Memanggilnya dengan kata Ibu, Emak, Nyak, Bundo, Mother, Inaq, Ummi atau apa pun, tetap tertuju pada satu pemaknaan, yakni manusia yang telah melahirkan manusia, bertabur lelah dan derita yang bertambah-tambah. Ditulis pun berkali-kali, menghabiskan seluruh kertas dan tinta di seluruh negeri. Kisah, kiprah dan perannya tak kan usai diguratkan. Ya, dialah Ibu.
Kenapa Kliping Cinta Ibunda?
Pembaca mungkin bertanya-tanya. Mungkin buku ini adalah kumpulan artikel atau esai yang memuat tentang keajaiban-keajaiban kisah ibu. Atau antologi kisah anak dengan ibunya. Bolehlah dikatakan demikian. Karena buku ini hadir terinspirasi dari cerita, kisah, buku, film, lagu, dll. Di mana para penulis pernah membaca, mendengar dan merasakannya sendiri.
Kenapa Kliping Cinta Ibunda?
Karena penyusunan buku ini layaknya sebuah kliping, yang merangkai kisah, cerita, pengalaman dan hal-hal yang terkait dengan ibu. Dari kisah inspirasi, tragedi, sampai kliping kisah seorang ibu Indonesia yang patut dicontoh karena mampu membagi waktu antara pekerjaan dan mengurus anaknya, kemudian kesan orang-orang di sekitarnya setelah beliau meninggal dunia. Ada jua kisah ibunda para orang-orang saleh dan ulama yang menjadi inspirasi bagi ibunda masa kini.
Telah banyak episode kisah ibu ditulis oleh para maestro. Namun buku ini hadir untuk membagi episode berikutnya. Dengan scene, plot dan tokoh serta pembahasan yang berbeda.
Bukan novel, bukan cerpen, tapi Kliping Cinta Ibunda.