Kategori Kumpulan Artikel
Konon katanya, jomblo itu terikat dengan kesepian, kebosanan, dan kesedihan. Tapi faktanya (terdiam sejenak) memang benar sih. Tapi tenang, hidup itu kan dinamis, tidak selalu selama hidup ini terus diisi dengan kesepian, kebosanan, dan kesedihan, kan. Masih banyak hal selain itu, misal kesunyian, kejenuhan, dan kegundahan. Nah, untuk mengisi waktu kosong saat perpindahan dari sepi ke sunyi, bosan ke jenuh, dan sedih ke gundah, ada baiknya memanfaatkan waktunya untuk hal yang tidak bermanfaat. J
Konsistensi Mas Prie dalam memotret realitas sosial dengan bahasa lugas dan membumi tidak sekadar opini, tapi juga sebuah pencerahan.
H. Willgo Zainar, S.E., MBA.
(Anggota DPR RI, Komisi XI)
Di balik setiap kejadian ada makna dan pelajaran yang tersembunyi. Sampai pada hal-hal sederhana yang kita temui dan lakukan setiap hari. Akan tetapi tidak semua orang mampu menggali makna-makna tersembunyi tersebut. Menurut saya Mas Sugeng Pribadi bukan hanya mampu menggalinya, bahkan beliau mampu menu
Gagasan besar visi Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia merupakan sebuah harapan seluruh rakyat Indonesia untuk mampu menjadikan maritim sebagai sebuah upaya menyejahterakan rakyat Indonesia. Tentunya dalam perjalanan yang mengarah kepada gagasan tersebut perlu sebuah masukan dari berbagai pihak agar pembangunan maritim mampu dilakukan secara signifikan. Tidak terkecuali peran masyarakat sebagai elemen yang langsung terkena dampak dari semua kebijakan yang dikel
"Surat-surat Djokokororet kepada 'Dik' dan 'Bunda' dalam buku ini pada mulanya akan membawa imajinasi pembaca pada kesendirian seorang lelaki yang berada jauh dari orang-orang yang dicintainya. Ungkapan-ungkapan liris dan lirih, Djoko adalah ekspresi solilokui yang menyemburkan getir hati tersebab samudra rindu yang terus bergejolak. Akan tetapi begitu pembaca larut dalam kelebatan pikiran Djoko lebih dalam, terpaparlah bahwa surat-surat itu memiliki spektrum keprihatinan lebih luas dari se
Berbicara tentang manusia adalah berbicara tentang kita. Seperti halnya kisah manusia yang ditulis oleh Defi Ramadhani. Manusia dan budaya nginang, sebuah kebiasaan yang kini makin memudar seiring dengan bergantinya zaman. Nginang adalah kebiasaan yang dilakukan manusia untuk menjaga kesehatan giginya. Tak hanya menjaga kesehatan, nginang ternyata juga mampu memberi sensasi kenikmatan bagi yang rutin melakukannya. Dalam tulisan tersebut, penulis tidak hanya melihat nginang dari perspektif sosial
Jalan-jalan adalah kegiatan yang menyenangkan. Terlebih karena setelah jalan-jalan, perut pun lapar dan butuh untuk segera makan. Begitu pula rangkaian cerita kisah yang disusun oleh mahasiswa semester dua Prodi Ilmu Komunikasi UMM ini. Jalan-jalan, beli jajan, dan akhirnya makan pun bisa menjadi catatan peristiwa yang dirangkum dalam sebuah berita. Bergaya bak jurnalis muda, mereka bersemangat untuk menelusuri apa saja kuliner inspiratif, khususnya di wilayah Malang Raya. Rangkaian berita featu
Berkarya tak perlu menunggu tua. Ketika jiwa masih muda pun, tak ada batasan mendera untuk takut membuat karya. Membuat catatan inspirasi tidak selalu harus berhenti di buku diary atau blog-blog usang yang jarang dikunjungi. Melalui metode wawancara, sebuah hobi sederhana pun bisa menjadi karya yang diharapkan bisa menginspirasi sesama.
Seperti kisah Nawa Rie Eda karya Ahmad Zaini Fachrizal. Sosok yang terlihat ‘biasa saja’ pun ternyata mampu mewujudkan karya anti mainstream yang membuat bangga. Jika selama ini anak muda lebih mengenal superhero impor, melalui karya Nawa Rie Eda, superhero lokal tak kalah tersohor. Semuanya berawal dari mimpi. Mimpi untuk membuat sebuah prasasti mungil pun mampu membuat hati anak muda tersentil, berani untuk bangun meraih mimpi walau kecil.
Mimpi pulalah yang mengilhami Lisza dan Heny mengembangkan bisnis di usia yang relatif belia. Melalui feature besutan Widira Rahmawati yang berjudul Hidupku Berawal dari Adonan Kue dan Botol Susu Murni, Widira berusaha mengugkapkan bagaimana sepak terjang Lisza dan Heny mengawal bisnis mereka. Omzet yang berhasil ditembus pun tak biasa saja, angka dua puluh juta tersedia di depan mata.
Tak ada yang mustahil jika hobi dan mimpi mampu berjalan beriringan menuju pencapaian asa. Pun seperti yang dilakukan oleh para penulis buku Hobiku Catatan Inspirasi ini. Meski masih semester dua namun semangat dan kerja keras mereka layak dipuji. Selamat membaca dan selamat berburu inspirasi.
Dilihat dari tujuannya, menurut hemat saya dalam dunia blogging itu terdapat dua jenis blogger. Pertama, blogger idealis yaitu blogger yang mempunyai tujuan hanya sekadar untuk menulis misalnya sebagai catatan harian (online diary) maupun hanya untuk latihan merangkai kata agar terbiasa menulis. Blogger ini tidak ada motif ekonomi alias tidak meletakkan iklan komersil di blognya. Kedua, blogger bisnis yaitu blogger yang menulis dengan tujuan untuk mencari penghasilan. Di Indonesia ada banyak sek
Belum pernah ada buku yang mengulas tentang bagian [NGGAK] asyiknya industri musik Indonesia. Rata-rata buku dan kontes menawarkan mimpi dan angan-angan besar buat jadi orang terkenal nomor 3 setelah Tuhan dan presiden. Buku ini menjadi sangat wajib dibaca buat mereka yang bermimpi menjadikan industri musik ini pelabuhan terakhir hidup mereka!
Buku ini berisi kumpulan tulisan selama 8 tahun, sejak 2007 hingga 2014. Terdiri dari 18 judul yang menjadi satu kesatuan. Berisi tentang kegelisahan, harapan dan apa yang dipikirkan oleh seorang Said Iqbal (Presiden FSPMI dan KSPI) untuk Indonesia yang lebih baik. Indonesia yang memberikan kesejahteraan bagi kaum buruh dan rakyatnya.
Ketika membaca kembali tulisannya pada tahun 2007, Anda akan memahami jika ternyata kondisinya tidak jauh berubah dengan saat ini. Perjuangan untuk upah layak, mis
Salam Pers Mahasiswa!
Pemuda adalah generasi penerus yang menjadi do'a serta harapan suatu Bangsa. Jika generasi yang akan datang baik, maka bisa dipastikan, bahwa suatu Negara menjadi lebih baik. Sehingga tidak berlebihan jika pemuda disebut sebagai Agent of Change, sebab peran pemuda sangat penting dalam sebuah pembangunan, dan perbaikan dalam segala lini. Hadirnya
Mulai detik ini, mari berjanji
Jangan lagi meremehkan kemampuan perempuan
Kaum hawa tercipta bukan sebagai makhluk kelas dua
Ia ada untuk melengkapi, bahkan menyempurnakan
Keberadaannya bukan untuk disisihkan
Apalagi diperlakukan penuh diskriminasi
Kelembutannya adalah kekuatannya
Diamnya adalah ketegasan sikapnya
Lihat jejak langkahnya
Yang berkonstribusi nyata untuk beradaban
Yang penuh kasih bagi kemanusiaan
Membaca buku ini seakan-akan mengajak pembaca untuk berwisata menelusuri berbagai diemensi ruang dan waktu dengan kompleksitas kehidupannya. Berisi kumpulan pandangan, kesan, dan refleksi penulis dalam memahami peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Lingkungan sekitar sebenarnya telah mengajarkan banyak hal kepada manusia. Bahwa setiap orang punya sikap tersendiri dalam memaknai peristiwa yang terjadi. Bisa jadi sebagian dari kita begitu mudah melewatkan peristiwa yang terjadi tanpa berusaha memaknai lebih mendalam. Namun ada juga sebagian orang yang sensitif melihat setiap peristiwa hingga mampu mengambil hikmah. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap orang memiliki proses yang berbeda-beda dalam memaknai setiap peristiwa yang menimpanya. Selain itu, nasehat-nasehat berharga kehidupan ternyata tidak melulu bergantung dari para penceramah atau motivator. Akan tetapi dengan bekal akal pikiran dan hati, seseorang pun bisa mengambil mutiara-mutiara kehidupan yang berserakan dimana saja. Dengan demikian buku ini mengajak pembaca agar merenung dan memperhatikan sejenak setiap peristiwa yang dialaminya. Terkadang rutinitas keseharian mennyita waktu-waktu berharga seseorang untuk memaknai kehidupannya sehingga detik demi detik dilewati tanpa arti.
Meski bukan bermaksud menulis buku sejarah, penulis memandang bahwa apa yang terjadi saat ini merupakan kelanjutan dari kehidupan masa lampau. Sehingga dalam beberapa catatannya, penulis berusaha melihat bahwa persoalan yang sedang terjadi begitu erat kaitannya dengan masa lampau.
Pendidikan tidak hanya diorientasikan pada tercetaknya generasi yang berpengetahuan (knowledge), tetapi juga anak bangsa yang berkarakter dan berperilaku baik, seperti jujur dan demokratis. Unsur pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), nilai (Value), perilaku (Attiude) akan mendorong terbentuknya kejujuran di setiap generasi bangsa. Kejujuran tidak hanya menjadi ajaran agama, tetapi juga telah terwariskan oleh pendahulu bangsa atau daerah yang menjadi kearifan lokal untuk diteladani. Namun sayang, kearifan-kearifan tersebut tidak diminati oleh generasi muda saat ini, karena telah dikalahkan oleh budaya asing yang begitu masif melancarkan serangannya lewat media massa.
Dalam konteks inilah pentingnya kampanye kearifan lokal kepada generasi muda agar terwariskan dan terinternalisasi dalam aktivitas keseharian mereka. Komunikasi yang baik lintas generasi harus dilakukan, baik secara langsung maupun tidak, lewat komunikasi verbal atau nonverbal. Namun akan menjadi persoalan bila generasi tua tidak menyukai kearifan lokal atau mempraktekan nilai modern yang bertentangan dengan kearifan lokal.
Itulah secuil pesoalan sekaligus tantangan dunia pendidikan dalam mencetak generasi bangsa yang berkualitas dan berkarakter. Persoalan dan dinamika yang lebih komplit seputar dunia pendidikan dan fenomena lokal, serta tawaran-tawaran solutif digambarkan secara baik oleh Mohamad Baihaqi Alkawy dalam buku ini. Oleh karena itu, cukup beralasan bila buku ini dijadikan sebagai bacaan yang menarik. Selamat membaca.
Hidup ini sederhana, jika tak melibat kemelekatan di dalamnya. Seperti kelahiran saat kita datang ke dunia, dan kepulangan nanti yang tak membawa apa-apa, dan menjadi bukan siapa-siapa. Namun, keinginan mengubah segalanya. Keinginanlah yang membuat hidup menjadi indah dan berwarna. Sayangnya, dalam keinginan ada penumpang lain di dalamnya yaitu ego.
Seandainya kita banyak menanggalkan ego, yang teringgal kelak adalah saling berendah-hati, meneguhkan dan memaklumi. Kita membiarkan orang lain menjadi dirinya sendiri. Kita tak akan lagi banyak berharap pada kebaikan dan perhatian orang, kecuali semangat menanam kebaikan, Berbalas atau pun tidak. Mengasihi, bukan untuk menguasai atau pun menaklukan. Tatkala hati penuh dengan kelapangan, mungkin dunia ini akan menjadi taman ‘bermain’ seluruh manusia yang nyaman. Tetapi harus diterima, memang dunia ini ruangnya kegelisahan.
Buku ini mengajak melihat hidup dengan cara yang sahaja, memandang positif segala yang terjadi sebagai aliran semesta. Melihat keragaman kehidupan bagai nyanyian suara hati. Barangkali saja melalui ketulusan, jiwa yang hening dan sederhana, akan menemukan Tuhan di atas sana.
Maraknya pemekaran daerah, pembentukan Undang-undang Desa, penguatan ekonomi lokal melalui BUMDes, termasuk pembentukan beragam lembaga yang menangani isu kesenjangan di semua level pemerintahan merupakan ikhtiar yang telah dan sedang diupayakan banyak pihak.
Buku ini membahas beberapa isu di atas sehingga dapat menjadi rujukan penentu kebijakan, konsultan, serta semua pihak yang merindukan perbaikan kesejahteraan masyarakat.
Semua kisah yang termaktub membentuk sebuah pola kemurnian niat menggenapkan diri pada poros keharusan menjabarkan segala kompetensi sebagai hadiah Sang Penulis Skenario Kehidupan. Kompetensi yang dibayar dengan ketulusan berproses menjabat segala kompetensi bentukan dari momentum prakondisi tepat beberapa hari sebelum peserta SM-3T mendongak menatap laju tersendatnya segala kemajuan yang sangat tak asing kami sebut keterbatasan di daerah abdi masing-masing di antara kami peserta SM-3T.
Kesiapan teori, mental, dan fisik yang terakomodasi secara keseluruhan melalui kematangan pembentukan sikap yang dilakukan oleh penyelenggara dalam hal ini LPTK UNM sangat terlukis dampaknya bagi peserta. Berbagai pelatihan pemantapan terutama ketahanmalangan telah membawa peserta SM-3T siap mengeloni kehidupan dengan segala bentuk keterbatasan di daerah 3T.
Bersama membebaskan keterpurukan pendidikan di daerah 3T adalah cita yang mengajak kami berlari menghampiri ingin mereka. Penerimaan mereka tak lantas menjadikan kami berani menanggalkan kebiasaan pemerolehan mereka pada pendidikan, tetapi kelegowoan mereka menerima pembaharuan dan kecepatan mereka melebihi kemampuan kami berlari menangkap mimpi membuka celah yang membongkar rahasia suci bahwa mereka menginginkan pembaharuan, mereka menginginkan pengakuan keberadaan sebagai manusia berwarganegaraan bumi Indonesia.
Buku ini berbicara tentang sosok wanita yang memiliki cinta, peran ganda, dan ribuan mimpi. Tak hendak "menghakimi" tentang siapa yang paling pantas menyandang peran IBU, baik itu ibu rumah tangga atau ibu pekerja. Karena Ibu yang terbaik adalah wanita yang mampu mencintai dirinya, mampu mengamankan keluarganya, dan bangga dengan SURGA yang dimilikinya.
Menulis itu adalah salah satu metode ampuh untuk mengulur datangnya kepikunan. Pikun berbanding lurus dengan usia dan pikun adalah suatu keniscayaan karena setiap manusia secara bertahap akan dilanda penyakit lupa ini. Bagi awak menulis ibarat meminun vitamin dengan dosis 1 x 1. Setiap hari berusaha menghasilkan karya tulis. Artikel itu awak kirimkan kepada si ana yang selalu setia dan tidak pernah menolak celoteh si anak kelahiran Jambi ber ibu Minangkabau dan ber ayah Bengkulu.
Dengan motto Penasehat Penakawan Penasaran, awak berusaha dalam menulis menghindari segala dan sesuatu hal yang bisa menimbulkan masalah bagi orang lain dan tentunya bagi diri sendiri. Alhamdulillah sejak tanggal 19 Agustus 2010 ketika masa pengabdian itu selesai di birokrasi, sudah lebih 850 tulisan yang awak di publish di kompasiana.com. Dan buku bertajuk Celoteh Kompasianer TeDe ini merupakan buku ke 5 yang awak terbitkan yang berisikan opini, reportase dan fiksi bertema ideologi, politik, sosial budaya dan hankam (ipoleksusbudhankam).
BlogCamp yang merupakan singkatan dari Blog Campursari ini merupakan blog yang dijadikan penjuru bagi lebih dari 20 blog yang dikelola oleh Pakde Cholik.
Dengan header berwarna merah menyala BlogCamp menggunakan tagline “NgeBlog sing Enak tapi nggak sak Enake” yang artinya ngeblog dengan enak tetapi tidak seenaknya. Tag line ini dipegang teguh oleh pemiliknya yang dibuktikan dengan konsistensi update artikel setiap hari. Tak heran jika blog yang baru berusia 3 tahun lebih ini sudah menerbitkan sekitar 1700 artikel.
Tulisan berbagai kategori diterbitkan dalam kemasan bahasa sederhana dan renyah. Ada sentuhan humor di sana-sini, namun tetap ada pelajaran atau hikmah yang bisa dipetik darinya. Jika anda ingin mendapatkan tips tentang ngeblog maka BlogCamp juga telah menyediakannya. Demikian pula jika anda ingin rileks sambil membaca puisi, cerita mini atau siraman rohani, BlogCamp lah tempatnya.
Pakde Cholik sering dijuluki sebagai Raja Kontes oleh sahabatnya. Maklum aneka kontes dan kuis telah diselenggarakan oleh arek Jombang ini. Kuis tebak nama model sampai kontes unggulan hampir setiap bulan diluncurkan.
Dengan ciri khas di atas tak mengherankan jika pada HUT yang ke-3 sebanyak 48 blogger ramai-ramai menurunkan artikel tentang pandangan mereka terhadap BlogCamp. Artikel para sahabat tersebut akhirnya menjelma menjadi buku ini.