"Saya sangat mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh komunitas ICI yang dimotori anak-anak muda ini, lebih khusus lagi anak-anak santri. Santri tidak bisa lagi distigma sebagai kaum tradisional. Santri yang fisiknya dari dulu tidak berubah, yakni sarungan, tapi otaknya sudah jauh melampaui stigma itu. Anak-anak santri tidak kalah dengan anak-anak sekolah umum. Ini merupakan fenomena baru karena penguasaan teknologi informasi yang dimanfaatkan untuk kepentingan positif, termasuk bisnis dan pendidikan, justru muncul dari "desa", dalam pengertian daerah, yakni Kabupaten Situbondo. Komunitas ICI ini tidak lahir di kota besar yang kemudian menyebar ke desa-desa. ICI muncul dari daerah yang "virus"-nya kemudian merambah ke berbagai penjuru, termasuk di perkotaan. Munculnya komunitas ICI membuktikan bahwa dunia betul-betul tanpa jarak dan tanpa batas dengan adanya teknologi informasi. Kota dan desa bukan persoalan karena semuanya tergantung pada masing-masing orang. Desa akan menjadi "kota" kalau manusianya mampu memanfaatkan teknologi informasi. Sebaliknya kota bisa menjadi "desa" kalau orang-orangnya tidak mampu memanfaatkan perkembangan. Semoga kiprah IT terus maju bahkan bisa "mengepung" kota dalam arti yang positif.

Masuki, Bondowoso, Wartawan Senior Antara News