slogan leutika prio

Kategori Kumpulan Artikel

41. Memotret Media Dari Kacamata Sosiologi Komunikasi

Memotret Media Dari Kacamata Sosiologi KomunikasiDalam perkembangannya, media massa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan, pemikiran dan perilaku manusia dalam kehidupannya sangat dipengaruhi oleh pesan media massa. Saat ini Indonesia telah memasuki media saturated era, yaitu era ketika media massa mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dari sisi teknologi media maupun konten medianya sendiri.Canggihnya teknologi yang semakin mudah dan bebas dalam mengakses media mengakibatkan banyaknya masyarakat yang mengonsumsi media

42. LAFAZ PENA MANTAN AKTIVIS

LAFAZ PENA MANTAN AKTIVISSebuah kumpulan tulisan seorang mantan aktivis yang bersuara tentang kondisi sosial, sisi religius manusia, pop-culture, dan isu-isu yang berkembang dari zaman Orba hingga Era Reformasi. Sebuah cacatan pena yang membawa flashback menelusuri lorong-lorong waktu.

43. Masa ke Masa Jurnalisme Online

Masa ke Masa Jurnalisme OnlinePerkembangan teknologi telah merevolusi proses penyebaran pesan. Maka, jurnalisme yang sebelumnya hanya berdasarkan pada perkembangan media cetak dan elektronik ikut mengalami perubahan. Sejak muncul internet, muncul proses penyebaran pesan yang selama ini mengubah pakem dalam jurnalisme. Berbagai aturan klasik pun dipaksa berubah dengan perkembangan jurnalisme online. Bahkan, jurnalisme online khas muncul akibat dampak perkembangan internet. Sebagai sebuah proses yang baru tentu menimbulkan pr

44. Temperatur Media

Temperatur MediaDiakui atau tidak, media massa memang telah mengantarkan masyarakat ke arah kemajuan. Berbagai perubahan yang ada di masyarakat tak akan lepas dari perannya. Media juga bisa mengangkat harkat dan martabat manusia. Namun demikian, di sisi lain media massa bisa mengarahkan pada proses dehumanisasi. Sisi-sisi kemanusiaan tergerus sedemikian rupa. Jati diri manusia juga semakin terperosok. Tentu saja, ada banyak faktor yang menyebabkan dehumanisasi itu. Media massa hanya salah satu sebab, tak lain

45. Sebuah Narasi

Sebuah NarasiBuku ini merupakan rangkaian cerita yang terjadi dalam ruang kehidupan penulis, yang disajikan dalam bentuk cerita pendek, narasi, juga puisi. Ada kisah cinta, juga luka. Ada pula cerita suka, juga duka. Sederhana dan biasa, memang. Namun, dari kesederhanaan itu justru tersemat beberapa harapan yang mungkin dapat dirasakan oleh semua orang, meski sulit untuk diungkapkan. Terkait nama-nama orang dalam cerita, penulis sengaja 'meminjam' beberapa nama-nama tokoh yang melegenda di nusantara. Meski d

46. Dialektika Pengelana Pena

Dialektika Pengelana PenaTema yang disajikan dalam buku ini terbagi ke dalam tiga tema pokok, pertama tema sejarah, kedua tema kehidupan dan ketiga tema tentang pendidikan. Di dalam buku ini terkandung semangat dari sebuah pepatah Yunani, “verba volant, scripta manent” yang mempunyai arti ‘sesuatu yang hanya diucapkan akan hilang bersama angin, tapi yang tertulis akan abadi’. Karena dorongan itu, tulisan-tulisan yang tercecer di blog pribadi www.arifsae.com penulis himpun menjadi satu kesatuan dalam bentuk buku. Latar

47. Polisi Juga Manusia

Polisi Juga ManusiaPenulis menyadari bahwa buku ini hanyalah sepenggal catatan kecil tentang kiprah Polri dalam ketatanegaraan Republik Indonesia bila dibandingkan dengan betapa besarnya peran setiap Bhayangkara dalam melaksanakan tugas mulia mengemban Tribrata. Catatan kecil versi TD menyangkut pengalaman pribadi dalam kedinasan mulai dari penugasan di Rumah Sakit Polri, Pusdokkes Polri, dan Badan Narkotika Nasional serta setelah purna tahun 2010. Selain itu buku ini juga menampilkan sejumlah artikel ditulis b

48. Mukadimah Jalan Lain, Refleksi Diri Petani Kecil

Mukadimah Jalan Lain, Refleksi Diri Petani KecilSebuah buku yang meremas-remas jemala kita. Menarik siapa pun untuk berpikir dan lebih dalam lagi berpikirnya. Jangan harap nyaman ketika membacanya karena bukan itu tujuannya, lebih pada esensinya, yaitu ke-MERDEKA-an. Sebagai sebuah mukadimah, buku ini sudah cukup membangun arah berpikir dan tentu saja kepenasaran akan sebuah tawaran “jalan lain”.

49. Jalan-Jalan

Jalan-JalanBuku JALAN JALAN memuat kisah perjalanan wisata dari pesohor dunia dan juga kunjungan penulis beserta keluarga. Selain itu terdapat reportase kegiatan dan opini serta catatan budaya terkait peristiwa trending topic pada skala nasional.

50. Sebelas

SebelasPenghargaan tertinggi untuk penulis apalagi kalau bukan diundang ke Istana Negara. Mungkin inilah buah hasil dari konsistensi menulis setiap hari di media sosial. Undangan Bapak Presiden untuk 100 penulis terjadi pada akhir Desember 2015. Jamuan makan siang di Istana merupakan momen penting yang tidak akan pernah terlupakan sepanjang sejarah kehidupan mengingat kapasitas kami hanya sebagai jurnalis amatir. Kepedulian Bapak Jokowi atas peran besar seorang penulis tidak diragukan lagi. Beliau me

51. Cuma Langkah Kecil

Cuma Langkah KecilSeorang Ramadhan Pohan pernah mencatat rekor di MURI sebagai anggota dewan yang pertama kali mengelola website sebagai ruang komunikasi dan informasi dengan konstituen. Wakil rakyat dari Partai Demokrat ini dulu memang berprofesi sebagai wartawan, jadi urusan jurnalistik sudah tidak begitu asing lagi. Pak AM Fatwa, saat menjadi anggota DPR dari PAN juga pernah menorehkan prestasi, yakni penulis buku terbanyak selama berkiprah di Senayan. Selain itu, ada sosok Anis Matta, mantan wakil ketua DPR d

52. Sejengkal Dari Tubir: Menghimpun Serpihan Problematika Hukum

Sejengkal Dari Tubir: Menghimpun Serpihan Problematika Hukum“Tulisan-tulisan yang dibuat oleh Umar ini memiliki analisis luar biasa yang dikemas dalam bahasa yang begitu eloknya. Apakah ada yang bisa membyangkan bahwa ini adalah karya mahasiswa yang baru semester lima saja? Bayangkan apa yang terjadi kelak setelah Umar sudah doktor! Saya berharap ini adalah sebuah teladan bagi mahasiswa lain bukan hanya dalam mengasah knowledge dan skill, melainkan juga untuk menjadikannya bermanfaat bagi masyarakat luas.” Fajri Matahati Muhammadin, S.H., LL.M. (Dosen De

53. Bermartabat Karena Serikat

Bermartabat Karena Serikat“Orang-orang yang sedang berjuang adalah orang-orang yang sedang memperjelas nasibnya. Mereka tidak pasrah pada nasib, tersebab sebuah keyakinan, bahwa perubahan suatu kaum hanya akan terjadi jika kaum itu sendiri berjuang untuk mengubahnya. Dan, perjuangan yang demikian bukan semata-mata untuk dirinya, tetapi juga untuk keluarga, dan lebih besar dari itu, untuk negeri yang dicintainya.” (SAID IQBAL)

54. Bersatu untuk Menginspirasi

Bersatu untuk MenginspirasiGagasan menulis untuk Indonesia merupakan salah satu program PPI Turki dalam semangat berkontribusi untuk bangsa dan negara. Meskipun para pelajar sedang menuntut ilmu di Turki, rasa cinta terhadap tanah air tak boleh lekang dan pudar. Para pelajar dari berbagai tingkatan serta latar belakang diberi kesempatan untuk menuangkan ide inspiratif bagi Indonesia. Baik hal menarik yang didapatkan selama mengenyam pendidikan di Turki maupun basis pengetahuan yang menjadi fokus studi. ---Gagasan menulis

55. Air Terjun

Air TerjunAir terjun adalah aliran air yang terbentuk ketika aliran air jatuhdari tempat yang tinggi. Air terjun dapat juga terjadi karena adanya patahan yang di atasnya terdapat aliran sungai. Air yang jatuh akan menggerus dasar sungai hingga terbentuk cekungan menyerupai kolam. Bandung sebagai salah satu kota yang terkenal di Jawa Barat ternyata menyimpan potensi wisata air terjun yang indah. Dengan membaca buku ini, berarti kamu siap untuk berpetualang menyusuri air terjun yang ada di Bandung. Siapkan

56. Santri Postmodern

Santri PostmodernSelama satu tahun setengah saya dan Akbar satu kamar dengan Luthfi di pesantren itu. Sebuah kamar yang mirip rumah kos sederhana milik HOS Cokroaminoto, tempat berkumpulnya para revolusioner muda semacam Soekarno, Tan Malaka, dan Muso yang kelak mereka berpisah menemui takdirnya masing-masing lantaran memegang teguh ideologi yang berbeda-beda. Saya kira hal seperti itu bakal kembali terjadi di antara saya, Luthfi, dan Akbar, menjemput takdirnya masing-masing. Saya yakin, walaupun belum sepenuhny

57. Kata dalam Sketsa: Kumpulan Esai Ruang dan Sketsa

Kata dalam Sketsa: Kumpulan Esai Ruang dan SketsaKata dalam Sketsa merupakan kumpulan esai perihal ruang dengan diselingi coretan sketsa penulis yang berbicara dalam kata. “Setiap sketsa yang dibuat penulis tidak dapat diartikan ke dalam sebuah keisengan belaka, penulis mampu membangun kronologi di balik itu. Sebuah bangunan tidak akan jadi ruang, namun penulis tak luput menuliskan manusia yang pernah terlibat di sana sehingga ada napas dalam tiap goresan pena maupun kalimatnya.”—Larissa Huda, Media Tempo “Sudut pandang yang menarik, pembaca

58. Pemuda Indonesia Menghadapi ASEAN Community

Pemuda Indonesia Menghadapi ASEAN CommunityBuku antologi esai “Pemuda Indonesia Menghadapi ASEAN Community” merupakan bentuk pemikiran, ide-ide kreatif, gagasan maupun inovasi pemuda-pemuda bangsa sebagai sumbangsih mewujudkan Indonesia yang kompetitif dalam menghadapi komunitas ASEAN. Pemikiran kritis dan bernilai mahal tersebut, dituangkan menjadi sebuah karya tulis mencakup daripada tiga pilar yang digembor-gemborkan dalam ASEAN Community, yaitu bidang politik dan keamanan, bidang ekonomi, dan bidang sosial budaya. Antologi Esai ini terdiri dari 20 karya esai terbaik mahasiswa dari berbagai Universitas di seluruh Indonesia yang telah berhasil melewati penyeleksian ketat dan mengalahkan peserta lain dalam lomba esai nasional yang diadakan oleh LPM Solidaritas UIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2015. Dibuat dan diberikan sebagai wujud kebanggaan dan apresiasi sebesar-besarnya terhadap buah karya anak bangsa. Karya tulis ini dapat menjadi jalan keluar yang solutif bagi Indonesia untuk dapat survive dalam ASEAN Community yang tengah dihadapi.

59. Dari Kompasiana Menuju Istana

Dari Kompasiana Menuju IstanaBuku ini adalah hasil kolaborasi dari Kompasianers yang hadir dalam acara makan siang bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Ditulis oleh penulis yang berasal dari berbagai keragaman: suku, budaya, agama, dan latar belakang pendidikan, serta pengalaman hidup yang berwarna. Buku ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan rasa terima kasih kepada Presiden; sekaligus apresiasi untuk Kompasiana, di mana para penulisnya bernaung. Tentu juga sekaligus merupakan apresiasi kepada Kompasia

60. Pahlawan Kekinian: Kumpulan Esai

Pahlawan Kekinian: Kumpulan EsaiSetelah 70 tahun merdeka, permasalahan di Indonesia semakin kompleks. Sebagai negara berkembang, apabila masalah yang ada di Indonesia diurutkan satu per satu, maka dari Sabang sampai Merauke semuanya adalah kumpulan-kumpulan masalah. Seperti masalah kemiskinan, pendidikan, hukum, kerukunan antarumat beragama, penggunaan SDA yang belum maksimal, dan lain-lain. Dari semua masalah ini, dibutuhkan seorang pahlawan yang bisa menjadi problem solver. Begitu banyaknya permasalahan di negeri ini seperti masalah pangan, kesehatan, pendidikan, pertahanan, kemiskinan, dan lain-lain, menjadi kesempatan emas untuk seluruh warga Indonesia tampil sebagai penawar solusi, seorang problem solver, ya seorang pahlawan. Buku berjudul Pahlawan 'Kekinian' ini merupakan kumpulan esai dari event 5ght for Writing yang diadakan untuk memperingati ultah LeutikaPrio yang ke-5 dan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2015 kemarin. Selain itu event ini bertujuan untuk mengampanyekan kegiatan menulis dan turut serta menumbuhkan jiwa nasionalisme di kalangan Leutikans. Dan, hasilnya dapat Anda nikmati di buku yang Anda pegang ini. Penasaran? Segera buka lembaran berikutnya. Keep Read, Write, and Inspire!


Leutika Leutika