slogan leutika prio

Kategori Kumpulan Puisi

141. Ramadhan dan Daun Kenangan

Ramadhan dan Daun KenanganRamadhan… Nama bulan yang tentu tidak asing lagi terdengar di telinga masyarakat. Walau telah sering melintas di telinga masyarakat, ia ibarat sosok wanita idaman yang sangat rupawan. Bak seorang bidadari yang membawa berjuta keindahan di tengah panasnya pergolakan bumi. Bak seorang teman lama yang sangat dinantikan kedatangannya. Di tengah kerinduan kita terhadap bulan ini, antologi puisi “Ramadhan dan Daun Kenangan” ini hadir, menemani kerinduan para pembaca. Bak oase di tengah gurun sahara, puisi-puisi ini mengalir. Bak rentetan selongsong peluru rangkaian kata demi kata tersusun. Membuat hati ini semakin rindu dan terus merindukan bulan yang agung ini. Kami persembahkan antologi puisi “Ramadhan dan Daun Kenangan” ke hadapan para pembaca, dan selamat menikmati indahnya lambaian kata-kata yang terukir didalam tiap barisnya.

142. TILAS WAKTU

TILAS WAKTUBuku antologi puisi Tilas Waktu memuat beberapa puisi yang ditulis oleh penyairnya dalam rentangan waktu antara tahun 1977 sampai sekarang. Buku ini memuat puluhan puisi dengan berbagai variasi tema seperti cinta, kematian, spiritual, filsafat hidup.

143. KETIKA HATI BERKATA

KETIKA HATI BERKATADari kisah-kisah asmara penulis sendiri dan juga kisah asmara teman-teman penulis, yang kemudian penulis tuangkan dalam sebuah puisi.

144. Merangkai Tiram

Merangkai TiramSebuah kumpulan puisi sarat makna yang sayang jika dilewatkan. . .

145. Senandung Subuh

Senandung SubuhDalam berbagai kitab telah dibahas bagaimana indah dan dahsyatnya Allah menciptakan waktu subuh yang penuh berkah. Sekaligus sebagai cobaan bagi orang-orang yang beriman. Sajak dan buku ini hanya mengais sedikit dari ketakjuban saya pada waktu subuh.

146. Mengajakmu Bermain Layang-Layang

Mengajakmu Bermain Layang-LayangMengajakmu Bermain Layang-layang “… membuat saya teringat banyak hal dan pada akhirnya kembali merenungkan “hakikat” jalan.

147. Romansa 36 (Kumpulan Puisi Harian On Line Kabari Indonesia)

Romansa 36 (Kumpulan Puisi Harian On Line Kabari Indonesia)Semua coretan ini dimuat dalam harian online Kabari Indonesia, berharap ada asa, harapan, dan semangat mengalir di antara rangkaian kata seorang aku, ibu, istri yang meyakini proses dan perjuangan.

148. Suhuf-suhuf Kenangan

Suhuf-suhuf KenanganAntologi “SUHUF-SUHUF KENANGAN” merupakan sentuhan manis, sebagai penulis mereka mampu menorehkan tautan waktu masa lalunya menikam seolah menagih kesuksesan dan arti motivasi yang meluap tak terbendung, perjuangan tiada henti-henti menjadi selimut bagi muda-mudi bangsa yang berburu makna dan kata. Perkembangan ini merupakan salah satu faktor dalam perubahan pemikiran serta lahirnya sebuah karya dalam kesehariannya.

149. Justin Bieber My Idol

Justin Bieber My IdolSebuah persembahan dari para fans untuk sang idola.

150. Ketika Aku Berjalan

Ketika Aku BerjalanAntologi Puisi “Ketika Aku Berjalan” hanya ingin membuktikan bahwa kami “kunang-kunang” masih akan terus berproses, tumbuh dan berkarya lewat kata sebagai pemanis perasaan yang peka. Tabik !

151. Senandung Cinta Untuk Bunda

Senandung Cinta Untuk BundaAyo…. Saatnya kita mulai menjelajah taman surga kehidupan yang punya banyak hal menarik dengan gelayut manjanya untuk diterjemahkan. Ingin ikut menerjemahkan rasa? Baca buku ini, semoga kemudian anda terinspirasi.

152. Senyum Bulan Desember

Senyum Bulan DesemberSenyum Bulan Desember adalah mutiara kata tentang berbagai romantika kehidupan. Selalu, senyum memberi semangat baru!

153. Munajat Sesayat Doa

Munajat Sesayat DoaBagi Anda para pecinta puisi, membaca sebuah antologi puisi mungkin sudah berkali-kali Anda lakukan. Namun sudahkah antologi puisi yang Anda baca tersebut memiliki keunikan seperti yang ada pada antologi “Munajat Sesayat Doa”??? Munajat Sesayat Doa merupakan kumpulan puisi penggugah jiwa. Sastra tak selamanya berkecimpung dalam dunia abu-abu, namun sastra juga mampu memberi setetes pencerahan bagi jiwa-jiwa para penikmatnya. Munajat Sesayat Doa merupakan antologi puisi berisi karya pemenang lomba puisi Forum Tinta Dakwah FLP Riau yang dilaksanakan secara online dengan memanfaatkan fasilitas facebook. Ditulis dalam bentuk puisi-puisi yang ringkas dan padat, namun bukan berarti mengenyampingkan kekohan dan kekuatan makna bahasa para penyair. Puisi-puisi di dalam Munajat Sesayat Doa merupakan bahasa-bahasa kejujuran dari seorang penyair selaku hamba Tuhan kepada Sang Pencipta. Kejujuran kondisi diri sekaligus ungkapan cinta patah-patah yang terlahir dari jiwa penyair.

154. La Rue Perdue

La Rue PerdueKumpulan sajak 4 musim, sajak-sajak pendek yang ringan, tak melambung, mudah dimengerti, realis sekaligus indah karena berlatar belakang nuansa alam musim yang berbeda...


Sebelumnnya [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] Selanjutnya
Leutika Leutika