegara
"Melankolia kini, adalah tentang kematian bukan lagi penantian bukan juga kerinduan."
“Tuhan, Kita, Kamu, dan Kata” merupakan kumpulan puisi Mardiana Kappara yang berasal dari Jendelasastra.com yang ditulis sejak 2011 hingga 2016. Sederhana dan lugas merupakan ciri dari puisi-puisi Mardiana Kappara. Walaupun terkesan memberontak dari cara kepenulisan puisi pada umumnya, Mardiana Kappara berusaha memotret sekelilingnya dengan kata-kata yang diharapkan lebih mudah dipahami.
Bunda pasti selalu cemas
Takut aku terjatuh di laut tak bernama
atau ditangkap penyihir jahat dari utara
Dunia begitu luas
Kejadian begitu banyaknya
Aku bukan siapa-siapa
”Bunda, itukah benua Afrika?”