Kategori Agama Kristen
21. 50 Buah Pikiran: Sebuah Kajian Teks Perjanjian Baru
Tulisan ini adalah 50 renungan atau buah pikiran penulis yang dikaji dari berbagai teks Perjanjian Baru (PB). Penulis ingin menyampaikan konsep teologis di dalam teks-teks tersebut dan sekaligus penghayatan reflektif buat pembaca. Teks-teks PB mengandung pengajaran Allah yang sangat kaya yang dapat menuntun kehidupan umat untuk semakin mengenal dan mengasihi Dia. Tulisan ini adalah sebuah upaya kecil untuk memperkenalkan khazanah pengajaran tersebut sehingga mereka dapat mengenal dan menghayatin22. Penderitaan Jasmani Tuhan Yesus Ditinjau dari Segi Medis
Penyiksaan, penyaliban, kematian, dan kebangkitan Tuhan Yesus adalah kisah yang masih diperdebatkan hingga saat ini, namun fakta-fakta menunjukkan bahwa kisah tersebut autentik dan riil, dan setiap upaya pembelokan fakta sejarah penderitaan Kristus harus terhenti oleh banyaknya bukti dan saksi yang tak terbantahkan. Buku penderitaan jasmani Tuhan Yesus ditinjau dari segi medis ini merupakan rekonstruksi dari bukti-bukti yang ditemukan dan deskripsi dari para saksi mata yang melihat langsung keja23. GOLDEN STORIES
Hal yang paling disukai oleh para pendengar saat Tuhan Yesus berkhotbah adalah ketika pesan firman Tuhan itu disampaikan melalui ilustrasi dan perumpamaan yang sesuai dengan kondisi masyarakat, budaya, dan tingkat pemahaman masyarakat kala itu. Sehingga pesan-pesan yang memiliki makna rohani yang dalam menjadi mudah untuk dipahami. Bahkan istilah-istilah theologia yang sukar menjadi mudah dimengerti, bahkan oleh kanak-kanak sekalipun. Khotbah yang baik tidak hanya disampaikan dengan sistematika24. Analisis Teks Narasi dan Surat Dalam Perjanjian Baru
Buku ini adalah sebuah upaya penulis untuk memperkenalkan beberapa teori atau metode analisis teks Perjanjian Baru (PB). Teori itu mencakup analisis teks jenis narasi, surat, dan Injil. Teori pertama, analisis tokoh dan peristiwa yaitu suatu analisis teks narasi dengan tesis: tema merupakan gabungan karakter dan peristiwa di dalam cerita. Tema merupakan pokok cerita dan dibangun dari analisis tokoh untuk mendapatkan karakter dan analisis peristiwa dari awal hingga akhir cerita. Penggabungan ini penting karena bukan hanya menekankan karakter. Penulis akan menganalisis 10 sampel teks dengan metode ini. Teori kedua dan ketiga, analisis kalimat inti dan analisis semantis yaitu suatu analisis dengan tesis: arti atau meaning dari sebuah teks terdapat pada deep structure sehingga perlu dilakukan transformasi dari surface structure ke deep structure dan mempelajari meaning berarti melakukan suatu studi konsep bukan studi kata. Meaning tidak bergantung pada satu kata melainkan kata-kata lain yang saling berelasi arti di dalam suatu teks atau wacana yang dalam buku ini tertuang dalam bentuk studi konsep atau konsep teologis. Misalnya, meaning “firman hidup” di dalam 1 Yohanes 1:1-4 tidak hanya studi kata “firman” dan “hidup” sehingga kita mencari arti katanya berdasarkan etimologinya (sejarah katanya) atau penggunaan kata (usage) di dalam kamus teologi melainkan meaning tersebut menjadi sebuah konsep “firman hidup” yang dibangun dari kata-kata lain yang saling berelasi arti di dalam wacana tersebut yaitu 1 Yohanes 1: 1-4. Konsep “firman hidup” sekaligus menjadi sebuah konsep wacana.25. DREAMS
Hidup harus memiliki tujuan. Tujuan itu disebut dengan mimpi. Banyak orang yang memiliki mimpi, namun banyak juga yang gagal mewujudkannya. Buku ini akan mengajarkan kepada Anda, untuk mewujudkan mimpi dengan hal-hal yang praktis dan mudah dipahami, sehingga Anda tidak terbentur dengan tembok kegagalan. Beberapa ilustrasi yang diceritakan dalam buku ini berdasarkan pengalaman pribadi Penulis. Di samping itu, buku ini juga menceritakan 16 orang lebih, tentang usahanya dalam meraih mimpi! Nilai-nilai yang diterapkan dalam buku ini berlandaskan firman Tuhan.26. Rahasia Pertumbuhan Gereja
Hidup yang penuh ketaatan sangat mengerti pertumbuhan gereja lokal. Moto setia, jujur, taat, adalah harga mati bagi-hamba Tuhan. Perjanjian Lama digenapi dengan Perjanjian Baru. Artinya, keduanya tidak dapat dipisahkan. Ada kesatuan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.27. LUKISAN SANG BAPA
Tidak semua keinginan dapat kita raih Terkadang apa yang kita kumpulkan dengan susah payah harus kita relakan berhamburan di tanah Namun, pemenang sejati adalah dia yang mampu mensyukuri apapun yang terjadi Terkadang kita menuduh DIA bisu, karena DIA tak segra menjawab Terkadang kita menuduh DIA tuli, karena DIA sepertinya tak mendengar Terkadang kita menuduh DIA jahat, ketika DIA mengambil yang baik padahal sesungguhnya DIA sedang menggantinya dengan yang terbaik Masalahnya hanyalah masalah waktu, seandainya kita mau sedikit bersabar kita kan melihat waktu-NYA pastilah yang terindah DIA tak meminta apapun dari kita, DIA hanya meminta kita mempercayai-NYA dengan sepenuh hati Dengarkan apa yang di katakan-NYA : “ Oleh karena engkau berharga di mata-KU dan mulia dan AKU ini mengasihi engkau “ (YESAYA 43:4a) “Lihat, AKU telah melukiskan engkau di telapak tangan-KU” (YESAYA 49:16a) Kau dan aku terlukis di telapak tangan Sang BAPA.28. Refleksi Lepas
"Refleksi Lepas" adalah kumpulan renungan sehari-hari yang isinya ingin mengajak setiap pembaca makin hari makin tambah "lepas" (baca: bebas) untuk mencintai Tuhan. Cinta kepada Tuhan yang diharapkan di sini adalah sebentuk cinta yang konkrit yang termanifestasi lewat kasih, perhatian, dan kepedulian terhadap sesama. Kiranya "Refleksi Lepas" ini juga melepaskan (baca: membebaskan) kita dari penyakit mencintai diri sendiri atau bahkan mengasihani diri sendiri yang berlebih. Sebab hidup ini te29. Analisis Wacana Surat Filemon
Perkembangan studi linguistik di dalam penafsiran teks kitab suci memang masih lambat dan dalam tahap perkembangan. Tulisan ini adalah suatu penelitian untuk mengembangkan studi linguistik di dalam penafsiran teks kitab suci di Indonesia. Penulis memilih studi linguistik dengan pendekatan analisis wacana. Model analisis wacana yang digunakan adalah analisis colon yang diperkenalkan oleh Johanes P. Louw. Sampel teks yang digunakan adalah surat Filemon. Hasil penelitian ini akan mendapatkan struktur dan tema surat Filemon. Pendekatan analisis wacana menekankan semantik.Arti atau makna di dalam teks melampaui kata, frasa, dan kalimat (struktur mikro teks) sehingga fokus analisis sampai kepada keseluruhan wacana (struktur makro teks). Struktur makro teks melingkupi arti dari struktur mikro teks. Seorang penulis menulis teks mulai dari ide wacana yang kemudian secara sadar membangun ide tersebut dari struktur mikro teks yang dipilihnya. Dalam analisis colon, struktur makro teks yang terpenting adalah paragraf yang merupakan satu unit semantis yang dibangun dari beberapa kelompok colon (cluster) dan atau colons. Arti kata, frasa, klausa, dan kalimat tidak lepas dari isi semantis paragraf yang mewadahinya. Sementara, penafsir-penafsir lain lebih memprioritaskan penafsiran struktur mikro teks daripada makro teks. Berdasarkan analisis colon, ide utama atau tema surat ini adalah permohonan Rasul Paulus kepada Filemon untuk mengembalikan atau menerima kembali Onesimus sebagai saudara di dalam Kristus. Tema wacana ini menentukan struktur makro dan mikro teks ditulis oleh Rasul Paulus.30. Konsep Sukacita Di dalam Surat Filipi
Topik sukacita di dalam Perjanjian Baru adalah topik penting. Sukacita merupakan pesan utama berita Injil. Sukacita menjadi ciri khas kehidupan orang percaya setelah diselamatkan oleh anugerah Allah. Namun sayang, sukacita telah jauh dari kehidupan banyak orang percaya masa kini. Literatur tentang sukacita sangat terbatas. Hanya William G. Morrice yang secara khusus mendalami topik ini. Tulisan ini merupakan penelitian lanjutan untuk menyempurnakan penelitian William G. Morrice di dalam bukunya Joy in the New Testament. Morrice hanya membahas sukacita berdasarkan studi kata di dalam surat Filipi. Pembacaan tentang sukacita membutuhkan pembaruan baik dari segi isi maupun metode. Penulis akan memperbarui metode Morrice sehingga menghasilkan konsep sukacita yang lebih sempurna. Topik ini akan dibatasi hanya pada wacana surat Filipi sehingga menghasilkan arti sukacita yang sesuai dengan wacana tersebut.Penelitian sukacita di dalam tulisan ini menggunakan metode studi konsep yang disebut rentangan semantis (domain semantis). Sukacita akan dilihat sebagai suatu konsep yang utuh bukan sekadar suatu kata. Banyak literatur yang membahas topik sukacita berdasarkan studi kata. Hal ini menyebabkan pembahasan hanya terfokus pada berbagai arti dari kata sukacita yang sama dan arti tersebut langsung diterapkan ke dalam berbagai wacana. Metode ini dapat menimbulkan bahaya illegitimate totality transfer (istilah James Barr). Selain itu, metode ini memiliki kelemahan karena tidak menganalisis sejumlah kata lain yang berelasi arti dengan kata sukacita di dalam suatu wacana.31. The Battle of Every Woman
Semua perempuan pasti menemui tantangan dan pergumulan dalam setiap fase kehidupannya, Firman Tuhan telah memberikan jawaban untuk kesulitan-kesulitan yang dihadapi. The Battle of Women ini mengupas masalah-masalah yang kerap kali dijumpai di tengah masyarakat yang kompleks. Dengan memahami tujuan dan visi yang Tuhan berikan, para wanita bisa mengerti status, jati diri dan citra dirinya sehingga mampu memaksimalkan kehidupannya dan mencapai tujuan hidupnya. Tuhan tidak menginginkan wanita hidup dengan standar dunia, tetapi sesuai Firman-Nya agar tidak terjerumus dengan pikiran, cara dan jalan yang keliru. “Allah membentuk Hawa bukan tanpa tujuan. Ia sangat mengerti manusia kedua yang akan diciptakan-Nya haruslah berbeda dengan yang pertama. Berbeda dalam arti beda bentuk fisiknya, kekuatannya, suaranya, cara berpikirnya, tugas-tugasnya dan visi yang diberikannya. Perempuan harus mencapai panggilan hidupnya, yang biasa disebut visi. Hidup tanpa visi merupakan hidup tanpa tujuan, tanpa sasaran dan membuat hidup hanya sekedar dijalani tanpa arti, kehidupan yang hampa, tidak ada rencana dan tidak ada pencapaian yang berarti.”32. BUKU PINTAR DOA KRISTEN
Harison J. Ompusunggu, S.Th Buku ini telah ditulis berdasarkan pengalaman penulis dalam berbagai pelayanan doa, baik di tingkat gereja lokal maupun di persekutuan doa hamba-hamba Tuhan. Dengan demikian buku ini sangat praktis dan mudah dipahami serta dipraktekkan oleh jemaat yang paling baru sekalipun. Pdt. Daniel Palungan, D. Min / Ketua STT Shalom Nusantara, Tangerang Bagi saya buku ini telah menjadi referensi dalam daftar pustaka pribadi, dan sangat membantu pelayanan saya sebagai gembala jemaat GEKARI Yosua, BSD, dalam meningkatkan pertumbuhan iman warga gereja. Pdt. Freddy Soenyoto, M. Th / Gembala GEKARI Yosua, BSD-Tangerang Selatan Ini adalah buku yang saya anjurkan agar anda memilikinya, sehingga wawasan kita tentang doa diperluas dan membuat kita lebih paham tentang doa, serta doa menjadi gaya hidup kita sebagai umat kristiani.Sebelumnnya [1] [2] Selanjutnya