slogan leutika prio

Katalog Buku

1221. Pemetik Gelombang

Pemetik GelombangTeluk Kiluan. Juariah selalu pergi ke sana setiap kali kesedihan itu datang. Kemarahan yang ditahannya dalam diam, seolah menjelma gelombang di hatinya. Ia tidak ingat kapan terakhir kali menikmati keindahan teluk. Desa Kiluan memang tanah kelahirannya, tetapi terkadang justru menjadi neraka baginya. Emaknya telah meninggal sejak usianya 11 tahun. Gelombang yang bergemuruh dalam hatinya itu ia petik, lalu dilarungkan bersama gelombang Teluk Kiluan. Dan malam itu, sebuah gelombang menghempaskanny

1222. Pemilihan Jenis Kelamin Anak dengan Teknologi Reproduksi Bantuan (Dalam Perspektif Etika dan Hukum di Indonesia)

Pemilihan Jenis Kelamin Anak dengan Teknologi Reproduksi Bantuan (Dalam Perspektif Etika dan Hukum di Indonesia)Seiring dengan perkembangan teknologi kesehatan, pemilihan jenis kelamin anak dapat dilakukan dengan teknologi reproduksi bantuan (assisted reproductive technology). Pemilihan jenis kelamin ini dilakukan karena alasan medis maupun nonmedis. Teknologi yang dapat digunakan untuk memilih jenis kelamin anak di antaranya adalah sperm sorting dan Pre-implantation Genetic Diagnosis (PGD) dengan tingkat keberhasilan cukup tinggi. Meskipun demikian, terdapat ekses negatif yang dapat terjadi dalam penggu

1223. Pemimpin Tanpa Singgasana

Pemimpin Tanpa SinggasanaPemimpin Tanpa Singgasana adalah gado-gado. Ada benang merah yang mengaitkan seluruh tulisan di dalamnya, yaitu tentang kepemimpinan. Dari muara kepemimpinan itulah kemudian tulisan menyoal pemimpin, manajemen, dan hubungan antar manusia muncul dan dihimpun. Dengan membaca buku ini, kita akan merasakan aneka cita rasa kepemimpinan. Pahit, manis, atau pedas. Pemimpin adalah manusia istimewa. Dia mercusuar bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Jika mercusuar itu tidak benar dalam mengarahkan cahaya, berantakanlah yang dipandunya. Pemimpin bisa juga ditamsilkan sebagai seorang nakhoda. Jika organisasi itu sebuah kapal, dan ternyata nakhodanya serampangan dalam mengemudi, hanya masalah waktu sajalah organisasi itu akan hancur berkeping-keping. Ketika buah pemikiran berujud buku, siapa pun bisa membacanya termasuk para pemimpin. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari senarai tulisan yang dijalin jadi dua kelompok di dalam buku ini. Sebagian tulisan di buku ini pernah diunggah di blog pribadi penulis. Sisanya sengaja dianggit khusus untuk buku ini. Blog yang memuat sebagian tulisan dalam buku ini berisi bukan hanya tentang kepemimpinan, melainkan juga banyak tulisan dengan beragam tema.

1224. PEMPEK PALEMBANG Mendeskripsikan Identitas Wong Kito Melalui Kuliner Lokal Kebanggaan Mereka

PEMPEK PALEMBANG Mendeskripsikan Identitas Wong Kito Melalui Kuliner Lokal Kebanggaan MerekaDari ide awal sebagai oleh-oleh, pempek kemudian menjadi “Palembang yang bisa dibungkus” untuk bisa dibagi-bagi kepada orang lain yang ingin mengenalnya. Kuliner menjadi sebuah produk budaya yang istimewa karena tak hanya bisa dilihat, namun juga bisa dirasakan. Ketika pempek sudah masuk ke dalam mulut seseorang, secara sosial ia tengah berusaha untuk mengenal lebih akrab lagi dengan Palembang. Namun klasifikasi pempek mana yang dimaksud? Pempek kelas apa yang ditengarai mampu mempengaruhi sekaligus mengidentifikasi pempek sebagai produk pasar. Lalu apa wacana dominan yang melekat di masyarakat Palembang tentang pempek sebagai kuliner yang layak dijadikan ciri lokalitas kota mereka? Dari buku ini, Anda diajak untuk memahami tentang bagaimana makanan bisa menjadi identitas bagi seseorang. Selain mengungkapkan tentang temuan ragam kelas pempek di tataran konsumsi, buku ini juga mengklasifikasi tentang varian Pempek Palembang dalam tataran produksi yang ternyata berjumlah hingga 29 jenis. Buku ini juga mencoba mendeskripsikan tentang siapa itu Wong Kito, mulai dari sejarah diri, sejarah kota, karakteristik mereka, hingga bagaimana mereka menceritakan pengalaman kulturalnya dengan kuliner kebanggaan khas daerah mereka: Pempek Palembang. Menarik, kritis, dan lengkap. Dak mungkin Wong Palembang kalo dak seneng makan pempek. Makanan pokok Wong Palembang itu iyolah pempek. --Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin--

1225. PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK MENGGUNAKAN JAVA

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK MENGGUNAKAN JAVAPemrograman Berorientasi Objek (PBO) merupakan sebuah pemrograman yang kelas ataupun objek akan membungkus semua ciri-ciri (atribut) dan perilaku (method). PBO saat ini telah berkembang pesat. Berbagai bahasa pemrograman dapat digunakan untuk mengimplementasi PBO tersebut, salah satunya adalah bahasa pemrograman Java.

1226. Pemuda Indonesia Menghadapi ASEAN Community

Pemuda Indonesia Menghadapi ASEAN CommunityBuku antologi esai “Pemuda Indonesia Menghadapi ASEAN Community” merupakan bentuk pemikiran, ide-ide kreatif, gagasan maupun inovasi pemuda-pemuda bangsa sebagai sumbangsih mewujudkan Indonesia yang kompetitif dalam menghadapi komunitas ASEAN. Pemikiran kritis dan bernilai mahal tersebut, dituangkan menjadi sebuah karya tulis mencakup daripada tiga pilar yang digembor-gemborkan dalam ASEAN Community, yaitu bidang politik dan keamanan, bidang ekonomi, dan bidang sosial budaya. Antologi Esai ini terdiri dari 20 karya esai terbaik mahasiswa dari berbagai Universitas di seluruh Indonesia yang telah berhasil melewati penyeleksian ketat dan mengalahkan peserta lain dalam lomba esai nasional yang diadakan oleh LPM Solidaritas UIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2015. Dibuat dan diberikan sebagai wujud kebanggaan dan apresiasi sebesar-besarnya terhadap buah karya anak bangsa. Karya tulis ini dapat menjadi jalan keluar yang solutif bagi Indonesia untuk dapat survive dalam ASEAN Community yang tengah dihadapi.

1227. Pemuda Kontemporer: Dialektika Dalam Arus Milenial

Pemuda Kontemporer: Dialektika Dalam Arus MilenialDalam proses pencarian jati diri manusia akan terus dihantui dengan munculnya banyak kegelisahan yang merantai. Selama manusia itu terus menghidupkan akal budinya maka ia akan terus berpikir dan berdialektika dengan konteks-konteks yang ada di alam semesta. Di dalam proses pencarian itu, Adi Satria seorang pemuda yang hidup di kota metropolitan telah dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan sosial dalam berbagai dialog antara mahasiswa dan konflik dengan teman sejawat maupun institusi perguruan tinggi. Ia mulai masuk pada pertanyaan-pertanyaan mengenai esensi diri. Ia berusaha mencari terus dari pergaulannya dan langkah pengabdian kepada anak-anak kawasan pinggiran kota Surabaya dengan tetap menjalani pergumulan di berbagai organisasi. Ia mulai gelisah dengan kontradiksi yang terjadi antara kemegahan metropolitan dengan realitas yang terjadi. Perguruan tinggi yang dianggap sebagai tempatnya kaum intelektual yang jujur justru menjadi sarang dalam membentuk dekadensi moral, membuat hidup di perkotaan menyebabkan kepenatan yang amat mendalam kepada pemuda kontemporer tersebut. Ia lalu sangat gelisah dengan hal-hal paradoksal yang mulai menjadi pengganggu di pikirannya. Rasa optimis dan pesimistis menyatu dalam akal yang saling menyerbu dengan bergemuruh. Bagaimanakah sikap serta tindakan dalam fenomena yang terjadi di metropolitan? Apakah pemuda itu mampu memberikan differensiasi? Ataukah hanyut di tengah arus yang deras menderu? Yang pasti buku ini akan membawa pembaca pada perenungan-perenungan dalam merefleksi diri terhadap kontradiksi di dalam arus milenial.

1228. PEMUDA REPUBLIK, Catatan Jawara Anak Muda Bayur

PEMUDA REPUBLIK, Catatan Jawara Anak Muda BayurSebuah tulisan yang sangat apik untuk dijadikan sebuah pijakan dan kajian bagi para penulis muda profesional.

1229. Pemulung Pesisir

Pemulung PesisirAntologi cerpen ini berisi beragam cerpen dari beragam genre. Ada sains fiction, romance, dan religi. Cerpen Pemulung Pesisir berisi tentang kehidupan bocah pemulung pesisir yang tragis dan pandangannya tentang kehidupan. Selain itu, di dalam antologi ini juga berisi cara menulis cerpen berbasis pertanyaan siswa. Jadi siswa bisa belajar menulis cerpen.

1230. Penantian

Penantian“Orang-orang selalu bilang tidak ada cinta yang sempurna, Zafran! Itu karena mereka belum bertemu denganmu.” Dalam pelukan Halimah yang tersungkur di lantai, surat-surat itu dikaitkan erat di dadanya. Istigfar menyelinap, puji-pujian digantungkan, diangkatnya tangan menengadahkan doa, dalam doa ia tenggelam merapal permohonan. “Ya Rabb, maha membolak balikan hati,Ya Allah, Jika telah engkau tetapkan hamba ditempat ini, menjawab doanya, maka hari ini pun akan selesai penantiannya, karena Engkau

Leutika Leutika