Kategori Komunikasi
Kehidupan berdemokrasi di suatu negara salah satunya ditentukan oleh seberapa besar partisipasi polotik dari masyarakatnya. Sebuah partidipasi akan Nampak ketika masyarakat ikut serta secara aktif dalam kehidupan berpolitik. Contoh kecil saja saat pemilihan presiden, kepala daerah, atau saat memilih wakil rakyat yang akan duduk di kursi parlemen, baik di pusat maupun pemerintah.
Dalam proses berdemokrasi tadi, terdapat kelompok masyarakat yang memiliki kekuatan dalam tingkat partisipasi politik. Salah satu kelompok masyarakat yang memiliki kekuatan itu adalah Generasi Milenial, dimana mereka adalah warga negara Indonesia yang berada di rentang usia 21-46 tahun. Bahkan menurut penelitian 80 persen lebih gerenasi milenial telah “terpapar” internet.
Apa yang membuat mereka tergantung? Bagaimana mengatasi dampak buruk internet? Apa yang harus dilakukan orang tua? Juga, apa yang wajib dilakukan lembaga pendidikan? Buku ini mengeksplorasi jawabannya.
Dewasa ini kita hidup pada era di mana segala aspek dalam kehidupan sudah mengalami pembaruan dan kecanggihan. Era itu dinamakan Revolusi Industri. Di negara Indonesia sendiri sudah menginjak fase Revolusi Industri keempat, perubahan industri yang lebih maju terutama di bidang teknologi yang dikenal orang dengan “kecerdasan buatan” ini sangat membawa pengaruh besar bagi kehidupan manusia.
Hal paling mendasar adalah ketika segala hal sudah beralih pada digitalisasi. Tentu hal tersebut membawa dampak sekaligus perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat Revolusi Industri 4.0. Kehadiran media massa dinilai sebagai kiblat masyarakat untuk mengalami proses revolusi digitalisasi. Namun, juga menjadi hal yang fatal jika media massa tidak bisa beradaptasi senada dengan perubahan yang ada.
Dalam buku ini, dikupas mendalam mengenai segala aspek perubahan dari revolusi industri tersebut dan bagaimana kita sebagai masyarakat mengambil tindakan yang bijak agar tidak salah kaprah dalam menanggapi situasi yang serba digital. Buku ini merupakan kumpulan hasil riset mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM dalam bentuk tulisan ilmiah populer.
Dengan berjalannya era digitalisasi ini media sangat berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia. Dimana saat ini media sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam menjalani aktivitas dan interaksi sosialnya. Banyak dampak yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut, baik dalam hal positif maupun negatif, sesekali media mengangkat derajat manusia namun juga sebaliknya. Selain dampak postif dan negatif. Hal tersebut mengikis budaya lama dan menggantinya dengan budaya baru.
Dari peristiwa dan dampak yang ditimbulkan tersebut tentunya tidak menutup kemungkinan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi adanya cultural lag dan cultural shock di tengah-tengah masyarakat. Dengan begitu, buku ini akan mengulas beberapa sisi mengenai media dan perubahannya di masyarakat. Tanpa kita ketahui perubahan yang ditimbulkan oleh media terhadap budaya yang masih lestari di masyarakat.
Buku berjudul Media Panggung Disintegrasi terbagi atas 6 bagian. Diantaranya Media vs Masyarakat, Masyarakat dan Perubahan Budaya, Media dan Budaya Masa Kini, Media: Ruang Baru Perubahan Masyarakat, Peran Budaya Oleh Media, Media sebagai Kiblat Perubahan Masyarakat. Kumpulan tulisan ini hasil riset mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM dalam tulisan ilmiah populer.
Fungsi utama media adalah untuk menyalurkan informasi yang akurat dan jelas serta mengandung sifat transparan, dan terbuka tanpa ada yang dilebih – lebihkan, dan dikurang – kurangi. Namun semakin berkembangnya jaman media dijadikan sebagai penguat organisasi pada bisnis. Banyak hal yang media telah langgar termasuk keberpihakan ruang media yang dipenuhi dengan subjek kontroversial, kontra demokrasi. Kebebasan dan kemerdekaan yang melanda pers di Indonesia disalah artikan menjadi ruang bebas oleh hak dan kepentingan pribadi para pemilik media, kebebasan kontra tanpa memikirkan kepentingan rakyat. Media yang seharusnya menjadi wadah namun malah menjadi media yang menjatuhkan pihak tertentu. Sehingga rating menjadi unsur utama dalam modal persaingan berbagai media masa kini. Hal tersebut berdampak besar terhadap pola pikir masyarakat dan terlebih yang menjadi korban utama adalah generasi muda yang dikendalikan pihak media yang melakukan keberpihakan, terlebih jika media itu menyampaikan informasi yang diragukan kredibilitasnya.
Buku berjudul Diorama Media terbagi atas 6 bagian. Diantaranya Media vs Masyarakat, Masyarakat dan Perubahan Budaya, Media dan Budaya Masa Kini, dan Media sebagai Kiblat Perubahan Masyarakat. Kumpulan tulisan ini hasil riset mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM dalam tulisan ilmiah populer.
Halo Maya!
Buku ini bukan sekedar kumpulan artikel biasa yang membahas topik itu-itu saja. Halo Maya! merupakan kumpulan keringat, darah, dan tangisan 27 mahasiswa yang dijadikan karya seni luar biasa. Buku ini juga menjadi sebuah capaian tertinggi mereka sebagai seorang mahasiswa. Menulis sebuah buku bukanlah hal yang mudah mereka bayangkan, apalagi untuk keperluan sesama. Setiap tulisan artikelnya dikemas menarik agar mudah dinikmati mereka para pembaca. Bertemakan media sosial dan masyarakat maya, buku ini menjelaskan secara rinci segala seluk beluk di dalamnya.
Era modern adalah masa dimana segala hal berkembang dengan sangat cepat, salah satunya adalah media informasi. Perkembangan media informasi yang dulunya hanya melalui media cetak sekarang berubah menjadi daring. Akurasi waktu kejadian dengan waktu informasi di unggah cuma selang beberapa menit saja. Dengan kecepatan seperti itu, media nyatanya memberikan kemudahan untuk masyarakat dalam memenuhi asupan informasi. Namun untuk beberapa aspek mungkin itu sangat memudahkan, tapi nyatanya masih banyak masyarakat yang kurang memahami media informasi. Banyak masyarakat yang masih termakan informasi-informasi palsu.
Di dalam buku ini akan dijelaskan bagaimana informasi tersebut tersebar di media informasi, terutama di media sosial. Baik itu di media sosial facebook, Twitter, dan masih banyak lagi. Bukan hanya itu, di dalam buku ini juga akan dibahas masalah pentingnya memahami media informasi, baik itu dari pengetahuan dasar sampai tingkat tinggi. Ada juga tulisan yang membahas bagaimana cara mengidentifikasi informasi palsu. Ditulis oleh 28 orang mahasiswa dengan pengalaman yang berbeda-beda menjadikan buku ini lebih menarik, ditambah lagi penulisan yang digunakan juga memakai bahasa yang menarik dan pastinya mudah dipahami.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini, memang terbilang cukup pesat. Bagaimana tidak? Di era modern ini kita telah dimanjakan dengan berbagai macam teknologi yang semakin canggih. Dengan teknologi tersebut dapat memberikan berbagai macam manfaat. Salah satunya, yaitu dalam mencari sebuah informasi atau mencari hiburan. Media kali ini sangat berperan penting di berbagai aspek, baik dalam hal sosial, politik, ekonomi, dan media memiliki andil yang besar.
Masyarakat sendi
Dengan berjalannya era digitalisasi ini media sangat berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia. Saat ini media sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam menjalani aktivitas dan interaksi sosialnya. Banyak dampak yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut, baik dalam hal positif maupun negatif. Sesekali media mengangkat derajat manusia, tetapi juga sebaliknya. Selain dampak postif dan negatif, hal tersebut mengikis budaya lama dan menggantinya dengan budaya baru. Dari peristiwa dan dampak yan
Jika beberapa wartawan dihadapkan pada satu fakta, sudah pasti akan berbeda dalam gaya penulisan beritanya. Itu tidak saja dipengaruhi kecenderungan personal, media di mana dia bekerja, kepentingan, dan nilai pentingnya fakta-fakta itu. Bisa jadi, sebuah fakta ditulis mendalam oleh seorang wartawan lain karena kepentingan medianya berbeda.
Itu pulalah mengapa terhadap fakta yang sama, seorang wartawan berbeda pula dalam jenis penulisan jurnalismenya. Dengan perkembangan teknologi yang kian pesat
Blog sebagai media publikasi sangat erat dengan mahasiswa. Ilmu-ilmu yang didapat di kampus dapat dirangkum dan ditulis sebagai perpustakaan online, membagi ilmu pengetahuan, dan passive income. Tidak hanya itu saja, dengan memiliki blog juga meningkatkan personal branding blogger di internet. Namun, di satu sisi, seringkali blog-blog dengan materi yang bagus disajikan dalam bentuk format penulisan yang berantakan, tampilan blog yang acak-acakan, serta manajemen blog yang tidak dikelola dengan
“Bahasa Inggris untuk Pelaut” ini adalah sebuah buku pelajaran Bahasa Inggris untuk pelaut yang ditulis secara lugas dengan cara kreatif sehingga enak untuk dibaca dan dipelajari. Belajar Bahasa Inggris bukanlah untuk mengejar kesempurnaan, melainkan untuk bagaimana kita dapat berkomunikasi dengan baik. Ingat, you cannot master English language, but English will master you if you use it long enough. Kita harus menjadi tergila-gila dulu dengan English, maka Anda dapat melihat keajaiban di balikny
Linikala (timeline) di Twitter menjadi saksi. Tiap hari ada beragam kisah tersaji. Kisah cinta, canda, galau dan gombal terekam tanpa sembunyi-sembunyi. Tepatlah simbol burung berkicau sebagai perlambang Twitter. Dalam penelitian satwa burung didapati hasil bahwa semakin seekor burung berkicau, semakin ia teridentifikasi sedang stress. Begitupun yang terjadi pada para pemilik akun Twitter. Mereka akan mudah diidentifikasi dengan kicauan (tweet) yang ditampilkan di linikala. Semakin stress atau sedang dilanda masalah, maka pemilik akun semakin lancar berkicau. Kicauan yang berupa kegalauan, keputusasaan dan kecerewatan makin menampilkan karakter pemilik akun.
Kreativitas menjadi kunci untuk berkicau di Twitter. 140 karakter mengkondisikan pemilik akun untuk efektif dalam memproduksi kata. Keterbatasan karakter tersebut bukan lagi menjadi halangan, namun jadi ajang untuk melatih memproduksi kata yang artisitik dan mengandung kadar estetik. Kesederhanaan tampilan di Twitter tak menyurutkan pemilik akun untuk mengeksplorasi beragam peristiwa menjadi kicauan yang terkadang mampu meramaikan jagat maya. Keramaian kicauan tersebut terekam melalui penggunaan tagar (hashtag) yang mampu memancing keriuhan perbincangan.
Kicau-kicauan dalam buku merupakan rekaman dari beragam tema. Tema-tema yang dibungkus dalam beberapa tagar seperti #MuridGokil, #PuisiSenja, #Bait2Malam, #TweetBebas, #PuisiSingkat, #TimelineGue, #3Serangkai, #PercumaPacaran, #AsyiknyaPacaran, #BuatApaBelajar, #BuatApaPutus, #KamuBerubah, #MasihZaman dan #TweetValentine. Tagar-tagar tersebut memancing keriuhan di linikala. Ada yang mulai berkicau dengan panduan tagar-tagar tersebut. Keasyikan berkicau di twitter bagai menghisap candu. Pemilik akun menjadikan linikala ibarat buku harian yang dapat menampung segala keluh kesah kehidupan, namun berhati-hatilah karena your tweet is your tiger.
Selama satu abad ini radio telah menyesuaikan diri dengan perubahan budaya dan teknologi agar tetap populer dan medium yang penting meskipun adanya pertumbuhan televisi, film, televisi kabel dan satelit, berkembangnya musik serta kemudian ditambah dunia internet. Radio menjaga jati dirinya untuk tetap bersentuhan dengan pendengarnya karena dia tersedia setiap saat. Radio hadir hampir dimanapun kita berada.
Elman Saragih, Pemimpin Redaksi Metro TV:
“Apa yang disodorkan Asep melalui Jurnalistik Radio merupakan peneguhan bahwa ia memang tidak hendak hilang dari masyarakat, apalagi raib dari sejarah. Pilihan untuk menuliskan pengalamannya selama di radio, menurut saya, adalah pilihan yang brilian. Bagaimana pun, radio memiliki sejarah yang akrab dengan Republik ini. Melalui sejarah, kita bisa menelusuri betapa jejak radio amat penting bagi Kemerdekaan Indonesia. Bung Karno memaklumkan kemerdekaan lewat radio. Bung Tomo, membakar semangat patriotisme juga lewat radio.”
Liston P Siregar, wartawan radio dan editor www.ceritanet.com:
“Pengalaman Asep Setiawan sebagai wartawan radio dengan tugas sehari-hari mengumpulkan bahan untuk siaran, memproduksi laporan radio, maupun menjadi presenter, dan menjadi editor siaran membuat buku Jurnalistik Radio ini menawarkan saran-saran yang amat berguna secara praktis. Petunjuk tehnis tentang mikrofon dalam Bab berjudul Tips Merekam Suara, misalnya, akan sulit didapat dari seorang akademisi jurnalistik atau konsultan industri radio.”
Asep Setiawan lebih dari dua dasa warsa berkecimpung di dunia jurnalistik baik di Kompas maupun di BBC.
PROMOSI EFEKTIF MENGAJAK KOMUNITAS
-Mengapa orang berbondong-bondong membeli suatu kemasan minuman dengan merek tertentu dan tak mau peduli merek minuman kemasan lain yang sebenarnya lebih murah dan lebih enak ?
- Apa yang menggerakkan orang-orang sehingga berani memilih model pakaian bergaya aneh yang mungkin tak serasi dengan usia atau bentuk badan seseorang ?
Tahukah anda bahwa ternyata banyak perilaku seragam yang dilakukan oleh kita semua tanpa koordinasi ini semua adalah sebagai akibat dari suatu gerakan kampanye penggerakan masyarakat yang tidak kita sadari telah merubah perilaku kita menjadi perilaku seragam. Artinya semua orang melakukan kegiatan yang sama pada jam yang sama secara tidak terkoordinasi, tidak dipaksa atau terpaksa dan merasa harus melakukan itu karena merasa tak enak kalau tidak dilakukan.
Iklan dan kampanye ternyata memerlukan dana dan pengorbanan yang tidak sedikit, seorang yang ingin menjadi walikota/bupati/gubernur harus mengeluarkan biaya secara besar-besaran agar dapat dikenal oleh rakyat pemilih, hal itu sebenarnya hampir sama dengan para penjual barang yang berusaha memperkenalkan hasil produksinya agar dikenal dan bisa laku terjual.
Buku ini memberi beberapa contoh mengenai tehnik penggerakan masyarakat melalui berbagai jalur dan cara sehingga kita dapat memilih cara yang termurah dan efektif
Jika Anda memutuskan memasuki dunia jurnalistik apakah sebagai wartawan bidang media cetak atau elektronik, segera ambil langkah itu. Jangan menunggu sampai habis umur kita memikirkannya. Putuskan sesegera mungkin ! Dan bertindaklah ! Jika Anda ragu, bertanyalah mengenai prospek di bidang ini kepada sahabat, rekan atau orang yang bisa diminta pertimbangkan.
Setelah mengambi keputusan, tuliskanlah ! Tuliskan keputusan itu diatas sehelai kertas atau di sebuah file atau di sebuah blog. Tuliskan dengan rinci tujuan Anda dalam karir itu. Tidak menuliskan secara eksplisit untuk keperluan Anda sendiri, maka keputusan itu tidak lain adalah harapan kosong.
Menjadi wartawan bisa menjadi pilihan hidup. Namun dibalik itu terbentang kesempatan untuk bertemu berbagai jenis manusia mulai dari seorang pemulung sampai seorang presiden. Profesi wartawan bisa membawa Anda juga berkeliling Indonesia. Dan yang tentu banyak diimpikan, profesi ini bisa mengajak Anda berkeliling dunia !
Buku ini menjelaskan motif Anda untuk menjadi seorang jurnalis handal, apa saja syaratnya dan kemampuan apa yang dikehendaki. Dalam buku ini Anda akan menemukan kejadian seperti apa yang disebut berita dan apa pula yang disebut fakta bernilai berita. Lalu bagaimana wawancara yang dilakukan seorang wartawan dan bagaimana pula liputan di lapangan yang akan dijalani seorang jurnalis.
Lebih dari itu buku ini menjelaskan tips-tips praktis ketika Anda sudah terjun di dunia jurnalistik. Tips ini bisa juga memotivasi mereka yang mau terjun ke dunia media massa.
Tidak banyak orang mendiskusikan kaitan antara opini publik dengan civil society. Sebabnya tak lain, opini publik sekadar dianggap wacana yang tidak punya daya paksa bagi penguatan civil society. Banyak orang mengaitkan civil society dengan demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), media massa, kelompok masyarakat, peran agama dan sebagainya. Disamping itu kaitan civil society dengan opini publik juga dianggap absurb.
Buku yang berasal dari materi-materi tugas kuliah “Komunikasi dan Opini Publik” Sosiologi Komunikasi Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini layak diapresiasi. Sudah saatnya, tugas-tugas kuliah tidak sekadar berhenti pada nilai akhir, tetapi produk tulisan yang bisa dibaca banyak orang.
Di era globalisasi, perlu kiranya untuk ditingkatkan interaksi dan komunikasi yang menarik. Hal ini dapat dicapai dengan menciptakan adanya presenter yang berkualitas. Buku ini bagus sebagai media pencapaian tujuan tersebut.
Dari buku kecil ini, harapan saya akan terjawab pertanyaan yang sering ditanyakan seperti: bagaimana seharusnya seorang penyiar atau presenter? bagaimana perjalanan karier dalam dunia broadcasting? dan lain sebagainya.
Kata siapa jadi wartawan itu mudah? Kata siapa juga jadi wartawan itu susah? Daripada galau terus gentayangan bertanya-tanya melulu, mending baca curhatan para wartawan kampus ini deh. ‘Sesuatu’ dan nampol banget!
Judul buku kumpulan artikel ini sangat menarik, Opini Publik Sebagai The Fifth Estate. Daya tariknya terletak pada kritikan dan sinisme atas melemahnya empat kekuatan dunia yang selama ini dipuja-puja (legislatif, eksekutif, yudikatif, dan media massa) sebagai kekuatan yang sangat menentukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa ini membutuhkan kekuatan pemaksa. Kekuatan pemaksa itu terdapat dalam the fifth estate bernama opini publik. Ia pada waktunya dapat menumbangkan kekuasaan yang tidak disukai rakyat, tidak perlu dengan menggunakan senjata sebab opini publik memiliki kekuatan yang mahadahsyat.
Buku ini tidak sekadar menggunakan teori-teori yang tepat dalam menganalisis opini publik, melainkan juga telah memotret dengan baik kondisi carut-marut negara kita dewasa ini. Oleh karenanya buku ini dapat dijadikan salah satu referensi tentang opini publik.
(saya kirim jg utk sampul belakang di file)